⚠️typo bertebaran
Happy reading
-
-
-🐯🐯🐯
5 tahun kemudian
"Qila bangun yuk bunda mau berangkat loh"
Kiara membangunkan putri semata wayangnya yang masih meringkuk diatas kasur dengan selimut yang menggulung tubuh mungil nya. Pagi ini Kiara sudah rapih dengan seragam kerja nya.
"Bunda jangan malah ya"
Anak itu mulai bangun dari tidur nya lalu duduk.
"Kenapa hm?"
Qila berdiri dan membisikan sesuatu ditelinga sang bunda "Qila pipis di kasul bun" bisik nya.
Kiara tertawa pelan dan mencubit pipi putri nya dengan gemas "kenapa pipis dikasur hm? Kan bunda bilang kalau mau pipis bangunin bunda aja"
"Semalam Qila mimpi dikejal dogi, telus Qila kebelet pipis jadi Qila pipis di celana bun. Qila ga bisa nahan pipis" jelas anak itu.
Kiara mengangguk paham "besok-besok kalau mau pipis langsung bangun ya, bangunin bunda oke?"
"Oke bunda"
"Yuk mandi!"
Anak itu mengangguk lucu dan naik kedalam gendongan sang bunda setelah membuka semua pakaian nya.
"Nah anak bunda udah cantik nih, yuk berangkat sekarang?"
"Hali ini nggak belajal ya bun?" Tanya nya sambil mengedipkan matanya lucu.
"Oh iya, Qila ambil tas nya ya dikamar bunda udah siapin buku belajar nya kok"
Qila mengangguk lucu dan berlari kearah kamar untuk mengambil tas nya. Qila tidak masuk playgroup atau TK, Kiara belum sanggup membayar biaya sekolahnya.
Tetapi Kiara nggak mau anaknya itu merasa iri dengan anak-anak yang lain, akhirnya ia membelikan beberapa buku tulis untuk anak nya belajar selama ia bekerja nanti. Qila selalu ikut kemanapun bunda nya pergi, termasuk bekerja.
Selama Kiara bekerja, Qila akan diajarkan membaca, menulis, dan menghitung oleh anak atasan nya. Beruntungnya atasan nya itu orang yang baik, dia mengizinkan Kiara membawa anaknya selama bekerja.
Karena kalau tidak diajak, Qila tidak ada yang menjaga dirumah.
Kiara bekerja di coffe shop, walaupun gajinya tak sebesar bekerja dikantoran tetapi itu masih cukup untuk membayar kredit motor yang ia beli dan kehidupan sehari-harinya bersama putri nya.
Beberapa menit kemudian, Kiara sudah sampai ditempat kerja nya. Dia berangkat menggunakan motor matic yang dia beli secara kredit.
"Qila masuk duluan ya bunda~" anak itu langsung turun dari motor dan masuk kedalam caffe.
"Hati-hati nak jangan gangguin tante yang kerja!"
Kiara memarkirkan motornya lalu masuk kedalam. Hanya 3 karyawan yang bekerja hari ini, dan semuanya wanita.
"Pagi mbak"
"Pagi, buntalan ku kemana ya larinya?" Tanya nya.
"Langsung masuk kedalam mbak udah gak sabar mau belajar tuh sama si bos" kata salah satu dari mereka.
Kiara menggelengkan kepalanya, anaknya memang selalu seperti itu kalau sudah sampai disini. Semangat belajarnya sangat tinggi, Kiara merasa jadi ibu yang tidak berguna karena tidak bisa menyekolahkan putri nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
REGRET (End)
Roman pour AdolescentsBertahun-tahun hidup diselimuti oleh rasa penyesalan. Mimpi buruk turut hadir dalam setiap malamnya tanpa henti. Akan kah ia menemukan jalan keluar untuk menyembuhkan rasa penyesalan itu? "Aku menyesal, sungguh. Tolong maafkan aku, maafkan laki-laki...