Part 9

2.1K 297 66
                                    

"Bry.. nanti kita check in dua kamar ya." Ujar Jason dengan santai. Sedangkan Bryan sedikit terkejut mendengarnya.

"Gak pesan satu aja Je, biar hemat." Sahut Bryan.

"Aagghh udah deh, kalau gue bilang dua ya dua.. jangan kayak orang susah lo." Omel Jason kepada Bryan yang selalu membuatnya kesal.

"Iya.. iya.. lagian Lo mau ngapain sih ?" Tanya Bryan yang masih tidak mengerti dengan keinginan Jason itu. "Aaa jangan-jangan lo mau.." Bryan tidak melanjutkan kata-katanya dan dengan refleks ia menutup mulutnya dengan telapak tangan nya.

"Lo liat aja nanti." Ucap Jason dengan senyum misterius.

~oOo~

Sesampainya diruang inap Diandra, ketiga gadis itu terkejut melihat kehadiran seorang laki-laki berdiri membelakangi mereka. Laki-laki itu menoleh kearah mereka bertiga ketika mendengar suara pintu ruangan itu terbuka. Dan mereka lebih terkejut ketika melihat wajah Diandra yang berlinang air mata. Dan sama halnya laki-laki itu pun terkejut melihat sosok yang begitu mirip dengan gadis yang kini terbaring disamping nya.

"Mau ngapain lo disini ?" Ucap Qiandra yang membuat semua yang ada di ruangan itu terkejut. Pasalnya ini pertama kalinya Qiandra bertemu dengan laki-laki itu. Laki-laki itu menatap Qiandra dan Diandra bergantian.

"Kenalin.. gue Qiandra saudara kembarnya Diandra." Ia menatap laki-laki itu dengan tatapan tajam dan penuh kebencian. Tatapan yang tidak pernah ia tunjuk kan kepada siapapun, bahkan Diandra, Renata dan Zea pun tidak pernah melihat Qiandra menatap orang lain dengan tatapan seperti itu. Laki-laki itu ingin mengeluarkan suaranya namun kembali tertahan ketika mendengar ucapan Qiandra.

"Gue sudah tau semuanya tentang Lo dan gue tau apa yang lo lakuin kepada saudara kembar gue." Ujar Qiandra dan lagi ucapan nya itu kembali membuat Zea dan Renata bahkan Diandra terkejut.

"sorry .. but I really do not understand what you say.." ucap laki-laki itu.

"Lo gak usah pakai bahasa Inggris segala. Gue tau lo itu orang Indo, orang tua lo tinggal di Jakarta." Sinis Qiandra. "Apa perlu gue sebutin secara detail nama orang tua lo, tanggal lahir lo, lo lahir dimana dan nama perempuan yang setiap malam lo ajak tidur."

'Damn' laki-laki itu menatap Qiandra dengan tatapan yang tidak kalah tajam. Ia tidak menyangka kekasih nya itu mempunyai saudara kembar yang ucapan nya lebih pedas dari pada sambel.

"Jadi sebaiknya lo pergi dari sini, sebelum gue membongkar semua kebusukan lo NOAH ALEXANDER.." Qiandra sengaja menekankan nama laki-laki itu agar ia tau bahwa dirinya benar-benar mengetahui semuanya.

#Flashback on

Qiandra menaiki tangga menuju kamarnya dilantai dua, meninggalkan kedua sahabatnya yang masih berada diruang makan. Gadis itu mengambil ponselnya yang tergeletak di atas nakas lalu kemudian ia berjalan menuju balkon dan duduk dikursi sambil menikmati pemandangan kota Changi bay. Ia lalu menyalakan ponselnya dilihat nya ada 127 panggilan tidak terjawab dan 72 pesan masuk dan semua itu berasal dari satu orang yang sama. Jason.

Qiandra mengabaikan pesan-pesan dari Jason tak satupun pesan yang di bacanya. Ia justru membuka kontak dan mencari nama seseorang yang bisa membantunya. Gadis itu mendekatkan ponsel ketelinganya dan menunggu panggilan telpon nya dijawab.

"Gue perlu bantuan lo." Ucap Qiandra tanpa basa basi ketika seseorang disebrang sana menjawab telpon nya.

"Bantuan apa ?"

"Gue mau lo cari tau data lengkap seseorang dan gue mau data itu besok jam 10 pagi sudah gue terima." Qiandra berbicara dengan nada dingin nya yang tidak pernah ia tunjukkan kepada siapapun.

365 DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang