Part 21

1.6K 274 44
                                    

"Gila.. Ini frist kiss gue." Bathin Diandra dan tanpa ia sadari pipinya kini telah memerah.

Sementara itu Bryan berusaha setenang mungkin padahal saat ini degub jantung nya tengah menggila karena ini juga merupakan ciuman pertamanya.

"Jadi ini yang dinamakan frist kiss." Bathin Bryan.

"Jadi tadi mama ngomong apa ?" Ujar Bryan, memecah keheningan yang tercipta sekaligus menghilangkan rasa penasaran nya. Ia takut mamanya akan memperlakukan Diandra seperti mamanya memperlakukan Renata dulu, karena ia tau Diandra bukan lah gadis yang penyabar seperti Renata calon kakak iparnya.

"Em.. Mama kamu bilang gini nanti main-main ya kerumah sama Renata." Ujar Diandra menirukan ucapan tante Eveline, mamanya Bryan.

"Serius mama ngomong kayak gitu ?" Tak percaya Bryan.

"Iya, beneran tadi mama kamu ngomong gitu." Ujar Diandra dengan mata yang membulat lucu.

"Ya udah, kalau gitu main-main kerumah nya Minggu depan aja sekalian bantu-bantu." Bryan mencubit gemas pipi Diandra, membuat pipi gadis itu sedikit memerah.

"Bantu-bantu apa ?" Heran Diandra.

"Minggu depan kan ko Evan tunangan sama Renata." Dan ucapan dari Bryan sukses membuat Diandra kembali membulatkan matanya dengan sempurna.

"Serius kok aku sama Qiandra gak tau ? Kok Renata gak ngasih tau aku sama Qiandra." Cecar Diandra.

"Mungkin belum sempat, kan mama yang rencanain semuanya dan baru ngasih tau sebelum aku berangkat tadi." Ujar Bryan.

"Oh gitu.." Diandra mengangguk kan kepalanya. "Akhirnya.. Semoga ko Evan bisa membahagiakan Renata." Lanjutnya. Dan ia berharap Evan tidak akan pernah melukai Renata, karena Renata berhak bahagia.

"Aku yakin kok, ko Evan pasti akan membahagiakan Renata, karena cinta ko Evan buat Renata itu tulus banget." Sahut Bryan. "Setulus cinta aku buat kamu." Bryan menggenggam tangan Diandra lalu mencium punggung tangan gadis itu dengan penuh cinta.

~oOo~

Jason dan Qiandra sudah terlebih dahulu sampai di kediaman Qiandra dan Diandra. Dan disusul oleh Diandra bersama Bryan beberapa saat kemudian.

"Bi Inem sama pak Udin ada kan ?" Tanya Jason. Ia khawatir kedua gadis itu hanya tinggal bertiga saja dengan Renata.

"Ada kok.. Kenapa by ?" Heran Qiandra.

"Nggak apa-apa kok.. Aku sama Bryan pulang dulu ya. Kalau ada apa-apa kabarin." Jason mencium kening Qiandra dengan lembut. Begitu pun dengan Bryan, untuk pertama kalinya ia mencium kening Diandra.

"Kalian hati-hati yaa.." ujar Diandra.

"Ayo Bry.." ajak Jason. Dan kedua laki-laki itu pun memasuki mobil mereka masing-masing dan perlahan mobil mereka meninggalkan kediaman Diandra dan Qiandra.

"Ayo kita masuk." Qiandra mendorong kursi roda Diandra dan membawa saudaranya itu masuk kedalam rumah mereka.

"Eh mbak Diandra sama mbak Qiandra sudah pulang." Ujar bi Inem yang menyambut kedatangan Qiandra dan Diandra. "Mbak Renata mana ?" Tanya bi Inem ketika ia menyadari Renata tidak bersama dengan kedua majikan nya ini.

"Oh.. Renata nanti diantar sama calon suami nya." Santai Diandra. Membuat bi Inem kaget dengan ucapan nya.

"C-calon suami ?"

"Iya bi.. Minggu depan dia akan bertunangan dengan Evan, pacar nya." Sahut Diandra lagi. Dan kali ini tidak hanya bi Inem yang terkejut, tapi Qiandra pun juga terkejut dan terlihat mata gadis itu yang membulat.

365 DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang