31

939 122 53
                                    

"Saya siap berpisah dengan y/n."

Hyunsuk mengucapkannya dengan nada lirih dan sedikit gemetar. Rasanya tidak yakin jika dia nantinya tidak akan menyesal. Tentu saja kalimat ini akan menjadi penyesalannya seumur hidupnya.

Y/n tak percaya dengan apa yang sudah didengarnya barusan. Rasanya sakit dan perih didadanya. 'Akan kah ini yang terbaik?' Fikirnya. Dia menyoba yakin dengan keputusannya, "tidak ada yang akan disesali, tidak ada yang namanya menyesal atau pun kembali." Batinnya terus mengucapkan itu, bahkan sampai sekujur tubuhnya itu terasa gemetar dan sangat tegang.

Suara isakkan isakkan kecil  mulai dikeluarkan oleh hyunsuk. Entahla, rasanya ada sesuatu yang sangat mendorong ingin keluar. Tapi ditahan oleh hyunsuk. Sebisa mungkin ia menahan tangisnya untuk memperlihatkan bahwa dia lelaki yang sangat kuat. Begitu juga y/n. Dia sebisa mungkin menahan tangisnya hanya karna ia tak ingin menangisi keputusannya sendiri.

Sedangkan kedua orang tua itu hanya diam dan menatap iba pada kedua pasangan muda yang tak salah apa apa, tetapi harus terjerat kedalam perjodohan dini atas dasar kesalah fahamman.

"Maaffin mama y/n.. kami salah sudah menjodohkan kalian. Seharusnya sekarang kalian bisa menjadi pelajar normal seperti anak anak lainnya. Bukannya malah mengurusi rumah tangga, yang kalian saja bahkan tidak mengerti apa apa."

"Papa juga minta maaf. Papa sama mama kamu salah faham tentang buku itu. Papa sungguh nyesel sudah menjodohkan kalian waktu itu tanpa pikir panjang. Seharusnya kamu dan hyunsuk punya masa remaja yang terang, dan indah. Maaffin papa yang sudah merusak masa remaja kalian."

Ruangan itu hening. Benar benar hening sekarang. Hanya suara isakkan yang keluar dari 4 orang tersebut.

Yang awalnya suasana tegang, sekarang menjadi suasana haru bagi mereka. Kedua orang tua itu menyesali perbuatan mereka. Sedangkan sepasang remaja itu sekarang hanya bisa tertunduk sambil terisak.

....

Tiffany sekarang sedang berjalan di koridor rumah sakit bersama seorang pria paruh baya yang masih tampak bugar.

Kedua orang tua ini sekarang berjalan menuju taman rumah sakit dan duduk salah satu kursi yang ada disana.

Tak ada obrolan. Suasana tampak canggung diantara mereka.

"Gimana kabar kamu dan hyunsuk?" Suara pria disampingnya itu memecahkan keheningan.

"Baik." Jawabnya singkat.

"Sudah lama sejak 10 tahun terakhir, kita gak pernah ketemu." Ucap sang pria itu seraya mengeluarkan sebatang rokok dari saku kemejanya dan menghidupkannya.

"Apa kamu menikah lagi?" Tanya sang pria itu sambil menghembuskan keluar asap rokok di mulutnya.

"Aku menikah lagi saat hyunsuk berumur 7 tahun. Lalu kami bercerai beberapa bulan yang lalu saat hyunsuk sudah menjadi remaja SMA." Jawab tiffany seraya menghela nafas panjang.

"Carilah lelaki yang baik untukmu dan juga hyunsuk. Jika terus seperti ini, hyunsuk akan tersakiti. Seorang anak akan lelah jika terus menerus melihat orang tuanya menikah lalu bercerai. Itu akan membuat beban pikiran baginya."

"Huffhh.. aku gak akan menikah lagi. Keluarga ku cukup aku dan hyunsuk. Itu jauh lebih menyenangkan." Ucap tiffany yang diakhiri dengan senyumannya karna menggingat wajah sang anak.

Pria itu tersenyum mendengar kalimat yang baru saja dilontarkan sang mantan istrinya tersebut, lalu kembali menghembuskan lagi asap rokok dari mulutnya.

CINTA DI SMA ~ Choi HyunsukTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang