PART 8

95 7 0
                                    


"Makasih ya udah mau nganterin."Ucap Ify dengan senyum manisnya.

"Iya sama-sama,ya udah gue pulang."balas dan pamit rio.

          Setelah dipastikan punggung rio sudah tak terlihat,Ify langsung bergegas masuk kedalam rumah.

#Sesampainya di kamar.

"Hiks....hiks mama tolong Ify.kenapa Ify harus gini mah.Mah,Ify pengin ikut mama sama papa aja."Racau Ify didalam kamar dengan air mata yang terus membanjiri pipi mulusnya.Dia merasa gagal dalam menjalani sebuah cinta,dan merasa tidak dihargai sebagai perempuan.Dia takut,dia takut kejadian ini membuatnya trauma lagi dalam menjalani cinta,dia tidak ingin trauma itu kembali lagi,sudah cukup dia tersiksa oleh trauma itu pada sembilan tahun yang lalu.

                               Cekleek..

        Suara pintu terbuka membuat Ify mengalihkan pandangannya dari album foto yang digenggamnya.

"Ya ampun non Ify.Non Ify kenapa?."Tanya bi Minah yang terkejut melihat keadaan Ify yang berantakan dan kacau.Kemudian dia mendekati Ify yang langsung mendapat serangan medadak,untung saja bi Minah mampu menyeimbangkan badannya.

"Hiks....Bibi hiks.. tolong Ify,Ify takut bi,bibi hiks ..hiks."Adu Ify yang sudah menghambur ke pelukan bi minah ,pembantu yang sudah mengurusi Ify sejak kecil dan orang kepercayaan orang tua Ify untuk mengurusi Ify,jadi sudah seperti keluarga.

"Takut kenapa?Non Ify takut kenapa,ayo cerita sama bibi."Tanya bi Minah dengan nada Khawatir dan tak henti-henti tangannya mengelus punggung dan kepala Ify ,dengan harapan tangisnya mampu mereda.

          Menggeleng.itulah jawaban yang kini bisa Ify tunjukan .Dia tidak mau masalahnya di ketahui oleh bi Minah .Biarlah dia pendam sendiri,sudah cukup dia merepotkan bi Minah untuk mengurusinya,dia tidak mau menambah beban lagi untuk bi Minah.sudah cukup pelukan ini membuatnya tenang dan merasa dekat dengan mamanya.Sungguh dia sangat rindu dengan kedua orang tuanya.

       Setelah tangisan Ify sedikit mereda.Bi Minah melepaskan pelukannya dan memegang  kedua pundak Ify dengan pandangan lembutnya khas seorang ibu.

"Ya sudah kalo nggak mau cerita.sekarang non Ify cuci tangan,kaki,muka terus ganti baju.setelah itu non Ify tidur,nanti ini tempat tidur bibi yang beresi,cepat sana."Suruh bi Minah sambil mengelus rambut Ify dengan lembut.
Ify hanya mengangguk,sebab sekarang mulutnya sangat kelu untuk berbicara.setelah melaksanakan apa yang diperintah bi Minah ,Ify langsung tidur,berharap saat dia bangun pagi esok keadaanya kembali normal dan baik-baik saja.












Gimana ,gimana.
Makin nggk jls yh ke sini.semoga aja part selanjutnya jelas ya reader's.Doa'in aku biar bisa nyelesein cerita garing ku ini.amin.
Jngn lupa vote &comentnya.yang lihat doang juga nggak pp.Sebab,hanya sebatas lihat itu juga masuk dalam kategori "peduli".Tank's 474 untuk 23mu4.

😉😉😉😉😉

Akhir Dari Sebuah Cinta(END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang