PART 10

110 6 0
                                    

           Seorang gadis berdagu tirus masih saja setia dengan kasur busanya yang dibaluti dengan seprai bermotif beruang,tidak sekalipun terganggu oleh suara ayam dan sinar sang surya yang sudah berhasil menerobos lewat tirainya dan menabrak wajah ayunya.

                          Tok,tok, tok.

"Non,non Ify bangun,mau berangkat ke kampus nggak udah siang nih."Panggil Bu Minah.

"Non."Panggilnya lagi dengan sedikit keras.

                     Tok,tok.

          Karena merasa ada yang memanggilnya,dengan sekuat tenaga Ify bangun dan berusaha membuka matanya yang sangat berat, setelah berhasil dia turun dari ranjangnya dan berjalan dengan sempoyongan menuju pintu.

                    Cekleeek.

       Bunyi pintu terbuka,menampilkan bi Minah yang sedang berdiri didepan pintu membuat Ify terlonjak kaget dan membuka matanya dengan sempurna.

"Bibi! Ya ampun udah lama bi."kaget dan tanya Ify.

"Hm, udah cuma mau tanya non Ify berangkat ke kampus nggak."Tanya bibinya dengan senyum.

"Nggak bi,badan Ify pegel semua."Jawab Ify dengan memijit lengannya.

"Oh ya udah,bibi turun lagi mau beres-beres."pamit bi minah yang langsung diangguki oleh Ify.

                        ••••°°°°°°••••
                               ****

"Gue harus punya rencana buat If  agar mau maafin gue.Gimana ya caranya."
Ucapnya sambil memegang dagunya dan menumpukan kaki kanannya ke paha kaki kiri sambil duduk di sofa yang berada di ruang tamu.tiba -tiba terlintas sebuah ide dalam pikirannya dan senyum misteriusnya yang menjadi sebuah pertanyaan untuk kita semua.Rencana apakah yang akan dilakukan oleh gerangan.

                            •••°°°°°•••
                                 ****
       Saat pulang kuliah,shilla sudah menunggu Rio di halte depan kampusnya.

"Udah lama shill."Tanya Rio yang melihat shilla sudah duduk di halte.

"Eh Rio,belum kok baru aja tadi."Jawabnya dengan meringis.

"Ya udah,ayo naik."perintah Rio yang langsung di giyakan oleh shilla tanpa ba bi Bu shilla pun langsung naik ke atas motor cagiva Rio.

           Sedangkan di tempat lain,seorang laki-laki mengepalkan telapak tangannya menahan amarah.

"Kalo aja gue orang yang nggak punya malu,udah gue abisin Lo Yo ,karena terlalu Deket sama shilla,sedangkan  dia sama gue bersikap acuh tak acuh."Batinnya penuh amarah dan kekesalan,kemudian pergi ke suatu tempat untuk menghilangkan segala penatnya yang berkecamuk dalam pikirannya.

"Kka."Panggil via dengan pandangan lurus.

"Apa."Tanya Cakka dengan menautkan alisnya.

"Kasihan yah iyel,tadi lihat shilla sama Rio pulang bareng."Ucap via to the point dengan raut wajah sendu karena melihat raut wajah iyel yang tampak frustasi.

  fyuuuuh....

            Cakka menghembuskan nafas lelahnya.Dia juga kasihan dengan iyel yang mengalami cinta bertepuk sebelah tangan.

"Iya.Tapi kenapa dia nggak ungkapin aja perasaannya."Ucap Cakka yang sudah kelewat bingung,hari ini dia sedang tidak bisa mencari ide,pikirannya sedang pusing dengan tugas.

Akhir Dari Sebuah Cinta(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang