⚠️typo
Haloo maaf kalo update nya kelamaan kerjaan aku banyak banget😭🙏
Btw part ini agak melow dan lebay sedikit tapi gapapa kalian tetep harus baca hohoho
Jangan lupa vote dan komennya yang banyak yaaa biar aku makin semangat nulisnya
Enjoy reading guys
🐯🐯🐯
Kiara menatap putrinya yang sudah tertidur pulas, ia baru saja pulang bekerja dari caffe. Mengelus kepala putrinya dengan sayang Kiara membayangkan bagaimana reaksi Qila nanti saat tahu kalau Ayahnya itu adalah Arga. Kiara sangat takut, takut kalau Arga membawa Qila pergi darinya.
Saat asik mengelus kepala Qila tiba-tiba ada yang mengetuk pintu rumahnya. Kiara segera pergi kedepan untuk membukakan pintu.
"Siapa yang bertamu malam-malam gini" gumama Kiara.
Belum terlalu malam ini masih jam sembilan lewat tapi tetap saja, siapa yang mau bertamu malam-malam seperti ini. Setelah membuka pintu Kiara sangat terkejut melihat siapa yang datang kerumahnya.
"P-pak Arga?"
"Kiara boleh kita bicara sebentar?"
"Masih ada besok pak, kenapa harus malam-malam gini kerumah saya?"
"Kamu sudah mengantuk maaf kalau saya ganggu kamu, kalo gitu saya balik lagi besok"
Arga hendak pergi tetapi Kiara kembali memanggil nya.
"Sebentar aja ya pak saya takut anak saya bangun" ucapnya.
Arga berbalik dan mengangguk dengan cepat.
"Maaf saya gak bisa bawa bapak masuk, takut tetangga mikir yang enggak-enggak"
"Gapapa kita bicara diluar saja"
Dan berakhirlah mereka berdua duduk disamping rumah Kiara. Disana ada kursi kayu yang dulu dibuat oleh Ayahnya Kiara.
"Bapak mau ngomong apa?"
"Sebelum itu saya minta kamu jangan panggil saya bapak ini sudah diluar jam kerja, boleh?"
Kiara mengangguk
"Saya mau minta kamu mengundurkan diri dari perusahaan saya, bisa?"
Kiara tertegun ia tidak salah dengar kan, Arga menyuruhnya mengundurkan diri. Apa Arga sedang menyuruhnya menjauh lagi seperti yang dulu sering laki-laki itu lakukan.
Kalau akhirnya seperti ini kenapa kemarin-kemarin Arga mohon-mohon meminta maaf kepadanya.
"M-maksudnya saya dipecat?"
Arga mencoba menggenggam tangan Kiara yang terasa sangat dingin dan sedikit bergetar.
"Kia bukan itu maksud saya"
"Terus apa? Kakak nyuruh aku ngejauh lagi terus kemarin maksud kakak minta maaf itu apa?" Lirihnya
Matanya sudah berkaca-kaca "kakak mau saya ngejauh lagi ya? Kalau gitu s-saya janji, saya janji gak akan munculin wajah saya kalau di kantor, saya akan bersihkan ruangan kakak sebelum kakak datang. Tapi saya mohon jangan suruh saya berhenti kerja disana, saya butuh pekerjaan itu saya-saya mau sekolahin Qila saya butuh uang"
Pecah sudah airmatanya Kiara menunduk sembari menangis dihadapan Arga. Persetan dengan harga dirinya, ia sangat membutuhkan pekerjaan itu. Qila sangat ingin masuk sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
REGRET (End)
Teen FictionBertahun-tahun hidup diselimuti oleh rasa penyesalan. Mimpi buruk turut hadir dalam setiap malamnya tanpa henti. Akan kah ia menemukan jalan keluar untuk menyembuhkan rasa penyesalan itu? "Aku menyesal, sungguh. Tolong maafkan aku, maafkan laki-laki...