"Apa kabar Qiandra Caroline Wijaya ?" Ujar orang itu dengan senyum yang mengembang di bibir nya.
"Jas-Jason.." ucap Qiandra dengan shock namun dengan cepat ia kembali menormalkan ekspresi nya. "Ngapain kesini ?" Dingin Qiandra yang membuat Jason mengeraskan rahangnya.
Jason menyusul Qiandra ke Singapore setelah mendengar cerita Renata tadi malam. Ia rela mengambil penerbangan pagi dan meninggalkan pekerjaan nya.
"Mau ketemu sama kamu dan ada hal penting yang harus kita bicarakan." Jason menatap wajah Qiandra penuh kerinduan. Bahkan saat ini ia sangat ingin memeluk gadis yang saat ini duduk berhadapan dengan nya namun dengan sekuat tenaga ia menahan nya.
"Sorry.. Aku gak bisa, setelah ini aku ada janji meeting diluar sama klien." Qiandra berdiri dari duduk nya dan berniat pergi meninggalkan Jason. Dan ketika ia hendak melewati Jason dengan sigap Jason meraih tangan nya dan mengucapkan sesuatu yang membuat nya kesal setengah mati.
"Tapi kata Zea kamu hari ini free, gak ada meeting baik itu di kantor ataupun diluar kantor." Ucap Jason dan saat ini ia tersenyum penuh kemenangan.
"Shit" umpat Qiandra. Ia kembali duduk ditempat nya dengan memasang raut wajah kesal. Ia menyesal tidak memberi tahu Zea tentang hal ini dan ia juga tidak menyangka bahwa Jason akan menyusul nya kesini.
"Sebelum nya aku mau minta maaf karena sudah merahasiakan hal yang sangat penting dari kamu, aku tau itu salah. Tapi aku melakukan itu karena aku gak mau kamu juga ikut kepikiran tentang masalah perusahaan aku." Jason menghela nafasnya dan menatap Qiandra dengan tatapan yang sayu.
Qiandra hanya diam mendengarkan ucapan Jason dan tak sedikit pun berniat untuk memotong perkataan Jason.
"Dan aku menerima perjodohan itu bukan karena perusahaan, tapi karena aku mengira kamu sudah tidak peduli lagi dengan hubungan kita." Dada Qiandra terasa sesak ketika mendengar kata-kata itu keluar dari mulut Jason, matanya memerah karena menahan air mata yang menggenang di pelupuk matanya. "Tapi sekarang aku berubah pikiran, aku gak bisa melanjutkan perjodohan itu. Selain Mama yang tidak ingin punya menantu selain kamu, aku juga gak bisa menggantikan posisi kamu dihati aku dengan perempuan lain." Lanjut Jason dengan tatapan sendunya. Hatinya teriris melihat Qiandra menangis.
Jason ingin menghapus air mata yang keluar membasahi pipi gadis nya, namun pergerakan nya terhenti ketika Qiandra mengucapkan kalimat yang menohok nya.
"Aku memang sudah tidak peduli dengan hubungan kita dan aku juga tidak peduli kamu mau melanjutkan perjodohan itu atau tidak. Itu hak kamu, maaf jika sudah membuat kamu bingung dengan hubungan kita." Ujar Qiandra lalu beranjak pergi meninggalkan Jason dicafetaria kantornya.
Qiandra berjalan menuju ruangan nya sambil mengetik kan sesuatu dilayar ponsel nya.
From: My ❣️
"Temui aku diruang meeting 10 menit lagi."
Send
Jason mengambil ponselnya dari saku celana nya ketika ia merasakan benda pipih itu bergetar, ia segera menyalakan layar ponselnya dan membaca pesan dari Qiandra. Meskipun ia bingung dengan sifat Qiandra saat ini, tapi Jason tetap menuruti keinginan gadis itu.
~oOo~
Jason sudah berada diruang meeting Q&D group bersama dengan Qiandra yang sudah lebih dulu berada diruangan itu. Suasana hening, baik Jason ataupun Qiandra tidak ada yang ingin membuka pembicaraan terlebih dahulu. Sampai akhirnya pintu ruangan kembali terbuka, menampilkan sosok gadis cantik bertubuh mungil dengan rambut berwarna ungu muda yang ia biarkan tergerai.
KAMU SEDANG MEMBACA
365 Day
Fanfiction"Anniversary kita yang ke satu tahun masih kurang 6 jam lagi. Tapi kenapa kamu pergi meninggalkan ku tanpa kata kata perpisahan." -Jason William Winata- "Kamu adalah hadiah terindah dari Tuhan untuk ku" -Qiandra Caroline- Cover by: ig: @kiftiaaa_ Wa...