PART 34

54 7 0
                                    

"Mm ayah, ibu. Alvin mau bicara sesuatu." ucapnya setelah makan mengalihkan perhatian mereka kepadanya.

"Ya silakan. "Izin ayahnya.

    Sedangkan kedua perempuan beda generasi itu sudah takut - takut. Ibunya takut jika Alvin akan mengatakan sesuatu yang mampu membuat ayahnya marah, karena dua lelaki itu sama - sama keras. Sedangkan kattaya tengah merasa takut kalo Alvin tidak bisa menerima kehadiranya ditengah-tengah kehidupannya dan menyuruh ayahnya mengusir dirinya.

Sedari tadi belum ada yang bersuara, suasananya pun berubah menjadi mencekam.Dan sepertinya Alvin tengah gugup dan berat akan menyuarakan niatnya.

"Alvin mm Alvin terima perjodohan itu pah."Ucap Alvin dengan satu tarikan nafas.

"Alhamdulillah. "Syukur kedua orangtuanya dengan senyum lega. Akhirnya, mereka sangat bersyukur mendengar keputusan Alvin. Tapi beda dengan kattaya, dia sekarang tengah bimbang dia takut itu adalah cara Alvin untuk menyiksa dirinya. Bukankah Alvin membenci dirinya.

       Keringat dingin mulai membasahi telapak tangannya.

"Sayang. "Panggil ibunya Alvin dengan tersenyum lembut dan menyentuh punggung tangan kattaya yang dingin.

" i-iiya mah. "Jawabnya terbata.

" Gimana jawaban kamu, kamu maukan jadi istrinya Alvin. "

   Huff. Rasanya dia ingin pergi jauh saja, apalagi sekarang ditambah  mendengar kata 'istri'.

" Bolehkah kattaya minta waktu untuk berfikir. "Tawarnya.

" Boleh. "Jawab ibunya Alvin.

" Ya sudah kalo begitu kamu istirahat yah. "Lanjut ibunya Alvin memerintah kattaya yang langsung diangguki.

" Kamu yakin menerima perjodohan ini. Bukannya kamu kemarin menolak mentah-mentah. "Tanya ayahnya dengan serius setelah kattaya naik menuju kamarnya.

" Ini beda. "Jawab Alvin membuat dua orang paru baya itu bingung.

" Beda gimana. "Tanya ibunya yang suda kepo.

      Setelah itu Alvin menceritakan kepada kedua orangtuanya sesuai dengan apa yang dia dengar dari sahabatnya kemarin.

" Ma syaa Allah. "Puji ibunya dengan bangga.

" Tapi... "Timpal ayahnya menggantung.

" Tapi apa yah... "

" Tapi kamu harus sabar, karena kattaya mempunyai trauma. "Pesan ayahnya sebelum beranjak dari duduknya.

" pikirkan baik - baik. Jangan ambil keputusan dengan gegabah. "Pesan
Ibunya yang setelahnya mengikuti suaminya dan meninggalkan Alvin yang tengah termenung.

°°°°°°°°°°°°°
" oh ya yo kita ke mie ayaman yang dulu langganan kita waktu sma yok "Ajak shilla dengan antusias.

" Ayo, nanti yang makannya terakhir besoknya harus nlaktir loh ya. "Ucap Rio membuat peraturan dengan senyum licik.

" ih Lo mah nyebelin, lo kan makannya cepet. Tau ah. "Kesal shilla memberenggut membuat Rio terkekeh.

" Nggak usah ketawa!. "Bentak shilla yang semakin kesal namun tidak berpengaruh untuk Rio tetapi malah membuat tawa Rio semakin menjadi sampai mereka berdua sampai di tenda hijau tempat mie ayam. Inilah yang Rio banggakan dari seorang shilla,walaupun dia keras kepala, hobby belanja dan juga pemaksaan. Tetapi dia mau makan ditempat sederhana dan dibalik keras kepalanya ada kepedulian yang besar. Tapi ya itu, keras kepala dan ambisinya harus tercapai bagaimana pun itu.

Akhir Dari Sebuah Cinta(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang