part 18

31.8K 1.2K 13
                                    

⚠️typo

Vote dulu sebelum baca yaa

Enjoy reading guys

🐯🐯🐯

Pagi ini Kiara kembali dikejutkan dengan kedatangan Arga yang membawa banyak mainan kerumahnya. Semalam Qila meneror Arga dengan berbagai pertanyaan karena selama ini sang Bunda selalu memberikan alasan kalau Ayahnya pulang nanti, pasti akan membelikannya banyak mainan.

Dan alhasil pagi ini Arga membawa banyak sekali mainan dan boneka untuk Qila. Kiara menatap Arga dengan tatapan tidak percaya.

"Kenapa sebanyak ini kak? Qila udah terlalu besar buat main mainan kaya gini" ucap Kiara.

"Gapapa ini semua aku kasih buat Qila"

"Ayah bawain Qila mainan?" Seru anak itu saat melihat Arga membawa banyak sekali mainan.

"Iya sayang ini semua untuk anak Ayah yang pintar dan cantik ini" jawab Arga sembari menjawil pipi bulat milik Qila.

Qila tersenyum senang namun sedetik kemudian senyum manisnya itu hilang seketika.

"Bunda apa Ayah punya banyak uang? Mainan-mainan ini kan sangat mahal yang sepelti kita lihat di toko mainan yang ada di mall?" Tanya anak itu pada sang bunda.

Arga mengernyit bingung kenapa anak sekecil Qila sudah paham antara mahal dan tidak. Apa Kiara yang mengajarkannya.

Ya lo kira siape yg ngajarin kalo bukan emaknye?

"Qila gak perlu mikirin mainan ini mahal atau tidak ya, ini semua Ayah belikan untuk Qila ayo dibawa kedalam gih main" suruh Arga

Qila pun menurut dan pergi kedalam membawa semua mainan yang dibelikan oleh Ayahnya. Dan tinggalah Kiara dan Arga berdua yang masih berdiri di ambang pintu.

"Kenapa Qila bisa ngomong gitu Kia?" Tanya Arga.

"Aku nggak bisa belikan dia mainan yang mahal, aku selalu buatin dia mainan sendiri. Aku bukan mau minta dikasihanin sama kamu kak, tapi aku emang nggak mampu bahkan untuk sekedar beliin dia mainan mahal aja aku gak bisa" jelas Kiara.

Arga tertegun hatinya terasa tertusuk mendengar ucapan Kiara. Lagi dan lagi Arga ingin sekali memukul dirinya sendiri jika bisa sampai babak belur sekalian. Ia merasa sangat jahat karena sudah membuat dua wanita yang sangat penting baginya itu hidup dalam keadaan seperti ini.

Ditambah Qila yang sangat ingin masuk sekolah dan Kiara yang harus mengambil dua pekerjaan sekaligus dalam satu hari demi bisa menyekolahkan putrinya. Mengingat itu membuat Arga semakin merasa bersalah.

"Maaf kamu harus ngalamin ini karena kebodohan aku, aku minta maaf?"

Kiara tidak menjawab karena apa yang dikatakan Arga memang benar ini semua karena salahnya. Tapi tak apa, Kiara sudah cukup terbiasa dengan keadaannya yang sekarang.

Dan kebetulan hari ini adalah hari weekend Arga berniat mengajak Kiara untuk bertemu dengan orangtuanya.

"Boleh masuk?" Tanya Arga

"Boleh tapi aku mau ke pasar"

"Kalo gitu aku antar kamu kepasar ya?"

Kiara menggeleng "nggak usah, aku bisa bawa motor sendiri" tolaknya dengan halus.

"Kalo gitu biarin aku jagain Qila dirumah, boleh?"

"Aku janji aku gak akan apa-apain Qila dia anakku juga, aku gak akan bawa kabur Qila" ucap Arga yang seakan paham apa yang sedang dipikirkan oleh Kiara.

REGRET (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang