"Sudah boleh buka mata belum ?" Tanya Jason, matanya sudah terasa sakit karena terlalu lama terpejam.
"Bentar.. Bentar.." ujar Qiandra. "Aku hitung mundur ya.. tigaaaa.. Duaaa.. Satuuu..."
"Tadaaaa..." Ucap Qiandra penuh semangat.
Jason terkejut saat ia membuka penutup matanya. Ia tidak bisa berkata-kata lagi dengan kejutan yang dibuat Qiandra untuknya.
"Tempat ini.."
"Tempat dimana aku dan kamu menjadi kita." Qiandra memotong ucapan Jason. Jason tersnyum kepada Qiandra dan membawa gadis itu kedalam pelukan nya. "Aku sengaja mendekor tempat ini sama persis dengan dekor yang kamu buat untuk aku satu bulan yang lalu. Dan maaf waktu itu aku langsung pergi tanpa mendengar sedikitpun penjelasan dari kamu." Qiandra mengeratkan pelukan nya kepada Jason dan satu tetes air mata lolos membasahi pipinya.
"Sstt.." Jason melepaskan pelukan nya dari Qiandra dan memegang bahu gadis itu. "Itu bukan salah kamu, jadi kamu jangan merasa bersalah terus. Okay." Jason mengusap air mata Qiandra dengan lembut menggunakan ibu jari nya.
Jason membawa Qiandra duduk dan mereka pun mulai menikmati makanan yang sudah tersedia disana.
"Tau dari mana kalau bulan lalu aku sewa tempat sama dekor yang seperti ini ?" Penasaran Jason.
"Emm.. Kasih tau gak yaa.." ujar Qiandra.
"Oh jadi sekarang sudah main rahasia-rahasiaan nih." Jason menyipitkan matanya ketika menatap Qiandra, kemudian laki-laki bertubuh tinggi itu berdiri dari duduk nya bersiap mendekat kearah Qiandra.
Membuat gadis itu juga ikut berdiri, ia menjulurkan lidahnya kearah Jason lalu kemudian gadis itu berlari untuk menghindari Jason yang ingin menangkap nya.Beberapa kali Qiandra berhasil menghindar dari Jason, namun hal itu tidak berlangsung lama karena saat ini gadis itu memakai high heels yang cukup tinggi dan juga rok ketat yang membuat nya sulit untuk berlari.
"Cukup by.. Cukup." Ujar Qiandra sambil tertawa ketika Jason berhasil menangkapnya dan menggelitiki di perut dan pinggangnya.
"Ampun gak..?" Ucap Jason, namun tangan nya masih setia menggelitiki pinggang Qiandra.
"I-iya.. Ampun.. Ampun.." mohon Qiandra sambil tertawa karena tidak bisa menahan geli.
"Oke aku lepasin.. Tapi janji gak boleh curang." Jason menghentikan aktifitasnya menggelitiki kekasihnya itu dan berganti menjadi memeluk pinggang ramping gadis itu.
"Iya by.. Iya.." sahut Qiandra dengan nafas yang tersengal.
"Jadi tau dari mana ?" Tanya Jason lagi.
"Jadi.. Satu bulan yang lalu satu hari sebelum aku pergi ke Paris, aku menghubungi pihak cafe ini untuk reservasi. Tapi mereka bilang tempat nya sudah disewa sama orang lain." Qiandra mengatur nafasnya sebelum ia melanjutkan ceritanya.
"Terus kan aku tanya, buat acara apa ? Terus pihak cafe ini bilang katanya buat merayakan monthversary gitu. Aku curiga dong.. Terus aku tanya yang reservasi itu atas nama siapa, kata mereka atas nama Jason William." Panjang lebar Qiandra.
"Terus ?" Tanya Jason dengan alis yang terangkat sebelah.
"Terus aku bilang kalau Jason William itu pacar aku. Mereka kaget dong dan gak percaya gitu. Ya udah aku kirim foto kamu, terus mereka bilang iya ini orang nya dan setelah itu mereka percaya. Dan aku minta kirimin fotonya sama mereka kalau dekor nya udah selesai. Gitu ceritanya by." Ujar Qiandra dengan manja.
"Terus fotonya dikirimin gak ?" Tanya Jason lagi.
Qiandra mengangguk dengan ekspresi lucu. "Dikirimin dong.. Tapi sayang nya saat itu aku sudah dibandara dan udah mau take off." Sahut Qiandra dengan nada sedihnya. "Maaf ya by.."

KAMU SEDANG MEMBACA
365 Day
Fanfic"Anniversary kita yang ke satu tahun masih kurang 6 jam lagi. Tapi kenapa kamu pergi meninggalkan ku tanpa kata kata perpisahan." -Jason William Winata- "Kamu adalah hadiah terindah dari Tuhan untuk ku" -Qiandra Caroline- Cover by: ig: @kiftiaaa_ Wa...