Jason mengantarkan gadisnya sampai didepan pintu keberangkatan. Ia memeluk Qiandra lalu mengecup kening gadis itu.
"Take care sayang.. Nanti kalau udah sampai singapore kabari aku sama mama. Kamu tau kan kalau calon ibu mertua kamu itu sangat khawatir." Qiandra tersenyum dan mengangguk kan kepalanya.
"Kamu juga ya by.. Dan jangan macam-macam selagi aku pergi." ucap Qiandra membuat Jason tergelak.
~oOo~
*At Singapore Changi Airport*
Seorang gadis dengan pakaian formal tengah berdiri didepan pintu kedatangan. Ia sedang menunggu sahabat sekaligus saudara kembar dari atasan nya yang kini tengah terbaring dirumah sakit. Ya Qiandra dan Diandra sebenarnya ada lah saudara kembar, Diandra lahir 5 menit sesudah Qiandra mereka mempunyai wajah yang sulit untuk dibedakan namun memilik sifat yang berbanding terbalik. Qiandra memilik sifat yang lemah lembut dan sedikit manja, sedangkan Diandra memiliki sifat tegas dan keras.
Hampir setengah jam menunggu akhirnya gadis itu melihat sosok yang sangat mirip dengan atasan nya itu keluar dari pintu kedatangan.
"Qi.. Qiandra.." teriaknya. Membuat orang yang dipanggil itu menoleh kearahnya.
"Zea.." teriak Qiandra sambil berjalan menghampiri gadis yang tadi memanggil namanya. Ia segera memeluk gadis itu, melepaskan rasa rindunya kepada sahabatnya yang sudah hampir satu tahun ini tak bertemu.
"Gimana kabar lo Ze ?" tanya Qiandra setelah melepaskan pelukan nya.
"Sama seperti lo, tidak begitu baik." sahut Zea dengan raut sedihnya. "Lo mau pulang kerumah dulu atau..."
"Langsung ke rumah sakit." potong Qiandra cepat. Ia sudah tidak sabar lagi ingin melihat keadaan adiknya, saudara kembarnya. Zea hanya menganggukkan kepalanya. Ia paham betul bagaimana perasaan Qiandra saat ini. Ke dua gadis itu lalu berjalan menuju mobil yang Zea bawa.
Qiandra menatap jalanan kota Changi bay yang berada dibagian sebelah timur singapura. Sudah lama ia tidak berkunjung kesini tepatnya setelah ke dua orang tuanya meninggal dunia.
"Ze.. Lo bisa ceritain gak kronologis kecelakaan nya kayak gimana ?" tanya Qiandra memecah keheningan.
"Jadi gini Qi.. Waktu itu sebelum pulang dari kantor Diandra bertengakar hebat sama Noah, gue gak tau sih penyebabnya apa tapi yang gue liat pas Diandra keluar dari ruangan nya matanya merah entah habis nangis atau lagi menahan tangisnya." Qiandra mendengarkan cerita Zea tanpa berniat memotong ucapan gadis itu, walaupun sebenarnya ia penasaran siapa itu Noah.
"Dan waktu itu disini sedang hujan deras Qi.. Kata orang-orang yang berada di TKP Diandra nabrak pohon besar yang ada dipinggir jalan karena menghindari seseorang yang hendak menyebrang jalan." panjang lebar Zea menceritakan kejadian yang menimpa Diandra.
"Ze.. Tadi kan lo bilang Diandra bertengkar sama Noah, itu siapa sih Ze ?" tanya Qiandra untuk menghilangkan rasa penasaran nya.
"Lo gak tau Qi ? Diandra gak cerita sama lo ?" Zea balik bertanya kepada Qiandra. Gadis itu menggelengkan kepalanya sebagai jawaban bahwa ia tidak tau apa-apa.
"Noah itu pacar nya Diandra Qi, mereka masih baru sih.. Kurang lebih 3 bulanan gitu lah.. Lo serius gak tau Qi ?" Zea mengulang pertanyaan yang sama kepada Qiandra.
"Gak Ze.. Gue beneran gak tau.. Meskipun gue sama Diandra sering VC an tapi dia gak ada cerita apa-apa ke gue." Qiandra mengingat-ingat kembali obrolan nya dengan sang adik.
Ponsel Qiandra berdering dan tertera nama My ❣ disana, siapa lagi yang menelpon nya selain Jason.
"Halo by.."
KAMU SEDANG MEMBACA
365 Day
Fanfiction"Anniversary kita yang ke satu tahun masih kurang 6 jam lagi. Tapi kenapa kamu pergi meninggalkan ku tanpa kata kata perpisahan." -Jason William Winata- "Kamu adalah hadiah terindah dari Tuhan untuk ku" -Qiandra Caroline- Cover by: ig: @kiftiaaa_ Wa...