Chapter 7 - Paman Tinggi

586 87 16
                                    

"Paman, kita sudah jauh dari Mommy." Daehan mengintrupsi, membuang pikiran kotor yang ada pada otak Oh Sehun ke tempat sampah hijau yang tidak jauh dari mereka mulai berhenti.

Oh Sehun masih bisa menatap gerakan saat Luhan menggertak pengawalnya dan pengawalnya yang mundur satu langkah untuk menjauh darinya. Melihat itu Oh Sehun semakin penasaran dengan wanita ini. Mereka pengawal kepercayaan nya, tapi mereka takut pada wanita ini? Apa yang membuat mereka bisa digertak oleh wanita cantik dan imut itu?

"Apakah kau mempunyai daddy?" tembak Oh Sehun langsung, dia merasa tidak perlu basa-basi dengan bisnis kecilnya ini.

Daehan yang sedikit terkejut mulai berpikir, akankah dia harus jujur atau tidak? Jika dia jujur apakah Paman Tinggi ini mau menjadi daddynya?

Melihat Daehan tidak ingin menjawab dengan waktu yang cukup lama, Oh Sehun mulai menyentuh hidungnya, "Bukankah kau berhutang padaku, kau bisa bebas hutang hanya dengan menjawab pertanyaanku."

Daehan berpikir, dia rasa itu sangat menguntungkannya, jadi dia menggeleng sebagai jawaban pertanyaan Paman Tingginya. "Tidak.. Aku tidak mempunyai Daddy." Katanya segera setelah mendengar bahwa dia akan bebas dengan hutang, dalam perkataannya ada nada senang dan perasaannya menjadi hangat untuk beberapa alasan.

Oh Sehun mengulum senyumnya, mulai bertanya pertanyaan kedua, "Siapa nama lengkap mommymu?"

Ah.. Daehan pada akhirnya mulai menangkap maksut dari paman barunya ini, Daehan mulai menjawab, "Xi Luhan, bekerja sebagai artis dan kami dulu tinggal New York, Amerika. Baru sampai di negara ini 6 bulan yang lalu. Paman juga mau nomer telfon mommy?"

Oh Sehun berkedip, dan berkedip. Dia hanya ingin nama dari wanita itu dan memerintankan Park Chanyeol untuk mendapatkan informasi dari wanita itu. Tidak disangka bahwa anak dari wanita itu memberitahunya, bahkan 'menjual' nomer telfon mommynya hanya karena merusak toilet yang memang sudah rusak.

Disaat Oh Sehun masih terkejut, suara bocah kecil terdengar melewati telinganya, "kosong, dua, --"

"Sebentar.. sebentar.." Sehun menutup mulut Daehan.. merogoh ponselnya di sakunya dan mulai berkata sambil tersenyum satu sisi, "Ulangi.."

.

.

.

Luhan menunduk sopan untuk berpamitan kepada lelaki yang Daehan panggil Paman Tinggi, "Terimakasih Tuan." Katanya secepat kilat berbalik dan merangkul Daehan, segera berjalan menjauh.

Dia masih malu mengingat dia sudah melihat lelaki itu memasang resleting celananya, melihat sesuatu dibalik itu menggembung, membuatnya panas dingin.

Disaat Luhan menjauh, terdengar di telinga Oh Sehun percakapan ibu dan anak itu.

"Kau sudah mencuci tangan?"

"Em.."

"Kau sudah menyiram kloset sampai bersih?"

"Em.."

"Sudah menutup kloset?"

"Sudah mommy, semua sudah kulakukan."

"Anak baik.."

Oh Sehun tanpa sadar mengulum senyum, mendengar suara lembut yang halus, hatinya menghangat. Tapi sesuatu dibawah mulai tidak terkendali lagi, saat mengetahui suara lembut dan halus itu menjauh dia merasa tidak rela dan memangis dalam diam. Sudah lama Oh Sehun tidak bermain dengan perempuan, tapi apakah ada yang bisa membuat miliknya tidak terkendali seperti ini?

Dia rasa dia memiliki kendali penuh atas sesuatu itu. Tapi dada yang mengintip membuatnya berdiri tanpa dia perintah. Sesuatu yang tidak pernah dia alami!! Membuatnya semakin tertarik pada wanita yang baru saja pergi meninggalkan harum strawberry dan feromonnya yang meninggi.

The Inner Force - Go ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang