CINTA DI SMA ~ Choi Hyunsuk

38

Hai guys,
Sebelumnya aku minta maaf karna gak bisa up cepat.
Akhir akhir ini aku juga jarang buka wattpad, sorry hm?

Oke aku harap kalian bisa faham. Setiap orang pasti punya kesibukkan masing masing kan.

Oke, cus langsung ke ceritanya.
Enjoy!❤️

"D-doyounghh...ahhkk perut gue.. ahh" ferisa memegangi perutnya sambil satu tangannya lagi bertumpuh pada tangan doyoung.

Doyoung tanpa fikir panjang lagi, dia langsung menggendong ferisa dan memberhentikan taxsi yang sedang lewat.
Doyoung dengan pelan mendudukkan ferisa dikursi penumpang belakang dan juga ikut masuk ke dalam taxsi.

"Pak kerumah sakit xxx" ucap doyoung kepada supir taxsi.

-

Doyoung mengigiti jari jempolnya sambil berdiri dan menyandarkan punggungnya di dinding rumah sakit sambil menunggu dokter yang sedang memeriksa ferisa di dalam.
Khawatir? Tentu saja sangat, karna ferisa masih termasuk salah satu daftar orang yang doyoung sayangi. Walaupun sudah menjadi 'mantan pacar' sebenarnya doyoung tak memperdulikan itu dan intinya dia sudah terlalu sayang.
Sekuat apapun dan sekeras apa pun ferisa menyuruhnya pergi dari hidupnya, doyoung tak akan lakukan itu. Seakan akan jiwa nya mati tanpa ferisa.

Dokter keluar dari ruangan ferisa lalu doyoung dengan langkah kilat langsung mendatangi dokter.

"Gimana dok? Ferisa gakpapa kan??" Tanyanya dengan tidak tenang.

"Em kamu suaminya?" Tanya dokter kepada doyoung.

Doyoung awalnya binggung tapi tanpa berfikir lagi dia langsung mengangguk. "Iya saya suaminya. Gimana keadaan istri saya dok?"

Dokter menghela nafasnya. "Bisa ikut ke ruangan saya?"

Doyoung mengangguk dan langsung mengikuti dokter itu ke ruangannya.

-

Dokter menyuruh doyoung untuk duduk dikursi dan mulai membicakan soal keadaan ferisa.

"Apa istrinya tidak pernah dibawa kerumah sakit sebelumnya?" Tanya dokter melirik doyoung.

"Enggak dok, emang ada apa?" Tanya doyoung balik.

Dokter menghela nafasnya pelan. " istri anda mengidap penyakit kanker paru paru stadium 3."

Doyoung membulatkan matanya. Alangkah terkejutnya dia mendengar ucappan dokter barusan. Perempuan yang kelihatannya kuat dari luar itu ternyata menyimpan penyakit separah ini.

"Sakit perut yang barusan dialaminya barusan itu hanya kontraksi saja. Tapi kondisinya saat ini terbilang cukup buruk karna kanker didalam tubuhnya semakin ganas. Kenapa baru sekarang pak dibawa istrinya kerumah sakit? Mau gak mau harus ngelakuin oprasi, tapi karna kondisi istri anda yang sedang mengandung jadi itu tidak bisa dilakukan. Usia kandungan sudah 9 bulan, sekitar beberapa hari lagi istri anda mungkin akan siap untuk melahirkan." Jelas dokter yang membuat doyoung semakin binggung.

Gimana?? Gua bisa apa?? Fikirnya.

"L-lalu dok, s-saya harus gimana..." ucapnya dengan suara bergetar. Rasa takut akan kehilangan bergejolak dijiwanya.

Dokter tampak berfikir sebentar sambil menatap doyoung. "Setelah anak bapak lahir, kita akan melakukan oprasi untuk kankernya. Anda cukup berdoa saja untuk keselamattan janin dan ibunya."