"Je.." sebuah suara yang tak asing dipendengaran Jason memanggil namanya. Ia menoleh kesumber suara dan betapa terkejutnya ia ketika melihat Helen berjalan berdampingan dengan seseorang yang sudah tiga Minggu ini ia cari. Dan yang membuat Jason lebih terkejut lagi, gadis itu terlihat mengganti warna rambut dan pakaian nya yang membuat Jason mengeraskan rahang nya.
Jason tertegun melihat penampilan Qiandra saat ini. Gadis itu nampak sedikit berubah dari segi pakaian dan penampilan nya. Sangat berbeda jauh dengan Qiandra yang dulu ia kenal. Ia ingin marah, namun rasa rindu terhadap gadis yang kini ada dihadapan nya ini jauh lebih besar dari amarahnya.
Jason ingin memeluk Qiandra, tapi gadis itu tiba-tiba berlari dan memanggil sahabatnya. Renata.
"Re.. Renata.." gadis itu berlari dan memeluk Renata. "I Miss you.."
Jason terdiam ketika Qiandra melewatinya, gadis itu seperti tidak melihat kehadiran nya. Atau mungkin kekasihnya itu memang sengaja, berpura-pura tidak melihat dirinya.
"Ci.. Aku pulang sama Renata ya.." ujar Qiandra sembari mengamit tangan sahabat nya itu kemudian melambaikan tangan nya kearah Helen. Namun langkah Qiandra terhenti ketika Jason dengan cepat menggandeng tangan nya dan merebut koper milik Qiandra yang ada ditangan Renata.
"Ci.. Cici pulang sama Renata.." tegas Jason tanpa bantahan.
Ia menarik tangan Qiandra untuk menuju mobilnya, tentu saja dengan sedikit perlawanan dari Qiandra yang tidak berarti apa-apa bagi Jason.
Laki-laki itu segera menjalankan mobilnya dengan kecepatan yang diatas rata-rata dan tentu saja, dengan amarah yang masih terlihat jelas diwajahnya. Hening, tak ada yang ingin memulai pembicaraan. Bahkan Qiandra, ia tidak ingin bertanya kemana Jason akan membawanya. Ia sibuk dengan ponselnya, saling bertukar pesan dengan seseorang. Membuat Jason semakin mengeraskan rahangnya.
Jason menghentikan mobilnya disebuah apartemen mewah yang terletak tidak begitu jauh dari kantornya, membuat Qiandra bertanya-tanya tentang apartemen ini namun. Jason membukakan pintu untuk Qiandra namun gadis itu sama sekali tak bergeming dari duduknya, membuat Jason semakin geram. Ia menggendong tubuh kekasihnya seperti membawa karung beras, membuat rambut panjang Qiandra terjuntai kebawah.
"Lepasin.." Qiandra memukul tubuh bagian belakang Jason, namun laki-laki itu tak menghiraukan teriakan nya. Teriakan Qiandra semakin nyaring, membuat mereka menjadi bahan tontonan orang-orang yang berada disana. Tapi Jason tak mempedulikan itu, ia terus berjalan tanpa menghiraukan pandangan orang-orang terhadap mereka. Jason berhenti didepan salah satu pintu apartemen lalu kemudian ia menekan beberapa digit angka yang ia gunakan sebagai password apartemen nya.
Laki-laki bertubuh tinggi itu menurunkan Qiandra dari gendongan nya setelah mereka berada didalam apartemen dan ia sudah memastikan bahwa pintu apartemen nya terkunci.
Jason menyentuh dagu Qiandra, meminta gadis itu agar menatapnya dan membuat Jason terkejut ketika melihat wajah gadisnya sudah penuh dengan air mata."Sayang.." Qiandra menepis tangan Jason ketika ia hendak membersihkan air mata yang terus keluar dari mata indah Qiandra. Namun Jason tak menyerah, ditangkup nya pipi Qiandra dengan kedua tangan nya dan Cup.. Jason menempelkan bibirnya dibibir kekasihnya itu, menyalurkan rasa rindu nya selama tiga Minggu ini ia tahan.
Qiandra memukul dada bidang Jason dan mendorong tubuh laki-laki itu sekuat tenaganya membuat Jason mau tidak mau harus melepaskan ciuman nya. Qiandra membersihkan bibirnya dengan punggung tangan nya secara kasar dan air mata semakin deras mengalir dari mata indahnya. Membuat Jason semakin bingung dengan sikap gadis nya ini. Padahal ia hanya ingin menjelaskan kesalahan fahaman yang terjadi dari foto itu tapi ia bingung harus memulai dari mana.
KAMU SEDANG MEMBACA
365 Day
Fanfiction"Anniversary kita yang ke satu tahun masih kurang 6 jam lagi. Tapi kenapa kamu pergi meninggalkan ku tanpa kata kata perpisahan." -Jason William Winata- "Kamu adalah hadiah terindah dari Tuhan untuk ku" -Qiandra Caroline- Cover by: ig: @kiftiaaa_ Wa...