Chapter 22

486 66 53
                                    

Pagi hari Luhan terbangun dengan Oh Sehun di hadapannya. Beberapa hari ini dia terus tidur bersama Oh Sehun setelah kejadian mengharukan di bar mini apartemennya. Luhan selalu merasa bahwa kejadian ini adalah mimpinya.. Mendapati Oh Sehun selalu berada posisinya, dia merasa hangat, di hatinya. Sampai dia tersenyum manis setiap pagi datang.

Kamar ini sudah tidak pernah dia kunci lagi semenjak kejadian itu, karena setiap malam Oh Sehun akan tidur disini, jadi dia tidak bisa mengunci diri lagi, terkadang dia juga akan berebut dengan Daehan untuk siapa yang akan tidur dengan Oh Sehun dan berakhir Daehan menjadi pembatas diantara mereka. Bukankah mereka tampak persis seperti keluarga kecil yang bahagia.

Oh Sehun sudah duduk dengan bersandar di sandaran kasur, dia memberi bantal di belakang punggungnya, laptop telah berada di atas pahanya. Dia terlihat serius membaca layar laptop dan kacamata di hidungnya membuatnya tampak lebih dewasa dan lebih mempesona. Belum lagi celana kain abu-abu dan kaos putih itu juga membuat kesan yang lain di hati Luhan. Bau sabun jantan masuk ke hidung Luhan, ternyata lelakinya sudah mandi..

Karena merasa ada gerakan kasur, Oh Sehun mengalihkan tatapannya pada seorang yang bergeser untuk menempel di kakinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Karena merasa ada gerakan kasur, Oh Sehun mengalihkan tatapannya pada seorang yang bergeser untuk menempel di kakinya. Oh Sehun menunduk, mencium dahi yang tertutupi rambut. "Selamat pagi."

Luhan merasa tersipu, Hah! Dia bukan remaja kecil kenapa dia tersipu!

Luhan bergerak untuk naik membalas dengan kecupan basah yang ringan di bibir lelaki itu. "Selamat pagi juga, Daddy Tampan."

Oh Sehun tidak bisa untuk tidak tersenyum dan bergairah. Belum lagi pakaian Luhan yang tipis... Sedang tidak memakai BH dan.. Ah.. Sulit untuk dikatakan lagi, Dia tidak merasa hangat, tapi panas! Panas itu menjalar melalui bibir yang dikecup sampai kepada Little Oh dan ujung kakinya.

 Sulit untuk dikatakan lagi, Dia tidak merasa hangat, tapi panas! Panas itu menjalar melalui bibir yang dikecup sampai kepada Little Oh dan ujung kakinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Oh sudahlah, sialan!! Dia tidak mau menganggu pagi yang indah dengan hal mesum!

Padahal dia sudah pandai mengontrol dan menahannya selama ini, apalagi saat tau Luhan mengalami trauma masa lalu, dia benar-benar membuang hal-hal itu di otaknya. Dia ingin menghargai Luhan.

Dia membalas dengan suara rendah mencoba mengontrol pikiran dan hasratnya , "Sebentar lagi aku selesai, mandilah dulu. Kita sarapan bersama.."

Luhan mengangguk patuh dan dia bergeser untuk bergerak turun, tidak lupa dia merenggangkan badan setelah sampai di dasar lantai..

The Inner Force - Go ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang