"Kira-kira sepatu mana ya,yang bagus."Gumam Rio sambil menelusuri setiap sepatu yang berjejer rapih di rak.
"Rio."Sapa seseorang membuat Rio terlonjat kaget dan sontak langsung menengok.
"Eh Ify,Lo disini juga?."Tanya Rio.
"Iya,Lo lagi ngapain dari tadi Lo di rak sepatu melulu sejak kapan Lo jadi satpam mall bagian rak sepatu."Jawab dan ucap Ify membuat Rio mendelik.
"Sembarangan Lo bocah klo ngomong.Gue disini itu lagi cari sepatu buat di pakai acara wisuda."Balas Rio.
"Wisuda?."Tanya ify dengan mengernyitkan dahi.
"Iya."Jawab Rio singkat tanpa mengalihkan pandangannya dari sepatu.
"Wah sama dong."Girang Ify yang membuat Rio langsung kepo.
"Sama?Lo mau wisuda juga."Tanya Rio yang kini pandangannya sudah beralih ke Ify.
"Iya dong."Jawab Ify senang sambil mengambil sepatu fantofel hitam mengkilap.
"Terus kenapa Lo ngambil sepatu lski-laki."Tanya Rio dengan wajah bingung.
"Ini bukan buat gue,tapi..."Jawab Ify yang memang sengaja menggantungkan kalimatnya.
"Buat siapa?."Tanya Rio lagi.
"Buat Lo."Jawab Ify jelas.
"Lo mau beliin gue yak,makasih fy pasti gue terima kok."Tebak Rio dengan PDnya.
"Haha PD lo kebangeten Bambang,sory ndory gue cuma mau bantu Lo pilih sepatu bukan mau beliin .Enak aja baliin Lo sepatu,nggak ada yang gratis buat Lo mah ."Jawab Ify panjang membuat Rio mencibir.
"Pelit Lo fy."Tuduh Rio dengan muka dibuat -buat jengkel. Tapi tetap saja sepatu yang dipilihkan oleh Ify diterima dan mengikuti Ify yang berjalan ke bagian wilayah dress.
"Kan pelit pangkal kaya."Sangkal Ify yang masih terus berjalan menuju gantungan dress-dress.
"Hemat pangkal kaya bodoh."Ucap Rio membenarkan dan juga mengatai.
"Ya biarin sih,suka-suka Ify dong."Jawab Ify sambil memilih gaun.
"Menurut Lo dress mana yang bagus Yo."Tanya Ify dengan menghadapkan dua dress ke arah Rio.
"Emmm ,yang ini."Tunjuk Rio ke gaun warna biru dengan pita pinggang dan juga pernak-pernik di bagian dada.
"Yang ini."Ulang Ify meyakinkan sambil mengangkat dress birunya sedikit.
"Iya bagus kok."Jawab Rio.
"Oke ,gue coba dulu yak,takut ada yang kurang."Pamit Ify yang kemudian berjalan menuju ruang ganti,sedangkan Rio duduk di bangku tunggu,menunggu Ify.Setelah lima menit akhirnya Ify keluar dari ruang ganti dengan memakai dress yang dipilih tadi,membuat Rio tak berkedip melihatnya.
"Khemm."Dehem Ify membuat Rio sadar dan gelagapan karena ketahuan memperhatikan Ify.
"Pas nggak?."Tanya Ify sambil memutar tubuhnya.
"Pas kok ,cantik."Puji Rio.
"Oh ya?,demi apa Lo bilang gue cantik."Tanya Ify dengan PD nya membuat Rio memutar matanya bola matanya.
"Bukan Lo,tapi gaunnya."Jawab Rio membuat Ify mencebikan bibirnya.
"Pelit banget sih Lo,tinggal bilang'iya' aja si susah."Protes Ify.
"Tadi Lo bilang apa,pelit?emang situ kagak pelit."Balas Rio tak kalah sengit
"Oh jadi dendam nih,awas Lo."Ancam Ify dengan senyum jahil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Akhir Dari Sebuah Cinta(END)
Teen FictionSeorang remaja yang berjuang untuk memiliki kekasih yang dicintai dan bermimpi menjadi sepasang kekasih, tetapi perasaan antara dendam dan benci menyelimuti hati mereka, menentukan akhir dari cinta mereka dalam bentuk pahit, manis, dan bersatu atau...