PART 5

151 10 0
                                    

"Mana tuh bocah cewek, lama banget." gerutu Gabriel yang memang sudah kelewat kesal, karena sudah diciumi oleh nyamuk.

"Tuh."Tunjuk alvin dengan dagunya.

"Woo......y,mau ngapain lo pada kesini. "Tanya agni yang sudah berdiri disamping via  setelah pintu dibuka.

" Mau ngajak lo pada jalan. "
Jawab CRAG serempak, yang sudah turun dari motornya dan berjalan menghampiri agni dan via.

" Masuk dulu. "perintah via dengan senyum manisnya.
  Dan diangguki oleh CRAG. Setelah duduk dalam keheningan, shilla membuka suara.

" Ngomong-ngomong kesini mau pada ngapain yah.Oya lo semua mau minum apa, biar gue buatin. "Tanya shilla kepada CRAG.

" Oh nggak usah  shilla. Kita kesini cuma mau ngajak lo semua jalan. "
Terang Gabriel  dengan jelas.

" Emang harus sama kita gitu. "Tanya agni dengan wajah juteknya.

" Iya dong, kan kalo  nggak ada kalian, ibarat sayur tanpa garam. "
Sahut cakka dengan gombaln recehnya.

" Kalian? Lo aja kali. "Cibir sivia yang langsung mengundang tawa SSA dan RAG. Sedangkan sang empu yang ditertawakan hanya memasang wajah cemberut.

" Wajah lo cak, jangan kaya cewe Pm slah. "ejek Rio dengan wajah jijiknya.

" Udah nih,pada mau nggak. "Tanya Gabriel mengakhiri perdebatan tak bermutu.

" Iya gue mau. "Jawab sivia cepat dan semangat.

" Semangat bener lo vi. "luruh shilla keheranan.

" Iya dong, kan ada alvin. "Jawab sivia dengan tampang PD nya.

" Ko gue, emang gue siapanya lo. "
Sambung alvin dengan menahan tawa, karena melihat tampang gadisnya yang sudah cemberut dan marah.
  Sedangkan  temannya dibuat cengo oleh jawabannya.

" Oh jadi sekarang lo kaya gini. Ok. "
Jawab sivia dengan penuh amarah dan langsung lari ke kamar. Alvin yang melihat Sivia marah langsung bingung kalang kabut. Karena niatnya itu becanda. Eh, palah buat sang pujaan hati marah.

" Hayo lo vin, sivia marah, lo sih kelewat becanda. Ayo alvin tanggungjawab.. "Sorak teman-temannya yang menambah alvin kesal.

" Berisik lo pada!."Bentak alvin pada temannya yang terus-terusan bersorak riang menakut-nakuti dirinya. Tapi sayang bentakannya tidak membuat temannya takut, melainkan membuat temannya tertawa lebih keras.

"Haaa... Haaa.... Hahahaha... Tampang lo vin, lucu banget kalo lagi  marah. "
Ketawa dan ejek teman-temannya yang sudah pecah  sampai mengeluarkan air mata.

           Tanpa perintah dari siapapun, alvin berdiri dari duduknya menghampiri kamar via dan mengetuknya.

           Tok, tok, tok.

" Vi, via, ini aku, jangan marah dong maaf ya aku cuma becanda doang. Vi, via, via sayang....., keluar dong. "
Panggil alvin panjang lebar dengan nada memelas dan memohonnya, tapi tidak ada jawaban dari sang empunya, membuat dirinya memasang wajah khawatir dan lesuh. Karena tidak ada sahutan  dari  via, akhirnya alvin kembali ke sofa dan duduk kembali.

" Sabar ya bro. "Ucap lel pada alvin dengan  menepuk pundaknya.

#Di dalam kamar.

" Sono rasain, suruh siapa coba-coba becanda yang nggak enak sama gue. "
Dumel via yang masih kesal, tangannya sibuk mencari baju untuk dipakai jalan.

" Nah ini aja kali yah. "ucap via yang sudah menemukan bajunya untk di pakai. Setelah itu dirinya  menuju meja rias untuk mempercantik diri.

Celana jens hitam, baju lengan pendek  warna kuning yang dimasukkan  kedalam celana dan dilapisi jaket lepis hitam sepinggang.
    Lipstik warna ping, bedak bayi, kuncir kuda, sepatu berwarna biru, tak lupa juga dengan tas selempangnya. Untuk memastikan dirinya cantik atau belum, via memutar - putar tubuhnya di depan cermin. Setelah sudah di pastikan cantik dan rapih via keluar dari kamar.

Akhir Dari Sebuah Cinta(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang