Di sebuah ruangan yang luas dengan dihiasi lampu-lampu,lampion,bunga,Maja tertata rapih beserta tempat duduknya yang juga disertai dengan balutan kain putih dengan motif garis di tepian berwarna hijau muda.Semua hidangan telah tertata rapi dari makanan berat ringan , pembuka dan penutup,tidak lupa juga dengan keluarga besar Cakka yang ikut berkumpul di acara ini.Yang terpenting adalah dua lawan jenis ini yang tengah berbahagia,namun ada tanda tanya dibenak si gadis yang sedari tadi ingin ditanyakan,karena rasa ingin tahu yang menggebu,akhirnya diapun bertanya.
"Kka."Panggil Agni dengan wajah ragu.
"Iya ada apa ."Tanya Cakka dengan pandangan ke Agni.
"Mm ,a ..aku boleh tanya nggak."Ucap Agni akhirnya.
"Boleh,mau tanya apa."Jawab Cakka sambil menggenggam tangan Agni .
"Kok aneh."ucap Agni membuat cakja mengernyitkan dahi karena bingung.
"Apanya yang aneh sayang."Tanya Cakka yang juga sama bingungnya.
"Y aneh aja,kenapa kamu panggil keluarga besar kamu kan ini cuma ngerayain hari jadi kita."Ungkap Agni yang hanya direspon dengan senyuman saja.
"Loh kok malah senyum sih."Protes Agni dengan wajah kesal.
"Emang nggak boleh."Tanya Cakka.
"Ya boleh.iih jawab dong."Pinta Agni sambil memukul Cakka.
"AW sakit sayang."Pekik Cakka dengan mengelus pundaknya ya dipukul.
" Sayang, sayang.Nggak usah panggil sayang kalo nggak mau jawab."Marah Agni dengan jengkel dan melipat tangannya di dada.
"Ciee ngambek."ejek Cakka dengan menoel dagu Agni yang langsung ditepis.
"Udah nggak usah marah ,nggak aku kasih tahu nanti juga kamu tahu."Ucap Cakka dengan memeluk Agni dari samping.
"Duuu...h anak mama udah dewasa yah,khm rimantis banget."Luruh ibunya Cakka membuat Agni kaget dan langsung melepaskan pelukannya dan lari kecil menghampiri ibunya Cakka untuk berjabat tangan.
"Mama nganggu aja."Kesal Cakka.
"Maaf ganggu yah,cuma mau mastiin kalian baik-baik aja.oh ya temen kalian belum Dateng."Tanya ibunya Cakka sesekali menengok ke arah pintu masuk.
"Belum Tan."Jawab Agni dengan tersenyum.
"Oh ya udah kalo gitu Agni bawa mama dulu deh sebentar."Pinta ibunya Cakka.
"Loh kok jadi mama sih."Kesal Cakka dengan wajah cemberut.
"Ya dong ,bentar juga kali lagian dari tadi juga ngobrol sama kamu "Ucap ibunya sinis membuat Cakka mendengus.
Sementara Agni hanya menurut saja dengan mengikuti langkah ibunya Cakka yang menarik tangannya.
"Om Cakka."Panggil seorang anak kecil yang lari kearahnya.
"Hay ....Ade."Jawab Cakka dengan merentangkan tangannya lalu memeluk anak kecil itu yang tak lain adalah keponakannya.
"Ka Cakka,Amel kangen tahu."Adunya.
"Oh ya,ka Cakka juga kangen sama Amel ."Jawab Cakka dengan senyumnya.
"Ka Cakka punya sesuatu buat kamu."Ucap Cakka yang membuat Amel menengok cepat kearahnya dengan senyum girang.
"Apa kak."Tanyanya.
"Tutup mata dulu."Pinta Cakka yang langsung digiyakan oleh Amel,setelah itu Cakka mengambil sesuatu yang ada di belakang badannya.
"Buka matanya."Titah Cakka.
"Taraaaaa,nih buat kamu."kejut Cakka kepada Amel membuat Amel tersenyum lebar.
"Apa ni kak."Tanya Amel dengan suara cedalnya.
"Wi...h boneka Teddy "Ucap Amel setelah membukanya.
"Makasih ya kak,Amel suka banget."Ucap Amel yang diangguki oleh Cakka. Setelah itu Amel pergi menuju orang tuannya.
"Hai kak Cakka."Sapa seseorang yang ternyata adalah keponakannya yang berumur 16 Tahun dan juga teman adu mulut.
"Ha..i juga Ndut."Jawab Cakka dengan senyum yang dibuat semanis mungkin.bisa-bisa diabetes nih yg lihat.
"Ioh kok Ndut,aku nyapa baik -baik loh ya."Commentnya.
"Gue juga nyapa Lo baik-baik."Balas Cakka.
"Baik dari mana."Tanyanya dengan wajah kesal.
"Baik dari sudut pandang." Jawab cakka.
"Sudut pandang dari mana ."Tanya Riva lagi.
"Ya iya dari sudut pandang gue Lo itu gemuk."Terang Cakka dengan santai
Plakkkk
Spontan Riva langsung memukul Cakka."AW! Kurang ngajar Lo Ndut."Pekik Cakka sambil mengelus pipinya yang dugeplak.
"Rasain tuh,dasar kak Cakka nyebelin jelek,item,pesek,pelit,cungkring hidup lagi berasa gagal hadi manusia Lo kak."Ejek Riva bmembuat Cakka berdiri karena marah.
"Dasar Lo yah nggak tau diri ngatain orang."Balas Cakka dengan wajah merah padam.
Sedangkan tang dumarahi hanya tersenyum puas dan lari meninggalkan Cakka yang sedang marah."Dasar nyebelin."Maki Cakka.
"Siapa yang nyebelin kka."Tanya Agni yang tiba-tiba sudah berdiri di depan Cakka.
"Eh enggak."Elaknya dengan cengengesan.
Dua jam tlah berlalu akhirnya teman yang di tunggu telah datang.
"Hai bro kaya ratu raja aja."Ucap Alvin dengan menepuk pundak Cakka.
"Iya dong."Jawabnya dengan gaya sombongnya.
"Agni makin cantik aja Lo."Puji via dan shilla.
"Lo berdua juga cantik."Ucap Agni balik memuji.
"Cakk Lo kaya mau lamar Agni sih."Bisik iyel.
Tanpa menjawab Cakka hanya tersenyum membuat iyel berdecak kesal.Setelah itu temannya digiring ke meja tamu dan dusungguih makanan lezat.
"Mana temenmu yang ku undang sayang."Tanya Cakka sambil mbelai rambut Agni.
"Nanti tuli bentar lagi Dateng,nanti juga dia yang ngisi awal acara."Jawab Agni.
"Oh ya?."Tanya Cakka memastikan yang dijawab anggukan oleh Agni.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Dari Sebuah Cinta(END)
Teen FictionSeorang remaja yang berjuang untuk memiliki kekasih yang dicintai dan bermimpi menjadi sepasang kekasih, tetapi perasaan antara dendam dan benci menyelimuti hati mereka, menentukan akhir dari cinta mereka dalam bentuk pahit, manis, dan bersatu atau...