"Baik lah.." sahut Jason yang baru saja selesai membubuhkan tanda tangan di salah satu berkas lalu meletakkan nya keatas meja. Ia segera berdiri dari duduknya lalu berjalan menuju pintu ruangan nya diikuti Bryan. Baru beberapa langkah Jason berjalan tiba-tiba pintu terbuka dan masuklah seorang gadis yang tadi malam ditemuinya. Jason dan Bryan terkejut dengan kedatangan gadis tersebut dikantor mereka.
Dan yang lebih mengejutkan lagi, gadis itu dengan lancang menangkup pipi Jason dengan kedua tangan nya dan mencium bibirnya. Membuat Jason menegang kaku, begitupun dengan Bryan yang melihat kejadian itu.
Jason tersadar dan langsung mendorong tubuh perempuan itu dengan kasar, membuat tubuh perempuan itu terhunyung kebelakang dan hampir saja jatuh jika saja ia tidak bisa menyeimbangkan tubuh nya.
"Lo udah gila ya.." bentak Jason kepada perempuan itu. "Untung disini cuma ada Bryan, kalau ada orang lain gimana ? Orang akan berpikiran yang macam-macam tentang gue."
"Je.." ucap perempuan itu, dengan mata yang memerah menahan tangis nya. Jason menatap perempuan itu dengan kesal, namun tetap membiarkan perempuan itu melanjutkan kata-katanya.
"Gue.. Gue nyesel dulu udah nolak lo Je, dan sekarang gue baru menyadari perasaan gue ke lo. Gue tau kok kalau perasaan lo masih buat gue dan gue mau jadi pacar lo." ucapan perempuan itu membuat Jason terkejut namun Jason menutupi keterkejutan nya itu dengan wajah dingin tanpa ekspresi. Sedangkan Bryan ia hanya menjadi penonton, tak berniat ikut campur dan menantikan apa yang akan dilakukan Jason kepada perempuan itu.
Jason berjalan mendekati perempuan itu dan mengatakan sesuatu yang sangat menohok.
"Tapi sayang nya, gue sudah gak punya perasaan apa-apa lagi sama lo. Gue sudah menemukan seseorang yang jauh lebih baik dari pada Lo." Tegas Jason tepat didepan wajah gadis itu. Kemudian ia segera berlalu di iringi Bryan yang berjalan dibelakang nya meninggalkan gadis itu seorang diri diruangan nya.Gadis itu mengepalkan tangan nya hingga jarinya memutih.
"Lo liat aja nanti Je, gue pastikan setelah ini lo akan bertekuk lutut sama gue." Gumam nya. Kemudian ia berlalu pergi dari ruangan Jason.~oOo~
Dokter keluar dari ruang ICU tempat Diandra dirawat saat ini di iringi dua orang perawat yang tadi datang bersama nya.
"Keluarga nona Diandra Caroline." Ucap dokter laki-laki itu sembari memandang tiga orang perempuan yang ada di depan nya.
"Saya dok.." ucap Qiandra lalu sedikit mendekat kepada dokter itu.
"Nona Diandra mengalami kelumpuhan pada bagian kakinya dan untuk memastikan apakah kelumpuhan ini permanen atau hanya bersifat sementara maka kami akan membawa nona Diandra untuk melakukan x ray. Dan perawat akan membawanya 10 menit lagi " panjang lebar dokter itu menjelaskan kepada Qiandra.
Sontak saja penjelasan dari dokter yang bername tag 'Randy Daru Petrucci' itu membuat Qiandra shock, dada nya terasa sakit bak dihantam pukulan yang sangat keras. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana terlukanya hati sang adik jika mengetahui keadaan nya. Tak hanya Qiandra, Zea dan Renata pun juga ikut terkejut mendengarnya.
Beberapa menit kemudian perawat lain datang untuk membawa Diandra untuk melakukan X Ray. Dalam hatinya Qiandra tak henti-hentinya berdoa untuk sang adik, pipinya sudah basah oleh air mata yang sejak tadi mengalir dan tak mau berhenti.
"Qi.. Lo yang sabar ya." Renata merangkul Qiandra, kemudian mengusap dengan lembut punggung sahabat nya itu.
Qiandra mengambil ponselnya dari kantong blazer yang saat ini di pakainya saat ia merasakan benda pipih berbentuk persegi itu bergetar. Dan ternyata getaran itu berasal dari panggilan telpon dari seorang laki-laki yang beberapa hari ini sangat ia rindukan, namun juga ada sedikit rasa kecewa yang ia rasakan kepada laki-laki itu. Gadis itu menerima panggilan itu dengan hati yang gelisah, banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan kepada laki-laki yang sedang menelpon nya ini, namun ia urungkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
365 Day
Fanfiction"Anniversary kita yang ke satu tahun masih kurang 6 jam lagi. Tapi kenapa kamu pergi meninggalkan ku tanpa kata kata perpisahan." -Jason William Winata- "Kamu adalah hadiah terindah dari Tuhan untuk ku" -Qiandra Caroline- Cover by: ig: @kiftiaaa_ Wa...