Chapter 18

476 73 33
                                    

"Bagaimana?"

Luhan mengangguk tiga kali untuk menanggapi pertanyaan managernya di balik kemudi. "Ku terima, Kalian bagaimana?" Dia melirik Kyungsoo di sebelahnya yang nampak tidak baik-baik saja.

Kyungsoo menjawab setelah beberapa kali bernafas panjang. "Sangat baik, sampai aku harus merevisi ulang. Bagaian yang mana yang menjadi salahku? Mereka tidak menyukai endingnya! Karena aku membuat wanita kedua dalam novelku mati, padahal dia gadis baik hati yang karakternya sangat kuat di dalam cerita. Mereka tidak meyukai itu dan memaksaku untuk menulis lagi bab akhir hanya untuk menghidupkan kembali sang wanita. Jadi ini sebenarnya cerita ku atau mereka?!!"

Dia mengeluh dengan tangan nya yang terkepal mencabik udara.

Luhan terkekeh mendengarnya, dia pikir Kyungsoo tidak akan pernah merasakan frustasi, ternyata sama saja. Lalu dia menyandarkan tubuhnya, tampak lelah dan berkata, "Semua orang menginginkan ending yang happy untuk sebuah cerita Kyung. Hidup mereka telah diterpa kenyataan yang harus mereka telan pahit-pahit, hidup yang tidak bisa mereka genggam sama sekali. Disisi ini kalian bisa memporak-porandakan dunia dari karakter di dalam novel, itu ajang untuk mereka membalas dendam karena mereka tidak ingin hidup yang mereka baca lebih dramatis dari hidup mereka."

Kyungsoo diam mendengar ceramah Luhan. Dia tau itu dia tau!! Dia juga memiliki kemirisan dalam hidupnya, dia juga ingin happy ending. Tapi dia benci karakter perempuan yang dia ciptakan beberapa bab terakhir. Plot twistnya sangat jauh dari bayangan awalnya yang semua akan berakhir bahagia. Dia perlahan membentuk karakter yang kuat dan menyedihkan. Dia merasa sakit melihat karakternya sendiri, dan dia berhasil membuat bab terakhir untuk membunuhnya.

Melihat Kyungsoo diam saja, Luhan melanjutkan, "Bukankah itu tugasmu untuk menciptakan sesuatu yang menghibur kepada pembacamu? Kasian mereka jika mereka harus menangis hanya karena tersentuh dengan novelmu, hidup mereka sudah lelah mereka tangisi, belum lagi ending sedih dari novelmu. Mereka mungkin tampak akan membencimu nanti."

Luhan adalah salah satu pembaca setia Kyungsoo, dia membaca kisah psikologi anak yang di baca Daehan, karena dia menangisi bab yang menjelaskan ibu dari si anak meninggal dunia dia akhirnya membenci Kyungsoo. Dan menyumpahinya lewat pesan teks dengan banyak kata makian yang kotor.

Di buku kedua saat membaca karakter novel yang bahagia, erotis dan menegangkan dia mulai membayangkan bahwa dirinya yang menjadi pemeran utama wanita agar dia mendapatkan kebahagiaan, sentuhan itu, dan semua kesenangan dalam seks di dalam cerita itu.

Meskipun sebenarnya dia sudah menjadi pemeran utama dalam cerita itu, Kyungsoo sering meminta referensi kepadanya bagaimana wanita yang nakal dan menggairahkan tapi mempunyai hati yang lembut dan kuat. Kadang Luhan akan ditanyai bagaimana rasanya jika payudaranya disentuh oleh lelaki yang bertangan besar, bagaimana rasanya dicium, dan lain sebagainya. Bisa dikatakan Luhan adalah rolemodel Kyungsoo dalam karakter wanita di novel keduanya.

Mereka hidup bersama dalam kegilaan yang mereka buat, dan mereka tumbuh menjadi wanita yang suka menggoda tapi tidak berani untuk memberi. Seperti yang dilakukan Luhan kepada Oh Sehun yang malang.

Kyungsoo hanya diam mendengarkan, dia hanya mengadu, Ok. Semenolak apapun dia, dia pasti akan merevisi novelnya. Hanya saja dia memerlukan lebih banyak referensi,

Lalu Kyungsoo membuka ponsel dan melakukan apa saja agar dia tenang, dan Luhan juga akhirnya memejamkan mata, baru beberapa detik dia memejamkan mata terdengar notifikasi dari ponselnya,

Tling

Pesan teks masuk kepada ponsel Luhan..

From : xxxxxxx

The Inner Force - Go ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang