PART 28

48 7 0
                                    

  "Mba pak rionya ada nggak."

Sudah tidak asing lagi dengan gadis cantik yang ada didepannya ini.Semua yang ada di kantor sudah tahu jika gadis cantik bak model itu temannya Rio CEO mereka.

"Mba!."Panggilnya lagi dengan sedikit keras.

"O-oh y-ya m.. maaf "Cicitnya takut melihat wajah sangar wanita cantik yang ada didepannya ini ,siapa lagi kalo bukan Shilla.

"Pak Rionya ada nggak."Tanyanya lagi dengan muka jengah .
"Ini resepsionis lemot banget sih,ditanya ngak jawab-jawab pengin gue tampol kayanya yah."Batin Shilla menggerutu.

"Maaf Bu,Pak Rionya sedang keluar entah mau kembali kekantor lagi atau tidak."Terangnya.

"Kalo  boleh tahu keluar kemana yah."Tanya Shilla lebih menghadapkan badannya ke resepsionis dengan mengangkat sebelah alisnya.

"Maaf Bu saya tidak tahu."Sesalnya dengan muka takut-takut.

"Bodoh! ."Desisnya tajam sambil membalikan badannya membelakangi resepsionis  itu.Diam sejenak, menghembuskan nafasnya kasar yang diikuti menyugarkan rambutnya kebelakang yang memang sengaja digerai.Tanpa mengucapkan terimakasih dan  dengan tatapan tajam, kaki cantiknya yang jenjang melangkah keluar.

"Ya Hallo."Sapa Shilla.

"Gimana.Lo tahu dimana dia sekarang."Lanjut Shilla tak sabaran.

"Itu boss tadi saya tidak sengaja lihat ,kalo mobilnya pak Rio ada di halaman rumahnya Ify."Lapor salah satu bodyguardnya yang diperintah untuk mencari informasi keberadaan Rio.

  Klikk.

"Aaaarrrggg...kurang ajar."Teriak Shilla Frustasi.

     Tanpa ba-bi-bu dia langsung lari menuju dimana mobilnya berada dan segera masuk.

"Okay sekarang Lo menang fy.Tapi setelah ini gue pastiin Lo akan menderita dan jauh dari kehidupan Rio haha."Ucap Shilla dengan senyum miringnya sambil mencengkeram stir dengan erat menyalurkan segala emosinya .

          Tidak ingin terlarut dalam emosi.Shilla segera menjalankan mobilnya menuju kantornya dan dia akan memulai aksinya mencari informasi tentang Ify.

         

                                  •••°°°•••

"Mah ini rumahnya siapa?."Tanya Alvin bingung ,tapi tetap saja kakinya mengikuti langkah kedua orang tuanya yang memasuki rumah mewah bergaya Eropa setelah dipersilakan oleh pembantu yang bekerja disitu .

"Assalamu'alaikum."Salam keluarga kecil itu serempak yang kemudian keluarlah seorang wanita paruh baya yang memakai pakaian modis dan jangan lupakan juga  mukeup yang sangat tebal untuk menutupi wajah keriputnya itu .Walaupun sudah tua tetapi pandangan tajam dan angkuhnya tidak pernah hilang.

     Alvin pun sampai mengernyitkan dahi bingung dengan dua wanita ini yang saling membangun tembok pembatas,tidak ada kedamaian dari sorot mata mereka.Tetapi saat dia lihat Ayahnya,sepertinya ayahnya sudah tahu permasalahannya terbukti dia biasa saja.Dengan itu Alvin hanya diam mengikuti alur.

"Khm."Dehem Alvin mencairkan suasana.

"Oh ya silakan duduk para TUAN-TUAN dan NYONYA yang TER-HOR-MATT."Ucapnya mempersilakan tamunya  dengan sinis dan selalu menekankan setiap katanya.

    Tanpa banyak kata mereka bertiga segera duduk diikuti oleh tuan rumahnya.

"Okay sesuai kesepakatan kemarin,saya yang akan membeli anak anda."Ucap ibunya Alvin  to the point.

Akhir Dari Sebuah Cinta(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang