⚠️typo bertebaran
Happy reading
🐯🐯🐯
Hari ini hari pertama Kiara masuk kerja ditempat baru sebagai office girl alias cleaning service. Kiara merasa sangat senang dengan pekerjaan nya ini karena ia sudah terbiasa bersih-bersih dirumahnya.
Hanya saja ia butuh waktu untuk bisa beradaptasi dengan lingkungan pekerjaan nya yang baru ini. Tempatnya bekerja ini merupakan perusahaan besar yang ia tahu kalau pemilik perusahaan ini itu salah satu orang terkaya di Indonesia, karena sudah memiliki banyak cabang perusahaan didalam maupun luar Negeri.
Teman-teman kerjanya pun semua terlihat sangat baik padanya, tapi hanya satu yang membuat Kiara tidak yakin yaitu Lala salah satu teman yang interview bersamanya kemarin. Gadis itu terlihat tidak menyukai nya.
"Untuk pembagian area nya sudah selesai yaa dan untuk anak baru bisa ikuti saya, nanti saya unjukan bagian mana yang akan kalian bersihkan ya!" Ucap seorang kepala bagian cleaning service disana.
"Baik bu!!"
Kiara, Adinda, dan Lala berjalan mengikuti kepala Divisi itu.
"Untuk Kiara dan Dinda kalian bersihkan lantai satu dan lantai empat itu mencakup toilet wanita, dapur dan lorong dekat lift serta jendela yang bagian dalam saja"
"Dan kamu Lala, nanti kamu berdua sama Rani nanti dia yang akan nemenin dan bantuin kamu bersihkan lantai tiga dan dan lantai enam ya!"
"Alat-alatnya semua ada di lantai satu setelah selesai nanti alat-alat nya disimpan lagi disana, kalian mengerti kan?"
"Mengerti bu!"
"Oke kalau gitu kalian sudah bisa mulai bekerja sekarang, semangat ya!"
"Iya bu terimakasih!" Ucap mereka.
Dan ketiga wanita itu pun mulai mengambil alat-alat kebersihan seperti sapu dan lainnya.
"Bagus deh gue enggak bareng kalian!" Tiba-tiba Lala berucap.
Kiara dan Dinda menoleh "emang kenapa kalo bareng sama kita?" Tanya Dinda
"Ya gapapa sih gue males aja bareng kalian!" Ucapnya lagi.
"Dih, gue juga ogah kali bareng sama lo!" Balas Dinda dengan emosi.
"Sssut Dinda udah, ambil itu embernya sama troli nya sekalian" ucap Kiara melerai mereka yang sudah mulai adu bacot.
Sudah Kiara bilang bukan kalau Lala ini terlihat tidak menyukainya dan benar saja gadis ini dengan terang-terangan berkata seperti itu didepan mereka berdua.
"Yeuu awas ya kalian nggak usah nyapa gue besok!"
"Siapa juga mau yang nyapa lo, dasar nenek lampir!"
"Dinda udah sih kamu jangan tanggepin dia" ucap Kiara.
"Hiih dia tuh ngeselin tau kak bisa-bisanya baru kenal udah begitu kelakuannya" ucap Dinda kesal.
Setelah mengetahui usia Kiara yang 3 tahun lebih tua darinya Dinda memutuskan untuk memanggil Kiara dengan sebutan Kakak. Biar lebih sopan katanya.
Ia merasa sangat dongkol dengan sikap Lala yang sangat sombong itu. Ingin rasanya Dinda menjahit mulut gadis berambut pirang itu.
"Udah biarin aja kalo kamu tanggepin dia malah makin menjadi nanti!"
"Hufthh iya bener juga, yaudah yuk kak kita ke lantai empat aja dulu kak"
KAMU SEDANG MEMBACA
REGRET (End)
Teen FictionBertahun-tahun hidup diselimuti oleh rasa penyesalan. Mimpi buruk turut hadir dalam setiap malamnya tanpa henti. Akan kah ia menemukan jalan keluar untuk menyembuhkan rasa penyesalan itu? "Aku menyesal, sungguh. Tolong maafkan aku, maafkan laki-laki...