30

969 135 84
                                    

"Aku mau pisah sama hyunsuk.."

Telfon itu seketika hening. Mama tak menjawab begitu juga y/n yang menatap dirinya dari pantulan cermin dengan tatappan kosong.

"Kita bicarain besok dirumah mama." Ucap santi lalu memutuskan panggilan tersebut.

Y/n meletakkan kembali ponselnya di atas nakas. Ia merasa binggung akan keputusannya sendiri, rasanya tak ingin meninggalkan sosok hyunsuk, namun hati nya berkata untuk pergi. Y/n mengusap wajahnya kasar dan berusaha tenang akan semuanya. Berusaha baik baik aja, dan ia berfikir bahwa 'ini lah yang terbaik untuknya'.

Y/n beranjak dari kasur itu dan berjalan ke luar kamar.

Y/n berjalan menuju dapur untuk menyeduh teh hangat, berniat menenangkan fikirannya.
Dilihatnya ke arah meja makan, piring piring bekas makan suaminya yang masih tergeletak disana.
Y/n mencari sosok hyunsuk disana, tapi tidak ada.

Dia menghela nafas panjang lalu beralih mengambil gelas dan merebus air untuk tehnya.

Hyunsuk berjalan ke arah dapur dan dilihatnya y/n yang tengah duduk di kursi meja makan, sedang memijit keningnya.

"Yang?" Panggilnya pelan mendekati y/n.

"Kamu bisa gak, kalo siap makan piringnya langsung dicuci." Ucap y/n menatap lelah hyunsuk.

Hyunsuk yang mengerti situasi ini dan memaklumi mood sang istri yang tengah buruk, lalu ia mengangguk dan mengambil piring piring itu dan segera membasuhnya.

Y/n beralih menyedu tehnya dan membawa teh itu pergi dari dapur.

Y/n beralih mengeser pintu kaca didepannya, untuk meminum tehnya dipinggir kolam renang di halaman belakang rumahnya.

Tak disangka hyunsuk mengikutinya sedari tadi. Ketika y/n duduk ditepi kolam dan menyeruput tehnya, y/n sedikit kaget akan kehadiran hyunsuk yang ikut duduk di sampingnya.

Tak apa percakapan diantara mereka.

Hyunsuk memainkan kakinya diair kolam, sedangkan y/n hanya diam dan menyeruput teh itu.

"Maaf udah bohong" ucap hyunsuk yang memecahkan keheningan itu.

Tapi tak ada respon dari y/n.

"Aku sama ferisa gak ada apa apa yang, kita cuma temen." Ucapnya lagi. Dan kali ini ia menatap y/n sedikit memohon.

"Kalo cuma temen, kenapa kamu sampai bohong." Ucappan y/n sontak membuat hyunsuk terdiam bisu. Y/n beranjak pergi dari situ meninggalkan hyunsuk yang masih diam tak bersuara.

....

"Kenapa mas?"

"....."

"Aku kesana"

Tut.

....

Malam ini hanya kesunyian yang ada di dalam rumah y/n dan hyunsuk.

Tak ada yang ingin berbicara. Hyunsuk begitu juga y/n.

Y/n turun dari kamar lalu berjalan ke arah ruang tv.
Dilihatnya hyunsuk yang tengah diam melamun di kursi sofa, dengan tv yang tidak menyala.

Y/n menjalankan kakinya pergi dari ruang tengah itu, tapi dia kembali berbalik untuk mengahampiri hyunsuk.

Dia hanya takut sesuatu terjadi saja dan akan menyusahkannya.

CINTA DI SMA ~ Choi HyunsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang