PART 9

88 7 0
                                    

Seorang laki-laki hitam manis,bergingsul baru saja terbangun dari tidurnya.Entah  karena apa,tidak biasanya dia bangun sepagi ini.karena tidak ingin membuang-buang waktu,dia langsung lari ke kamar mandi,setelah selesai dia langsung lari langsung berpakaian dan turun ke bawah menuju meja makan.

"Eh Rio,anak mama tumben udah bangun,dapat ilmu dari mana kamu."
Kaget dan tanya ibunya dengan melihat jam dinding.

      Rio hanya memutar bola matanya malas.

"Pagi salah,siang salah."kesal Rio sambil menarik kursi untuk di duduki.

"Jangan marah dong,kan mama cuma tanya."ucap ibunya dengan menata makanan.

"Iya,iya, iya."Jawab Rio dengan malas.

"Gitu dong,ya udah makan gih."pinta ibunya.

       Setelah itu mereka makan pagi bersama dalam keheningan ,sebab hanya berdua,karena ayahnya sedang mengurusi perusahaan bisnis yang ada di Paris.

"Khm,ya udah ya mah Rio berangkat dulu ."pamit Rio yang sudah berdiri  dari duduknya dan mengulurkan tangan untuk meminta Salim.

"Assalamu'alaikum."salam Rio setelah mencium punggung tangan ibunya dan berlari keluar menuju garasi untuk mengambil motornya.Setelah dia siap diatas motornya untuk berangkat,dia  melambaikan tangan pada ibunya.

"Wa"alaikumussalam,ya hati-hati jangan ngebuuuut."pesan ibunya dengan senyum yang mengembang.Dia tidak menyangka anaknya sudah sedewasa ini dan sebentar lagi akan wisuda,siap untuk membantu ayahnya dan mengurus perusahaan yang satu lagi.Tanpa terasa air matanya menetes,cepat-cepat Ririn nenghapusnya takut ada yang melihat.

"Kok aku jadi melow gini
ya.Ya ampun ."gumamnya setelah sadar.lalu mempercepat jalannya menuju ke dalam rumah.Untuk memberesi meja makan,sebab di rumah ini tidak ada ART,kecuali satpam,sebab Ririn sudah berjanji ,bahwa setelah dia menikah dan menjadi istri,dia tidak akan mencari ART untuk mengurusi rumahnya.karna alasannya agar ilmu mengurus rumah dan anak, bermanfaat dan berguna.

                           ••°°°°°°°••
                                 ***

#DI KAMPUS.

"Mana sih Rio,kok nggak dateng-dateng."Tanya Alvin pada siapa yang mau menjawab.

"Nggak berangkat kali."Jawab via dengan pandangannya yang ke Alvin .

"Sotoy lo Vi."Sambung Gabriel yang membuat via menengok kearahnya dan melotot.

"Ampun Vi , jangan bunuh gue."Sesal iyel sambil menunjukkan deretan giginya dan jari yang membentuk "V"

"Lebay Lo yel."ejek Alvin.

"Bukannya gue lebay,emang nyata kan cewe lo bringas banget,gue takut ke bunuh.kalo gue mati gimana dong,tulang rusuk gue belum ketemu."Ucapnya panjang lebar yang membuat via semakin kesal,ingin sekali dia mencakar muka iyel yang sok itu.Tapi.....

                     PLetaaak

"Aduh "pekik Gabriel yang mendapat jitakan entah dari mana dan siapa,tetapi saat dia membalikkan  badannya ke belakang.

"Elo cak,kapan datang Lo,dateng-dateng bikin masalah."Omel Gabriel seraya mengelus kepalanya yang terkena jtakan.

"Haha...."Tawa Alvin.

"Haha... rasain Lo ,azab tuh buat lo yel "tawa via.

"Berisik Lo,seneng banget liat temennya menderita."kesal iyel dengan tampang bersungut.

"Eh itu shilla kenapa kok diem aja."Luruh Cakka yang melihat shilla hanya diam tak bergeming,entah memikirkan apa.Membuat temannya menengok ke arahnya.

Akhir Dari Sebuah Cinta(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang