"Maaf ,lama nunggu yah."Ucap Rio setelah datang.
"Nggak kok."Jawab Ify disertai senyuman ramah.
Ya sekarang mereka berada di cafe Jepang,entah apa yang
ingin Ify katakan kepada Rio hingga dia mengajak Rio bertemu di cafe Jepang .Cafe Jepang yang berada didekat kampus Universitas kedokteran itu memang belum lama dirintis ,namun sudah banyak pengunjung dan peminat karena dekorasinya yang bagus tempat yang nyaman dan juga tempatnya pun bersih dan luas .
Jika ingin masuk cafe ini, pengunjung harus
benar-benar bersih,jadi sebelum masuk didepan pintu masuk sudah ada petugas khusus untuk pengecekan pengunjung yang datang ,contoh seperti pengecekan tas untuk mengetahui membawa benda tajam atau tidak, pengecekan suhu,cuci tangan,dan barang harus dititipkan agar aman ,kecuali yang dibutuhkan.Setelah itu baru bisa masuk.Jadi Cafe itu memang benar-benar bersih dari segi pengunjung maupun segi makanannya.Jadi walaupun belum lama dirintis, Cafe itu sudah mendapat akreditasi'A'.
Tujuan dari adanya peraturan tersebut adalah untuk kebaikan bersama."Lo ada keperluan apa fy sampai ngundang gue kesini."Tanya Rio to the point.
"Ya elah Yo,Lo jadi orang to the point banget sih, ngga ada romantis-romantisnya,tanya kabar ke apa tanya apa yang bikin hidup gue berasa di surga,ea wkwkckck."Ucap Ify seraya bercanda membuat Rio nyengir ,terlintaslah ide jahil untuk sang premaisuri.eh ralat🙊.Teman maksudnya,hehe.
"Oh ya udah,kamu apa kabar sayangku,cintaku,babyku."Tanya Rio membuat Ify salah tingkah sekaligus geli dengan sapaan Rio.Tapi dia cukup bisa menyimpan rasa kesaltingannya itu.Dasar emang si Rio.
"Alah telat."Cibir Ify ketus, berusaha menutupi kegugupannya.
"Haha Lo mah,bukannya terimakasih udah dipanggil sayang."Ucap Rio pura-pura merajuk.
"Uluh-uluh anak bunda merajuk."Ejek Ify dengan muka dimut-imutkan dan mencolek pipi Rio.
"Jangan colek-colek nanti kadar ketampanan gue berkurang."Larang Rio dengan menyapu bagian pipi yang dicolek Ify.
"Tu es tres confiant."balas Ify.
²(_pede bgt Lo)"Ngomong apa Lo." Tanya Rio .
"Kepo."singkat,padat,jelas.
"Jahatdz.oh gue tahu,Lo bilang kalo Lo cinta sama gue,ya kan ngaku aja lo
Siapa sih yang mau nolak pesona Rio yang tampannya sangat sangat herrrrz."Narsis Rio yang lagi kumat."Lo lagi apa Yo , promosikan diri,jangan terlalu murah Napa,cabe aja mahal, masa Lo yang bawang merah tinggal kulitnya doang murah banget."Ini lagi si Ify bawang dibawa-bawa.
"Heh Lo muji gue apa ngejek."Tanya Rio.
"Ngapain gue muji Lo,nanti Lo gendut karna kekenyangan pujian.kalo ngejek mah kayanya gue nggak perlu,soalnya sebelum diejek ,muka jelek dan kPDan Lo sudah diakui dunia.hahaha." Ucap Ify lagi membuat Rio pasrah.Bocah-bocah,sabarkan Rio Gusti,hihi.
"Dahlah terserah Lo."Balas Rio pasrah yang kemudian memanggil waiters untuk memesan minuman dan makanan untuk mengembalikan staminanya,kali aja nanti debat lagi,debatkan butuh tenaga😁.
***
Setelah memakan makanan pesanannya,kini Rio dan Ify sedang pada mode diam entah apa yang dipikirkan oleh mereka.
Sampai suara Rio memecahkan keheningan.
"Khm,."dehem Rio sebelum mengeluarkan kata-kata.
Membuat Ify yang sedang melamun sontak menengok.
"Sebenernya Lo ngundang gue kesini mau apa koh."Tanya Rio ingin tahu dengan mengerutkan kening karna bingung.
Sebelum menjawab pertanyaan dari Rio,terlebih dahulu Ify membasahi kerongkongannya dengan jus alpukat faforitnya yang tinggal sedikit.Kemudian membenarkan posisi duduknya yang semula serong kini lurus menghadap Rio.
"Gue kangen."ucap Ify.
Dua kata yang membuat Rio melayang sebelum kalimat selanjutnya membuat dia jatuh dan patah tulang.
"Gue kangen sama orang-orang yang gue cintai."Lanjutnya dengan tatapan sendu.Awalnya Rio mau protes untuk gurauan ,tetapi saat netra matanya menangkap ekspresi sendu milik Ify,Rio mengurungkan niatnya dan membiarkan Ify melanjutkan uneg-uneg nya yang mungkin akan membuatnya tenang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Dari Sebuah Cinta(END)
Teen FictionSeorang remaja yang berjuang untuk memiliki kekasih yang dicintai dan bermimpi menjadi sepasang kekasih, tetapi perasaan antara dendam dan benci menyelimuti hati mereka, menentukan akhir dari cinta mereka dalam bentuk pahit, manis, dan bersatu atau...