PART 15

84 8 0
                                    

"Assalamu'alaikum.Yel mama pulang."Panggil Fitri ,ibunya iyel ,yang memang baru pulang dari luar kota.Karena tidak ada sahutan dari sang empunya.fitri ,ibunya itu mencari iyel kesetiap sudut ruangan ,hingga tiba saat di dapur,Fitri  bertemu dengan bi nur pembantu rumah tangga.

"Bu Fitri,ya ampun kapan pulang bu."Tanya bi nur dengan nada terkejut dan juga senang .

"Eh ,bi nur."kaget Fitri setelah membalikan badan.

"Iya Bu maaf ngagetin."balasnya.

"Baru aja sampai Bu.Oh ya bi,bibi tahu iyel dimana nggak bi."Tanyanya kepada bi nur.

"Oh den iyel kayanya dia tidur."jawabnya dengan jelas

"Oh gitu yah,ya udah bi,saya mau ke kamar iyel dulu."Pamitnya yang langsung diangguki bi nur.

            Tok,tok, tok.

"Iyel,yel ini mama pulang.Mama masuk yak."Panggilnya disusul dengan memutar handle pintu kamar iyel.

"Loh kok nggak di kunci."Gumamnya yang kemudian langsung berjalan masuk kekamar iyel.

     Setelah sampai di tepi ranjang iyel ,Fitri tidak melihat keberadaan iyel yang katanya sedang tidur.Dengan perasaan panik dia berusaha untuk berfikir positif thinking,dengan mengedarkan pandangannya kesetiap sudut kamar iyel yang tak pernah berubah,hingga pandangannya jatuh pada satu titik.Dengan senyum lega ,Fitri menuju balkon dimana iyel berada.

"Assalamu'alaikum.halo sayang ."Sapa Fitri pada iyel.

"Wa'alaikumussalam,mama! "Sahut iyel yang terkejut saat membalikan badannya ,tanpa aba -aba iyel langsung menubruk badan Fitri membuat Fitri terkekeh dan mengelus rambut hitam legam milik anak semata wayangnya itu dengan sayang.

"Mama pulang kok nggak bilang-bilang sama iyel."protes iyel setelah melepaskan pelukannya.

"Suprise dong sayang."Jawab ibunya dengan senyum merekah karena mendengar protes anak semata wayangnya.Namun kemudian senyum itu luntur berubah menjadi panik ketika matanya tak sengaja menangkap tangan anaknya di perban.

"Ya ampun yel,itu tangan kamu kenapa!."pekik Fitri sang ibu dengan meraih tangan iyel untuk dilihat ,namun segera iyel  sembunyikan tangan yang berluka itu di belakang badannya.

"Nggak papa mah ,cuma luka kecil kok."Jelasnya kepada sang ibu.

"Luka kecil kok di perban,lihat mama lihat."Kesal nya dan memaksa iyel dengan tegas untuk memperlihatkan lukanya,akhirnya mau tidak mau iyel memperlihatkan nya.Dengan gerakan cepat ,fitri mengambil kotak P3k dan mengganti perbannya.Sedangkan iyel yang melihat raut kepanikan dan kekawatiran ibunya hanya bisa tersenyum getir dan haru.Setelah selesai diobati dan mengganti perban, tiba-tiba iyel memeluk ibunya membuat Fitri bingung dengan sikap anaknya yang bisa dikatakan tidak baik-baik saja saat pertama dirinya pulang.

"Kamu kenapa sayang."Tanya Fitri sambil melepaskan pelukannya untuk melihat wajah sendu iyel.

"Kamu kenapa,cerita sama mama.Jangan buat mama khawatir."Lanjutnya dengan raut khawatir dan tatapan mata yang fokus tertuju pada bola mata hazel milik iyel yang memang sangat mirip dengan suaminya.

"Iyel cuma terharu sama sikap mamah.Kadang iyel berfikir,jika suatu saat nanti mama udah nggak ada,apa masih ada orang yang mau peduli,sayang,dan khawatirin iyel mah?."Ungkap iyel membuat perasaan Fitri terenyuh. Dengan memegang kedua bahu iyel Fitri bicara.

"Ada.percaya sama mama."Ucap Fitri menenangkan.

"Siapa mah."Tanya iyel dengan nada lemah,hampir tidak terdengar.

"Istrimu."Jawab Fitri dengan senyum lembutnya khas seorang ibu.

"Istri?(ulang iyel).Iyel pengin punya istri yang iyel cintai dan juga mencintai iyel mah.Tapi apa?,orang yang iyel cintai justru memilih orang lain dari pada iyel."Ungkapnya dengan pandangan lurus.

Akhir Dari Sebuah Cinta(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang