Part 32

680 102 31
                                    

"Tunggu... Tunggu.. Mereka bilang mau mengenalkan gue sama teman cowok nya dan Mengenalkan Kenzie sama teman cewek mereka. Jangan.. jangan...." Desta menatap curiga kepada kedua sahabat nya itu dan tanpa sengaja tatapan matanya bertemu dengan mata Kenzie yang ternyata juga sedang menatap nya.

"Gimana mas ? Cantik kan temen gue ?" Goda Renata ketika melihat Kenzie dan Desta saling menatap.

"Ehmmm.. Udah kali tatap tatapan nya." Goda Diandra yang membuat kedua insan itu tersadar dan saling mengalihkan tatapan mereka. Membuat pipi Desta bersemu merah akibat ucapan Diandra. Untung saja suasana ditepi pantai itu masih gelap karena matahari belum terbit.

Tanpa Desta dan Kenzie sadari Renata dan Diandra sudah pergi menjauh menemui Evan dan Bryan menyisakan mereka berdua yang masih saling diam seperti orang yang baru pertama kali bertemu.

~oOo~

Hari hari berlalu Kenzie dan Desta semakin dekat, tak jarang mereka menghabiskan waktu berdua seperti makan siang atau makan malam berdua tepat nya satu minggu setelah kepulangan mereka dari Jogja.

Qiandra sudah kembali ke Semarang karena Zea sudah kembali ke Singapore dan mulai bekerja kembali dari 3 hari yang lalu. Saat ini Qiandra tengah menatap sebuah undangan yang saat ini tergelatak di atas mejanya. Ia tak sabar untuk menyaksikan pertunjukan yang sudah ia rancang bersama Desta dan tentu saja bersama dengan kekasih tercintanya.

"Qi.. Gue boleh masuk ?" Terdengar suara Renata dari luar ruangan nya.

"Masuk aja Re.." sahut Qiandra setengah berteriak dan segera menyembunyikan undangan yang sejak tadi ditatap nya.

"Qi.. Makan siang yuk.. Gue laper." Renata mendudukkan dirinya disofa yang ada diruangan Qiandra sembari menunggu jawaban dari atasan nya itu.

"Kita pesan aja ya Re.. Gue lagi males banget keluar. Terserah deh lo mau pesan apa, ntar gue yang bayar asalkan kita makan disini." Sahut Qiandra dan ikut bergabung duduk disofa dengan Renata.

"Lo baik-baik aja kan Qi ?" Khawatir Renata, ia tidak lupa kalau malam ini adalah malam pertunangan Jason dan Naomi. Hal ini lah yang membuat Renata mengkhawatirkan keadaan Qiandra. Karena Renata tahu betul bagaimana perasaan atasan nya ini kepada CEO Winata group itu.

"Gue gak apa-apa kok Re.." Qiandra meyakinkan Renata dengan senyuman nya, namun hal itu justru membuat Renata semakin khawatir dengan keadaan nya. "Cepat pesan makan sana.. Katanya tadi laper."

Renata mengambil ponselnya dan mulai mencari menu makan siang yang mampu menggugah seleranya.

"Lo mau makan apa Qi ?" Renata bertanya tanpa mengalihkan pandangannya dari layar ponselnya, air liur nya hampir menetes ketika melihat aneka masakan seafood yang merupakan makanan favorite nya.

"Gue..." Qiandra terlihat berpikir beberapa saat. "Gue mau itu.. Ayam goreng sambel ijo, sop iga terus sambel Pete jangan lupa."

Sepertinya gadis itu ingin meluapkan kegundahan hatinya dengan makan banyak. Membuat Renata sempat terkejut, pasalnya ia tau sahabatnya ini biasanya tidak nafsu makan ketika sedang stress atau saat dirinya galau.

Hampir 30 menit menunggu, pesanan mereka pun datang, Renata dan Qiandra pun menyantap makanan mereka dengan penuh nikmat karena memang perut keduanya yang sudah berdemo minta diisi hingga makanan yang mereka pesan tadi habis tak tersisa.

Renata nampak tersenyum melihat Qiandra yang menghabiskan makanan nya. Namun ia juga tidak bisa mengatakan bahwa Qiandra baik-baik saja, karena menurut Renata akhir-akhir ini sepupunya itu sangat sulit ditebak. Ia bahkan bisa bersikap tenang, seolah semuanya baik-baik saja dihari pertunangan mantan kekasihnya.

365 DayTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang