Sementara itu ditempat lain, seorang perempuan tengah tersnyum penuh kemenangan ketika mengetahui Qiandra dan Jason bertengkar. Dan ia tidak mampu menahan tawanya ketika ia tau Qiandra pergi dan Jason tidak tahu dimana keberadaan gadis itu. Jason sudah masuk dalam perangkapnya.
"Sekarang tinggal menunggu Jason datang menemui gue." Yakin nya kepada dirinya sendiri. Yakin nya kepada dirinya sendiri
~oOo~
Seminggu berlalu. Namun Qiandra masih berada di Paris bersama Helen. Meskipun Helen adalah kakak kandung dari Jason, tapi gadis itu tak sedikitpun memberitahukan keberadaan Qiandra kepada adik nya itu. Walaupun ia tau, saat ini Jason tengah mencari Qiandra bahkan sampai ke Banjarmasin.
"Sorry Qi.. bukan nya gue mau ikut campur masalah lo sama Jason, tapi sampai kapan lo mau sembunyi dari adik gue, gue yakin lo juga pasti sudah tau dari Diandra kalau sekarang Jason sedang mencari lo, di Banjarmasin bahkan ia juga menyuruh Bryan untuk bantu nyari lo di Jogja." Ujar Helen. "Saran gue, lebih baik lo pulang dan temuin Jason, bukan nya gue ngusir lo, tapi ini demi kebaikan kalian berdua." Lanjut Helen.
"Aku juga ingin melakukan itu ci.. Tapi aku belum siap mendengar penjelasan dari Jason dan kemungkinan buruk yang akan terjadi pada hubungan kami." Ucap Qiandra dengan air mata yang sudah jatuh membasahi pipinya. "Aku juga belum siap menerima kenyataan jika nanti hubungan kami harus berakhir. Aku pasti pulang dan menemui Jason, tapi tidak untuk sekarang." Kemudian Qiandra pergi ke kamarnya meninggalkan Helen sendiri dimeja makan.
Gadis itu duduk di balkon kamarnya menikmati pemandangan malam kota Paris. Ia kembali mengingat perjuangan Jason untuk mendapatkan hatinya. Tentang bagaimana laki-laki itu meyakinkan nya, hingga akhirnya ia luluh dan menerima Jason sebagai kekasihnya. Tidak ingatkah Jason dengan perjuangannya ?
Tidak ingatkah bahwa dulu ia pernah berjanji untuk tidak mengkhianatinya ?
Dan haruskah hubungan nya dan Jason yang baru menginjak usia dua bulan harus berakhir ?
Ia yang terlalu yakin bahwa bersamanya Jason tidak akan tertarik dengan perempuan lain lagi. Namun pada kenyataan nya ia salah, Jason justru jatuh ke pelukan perempuan lain.Berulang kali Qiandra bertanya kepada dirinya sendiri, apa yang kurang dari dirinya sehingga Jason dengan mudahnya mengkhianatinya. Gadis itu terlalu berpikir dengan keras hingga akhirnya ia tertidur di balkon kamarnya.
~oOo~
Jason memutuskan untuk kembali ke Semarang setelah hampir satu minggu ia mencari Qiandra di Banjarmasin namun tak membuahkan hasil.
Sedangkan Bryan sudah lebih dulu menghentikan pencarian nya di Jogja sejak tiga hari yang lalu, karena Evan tidak sanggup mengurus perusahaan dan menggantikan posisi Jason sebagai CEO."Ko.. Renata beneran gak tau dimana Qiandra ?" Tanya Bryan, yang prihatin melihat keadaan Jason sekarang. Laki-laki itu terlihat lebih kurus dari sebelum ia berangkat ke Banjarmasin dan kantung mata yang tidak dapat dikondisikan. Bahkan baru dua hari ia kembali kekantor, sudah ada tiga orang karyawan yang diepecatnya hanya karena masalah sepele.
"Renata sama sekali gak dikasih tahu sama Diandra kemana Qiandra pergi. Diandra benar-benar menyimpan rapat tentang Qiandra." Ujar Evan.
"Kalau begitu hanya ada dua cara untuk menemukan Qiandra." Ucap Bryan, seketika ide brilliant nya muncul, membuat Evan dan Jason menunggu Bryan melanjutkan kata-katanya.
"Cara pertama, kita pergi ke bandara dan disana kita bisa cek Qiandra pergi kemana" Bryan berdiri untuk mengambil minuman dingin dari kulkas kecil yang ada di ruangan Jason.
"Lalu yang ke dua ?" Jason mengangkat satu Alisnya.
"Ini agak berat sih.. Dan tingkat keberhasilan nya juga rendah." Ujar Bryan.
KAMU SEDANG MEMBACA
365 Day
Fanfiction"Anniversary kita yang ke satu tahun masih kurang 6 jam lagi. Tapi kenapa kamu pergi meninggalkan ku tanpa kata kata perpisahan." -Jason William Winata- "Kamu adalah hadiah terindah dari Tuhan untuk ku" -Qiandra Caroline- Cover by: ig: @kiftiaaa_ Wa...