chapter 34

420 69 13
                                    

Oh Sehun dan Luhan saat ini sedang memakan sarapan mereka pada pukul hampir sebelas siang, ini kedua kalinya mereka memakan sarapan siang. Mereka benar-benar harus mengisi perut mereka sebelum melakukan kegiatan yang menguras energi lagi. Hari ini bukan lagi weekend, Oh Sehun harus bekerja tapi ketika Luhan bangun dengan segar pagi tadi, dia tidak bisa tidak menerjangnya dan kegiatan mereka selesai saat matahari hampir diatas mereka.

Pagi--- siang ini Oh Sehun terlihat sangat segar, senyumnya tinggi seperti dia sudah menjafi jendral yang menang dalam peperangan, sangat jarang bisa melihat Oh Sehun seperti ini jadi para pelayan benar-benar takjub. Mereka menunduk dengan sopan tapi mata mereka sampai di dahi mereka, hanya untuk menatap Tuan Muda yang sedang bahagia.

Setelah mereka menghabiskan Breaklunch, Oh Sehun memulai pembicaraan, "Paman Choi ada dilapangan tembak."

Luhan masih dalam keadaan meminum jusnya mendengar ini dia tersedak. Dia batuk sebanyak yang dia bisa sebelum menjawab, "Uhuk..Master disini? Waw! Aku bisa berlatih menembak dengannya. Eh.. Oh Sehun?"

Luhan menatap Oh Sehun yang sudah hampir menjauh dari meja makan, kemudian suaranya terdengar, "Kita bisa pergi bersama."

Mata Luhan melebar. Dia berdiri dari duduknya, berlari tertatih mengejar Oh Sehun dan naik ke punggungnya. Dia sudah disiksa beberapa jam terakhir dan setidaknya Oh Sehun harus bertanggung jawab.

"Kau harus menggendongku!!"

.

"Kau benar-benar tidak akan menemui Daehan dulu?"

Luhan memutar matanya, kesal dengan pertanyaan ini, Oh Sehun sudah menanyakan ini beberapa kali sebelumnya. Sangat wajar Oh Sehun menanyakan ini, Luhan kemarin  bertemu Daehan di malam hari, dan hanya bisa terbaring di kamar Oh Sehun, terlalu lelah karena sudah melayani serigala lapar.

Lalu Daehan dengan pandai berkata dia tidak ingin menganggunya dan Oh Sehun, jadi dia akan tidur di kamar terpisah. Daehan juga berpikir, jika dia tidur dengan ibunya yang sakit, ibunya akan lebih mudah terserang sakit lagi, karena virus ditubuh Daehan yang menyerangnya kemarin bisa berpindah menyerang ibunya. Dia takut ibunya akan bertambah parah jadi dia mengalah. Dia juga sudah cukup merasa nyaman karena berada di satu atap dengan ibunya. Juga, Kakek dan Nenek meminta untuk tidur dengannya, dia suka kakek dan nenek barunya! Jadi selain dia membiarkan Luhan istirahat, dia juga akan bersenang-senang dengan Kakek dan Nenek!!

Luhan dengan melingkarkan tangannya di lengan Oh Sehun, berkata dengan suara lembut yang dia buat-buat, "Daddy?~ Bisakah kamu mengantarkanku saja?~ Daehan masih bermain dengan ayah dan ibumu.."

Memang pagi ini, Daerah pergi dengan Ayah dan Ibu Oh Sehun, jadi mansion besar ini hanya berisi dirinya dan Oh Sehun. Dia masih tidak ingin mengakrabkan diri dengan ibu dan ayah Oh Sehun, jadi dia hanya akan bertemu dengan mereka saat makan malam karena dua hari ini sarapan dan makan siang dia tidak bisa melihat orang tua lelakinya. Dia juga membiarkan Daehan bermain dan bersenang-semang dengan mereka, hanya karena, Oh Sehun memaksanya untuk membiarkan ayah dan ibunya menyenangkan Daehan.. Dia mengalah dengan bernegosiasi tentang sedikit kebebasan memakai baju-bajunya..

Hati Oh Sehun meremang mendengar nada Luhan, wanita itu menyandarkan kepalanya di lengan kirinya, sangat terlihat menggemaskan, suaranya halus meski itu terkesan terlalu lebay tapi itu masih menggetarakan hatinya. Lalu kepala kecil itu yang terus menempel di lengannya, sangat terlihat manja sekalii. Hati Oh Sehun langsung meledak dengan kehangatan dan manisnya Luhan.

Oh Sehun tidak bisa diberi Luhan yang seperti ini!! Lalu perasaan ingin menghujani Luhan dengan desahan menguat di udara.. "Baby... Jika kau seperti ini mungkin kita akan kembali ke kamar." berkata dengan rendah dan hampir serak.

The Inner Force - Go ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang