The Inner Force - Go ✔

Chapter 35

Salah satu adegan mengandung adegan dewasa ringan. Dimohon untuk membaca saat tidak sedang puasa!

Saat Oh Sehun mengetahui Luhan berada di pelukan lelaki tua tadi, Oh Sehun juga berpikir tidak jauh dari fakta ini. Nyatanya sampai kemarin Oh Sehun belum menemui identitas siapa Kakek Albert yang telah menolong Luhan, rumah dan tempat panti jompo yang Luhan katakan tidak dapat diidentifikasi, itu telah berganti pemilik. Informasi sejauh yang dia punya hanya, kakek Albert adalah warga negara Korea. Lalu dia telah menyelidiki suatu kejanggalan dalam pekerjaan Luhan dan menemukan suatu fakta yang mengejutkan.

Saat Luhan mengenalkan lelaki tua itu adalah kakek Albert yang dia kenal sebelumnya adalah Tuan Tua Choi. Siapa yang tau bahwa Kakek yang mengasuh Luhan akan muncul pada saat ini?

Kakek Albert menyentuh surai Luhan, dia berkata sambil tersenyum, "Biar kakek yang menjelaskan, Apakah Luhan kecilku ingin mendengarkan?" Saat Luhan mendengar suara Kakek Albert dia menyadari bahwa suara ini tegas dan padat, menyampaikan kewibawaan tanpa batas. Terlihat bahwa dia panglima yang gagah. Bagaimana Luhan baru menyadari ini hari ini!

Dia merasa hilang kendali.. Sebenarnya Kakek Albert ketua militer? Dan ayah dari Masternya? Salah satu snipper tingkat atas yang Luhan akui.... Luhan pusing dan diam-diam dia sudah di tarik secara lembut oleh Kakek Albert..

.

Luhan dan Tuan Tua Choi sedang berada di ujung tribun atas gedung Lapangan tembak. Hanya berdua tanpa ada yang menganggu, baik itu Choi Minho atau Oh Sehun.

Saat Luhan linglung di tempat duduk kalimat dari Tuan Tua Choi mengawali percakapan menembus pikirannya agar sadar turun ke dasar bumi, "Luhan, Aku warga negara Korea."

Dengan kesadaran setengah Luhan mengangguk, dia sudah lama tau bahwa Kakek Albert warga negara Korea. Tapi dia tidak berpikir jauh tentang identitasnya.

"Aku ayah dari Choi Minho, kepala militer sebelumnya, Choi Siwon." mengatakan itu dengan melihat lurus kedepan.

"Karena aku telah pensiun lebih dari dua puluh tahun lalu, anak pertamaku, Choi Kyuhyun, sekarang menjadi Ketua Komando Tertinggi Militer. Choi Minho adalah anak kedua ku. Dia snipper terbaik yang pernah aku temui. Aku pindah ke amerika dengan istriku yang sakit pada saat itu.." Dia berkata dengan lembut, matanya yang keras juga melembut, terlepas dari Nyonya Tua Choi telah pergi dengan damai, dia masih merasa hangat menjalar di hatinya. Akhirnya dia bisa kembali bersama anak-anaknya, meski tanpa istrinya.

Luhan mendengar kata 'snipper terbaik' mulai sadar sepenuhnya, meskipun dia tidak seratus persen tau tentang keahlian Masternya tapi dia benar-benar mengakuinya dalam hati.

Karena Luhan tidak merasa sedih karena identitas Kakek Albert yang disembunyikan dan hatinya tiba-tiba  mulai penasaran dengan Choi Minho, dia mulai bertanya dengan sedikit rasa antusias yang tersembunyi, "Apakah Master seorang tentara? Snipper pasukan khusus?"

Sepertinya bayangan masa muda Choi Minho masuk dalam ingatan Choi Siwon, dia tersenyum hanya dan kesenangan berada di matanya, mengangguk dengan mata yang lembut, "Ya.. Dia telah menjadi Snipper utama pasukan khusus pada taun pertamanya masuk militer."

"Bukankah dia sangat hebat, darah Choi mengalir deras di tubuhnya dan membuatnya sangat-sangat hebat!!
Suatu hari, pada saat dia menjalani misi dengan kakaknya yang kebetulan pada saat itu menjadi ketua tim pasukan khusus, kecelakaan terjadi dan dia terluka, tertembak tempat pada tempurungnya dan dia tidak sadarkan diri. Setelah banyak pertimbangan tim pasukan khusus pergi dan dia tidak bisa untuk turun lagi menyelamatkannya." menahan nafasnya, suaranya mulai bergetar.

"Peraturan pasukan khusus militer ketat pada saat itu, tertanam pada hati mereka jika mereka terluka dan tidak bisa diselamatkan itu tidak layak untuk di bawa pulang kembali. Aku yg telah menanamkan peraturan itu. Saat pasukan pulang dan tidak membawanya, aku tau bahwa aku harus melakukan upacara kematiannya. Khuhyun telah memaksaku sedemikian rupa untuk membawa helicopter dan memeriksa tempat itu sekali lagi, setelah sekian lama aku akhirnya melakukan hal itu.. tapi.. Itu terlambat dia telah menghilang..