17

2.9K 595 77
                                    

Bangchan tak lama kemudian melepas pelukannya, ia menatap Hazel, dengan sebelah tangan berada di pipi kanan Hazel.

Perasaan Hazel sudah tidak enak, begitu Bangchan mendekatkan wajah padanya, Hazel buru-buru menutup bibir Bangchan sembari bergerak mundur.

"Tidak tahu tempat," gumam Hazel.

"Berarti di tempat lain boleh?" tanya Bangchan.

"Mau mati?" timpal Hazel, kemudian ia bergegas pergi untuk mencari mobil Bangchan.

Bangchan tersenyum kecil, sebelum akhirnya mengikuti langkah Hazel.

°°°

"Aku jadi semakin takut untuk jadi orang tua," ujar Hazel.

"Kenapa?" tanya Bangchan.

"Aku takut tidak bisa bertanggung jawab, aku takut menyakitinya juga," jawab Hazel.

"Sebelum punya anak kita harus punya rencana dan komitmen dulu, selain hubungan yang perlu komitmen, punya anak juga sama. Kita tidak bisa jadi orang tua yang sempurna, yang penting mau terus belajar dari kesalahan, dan mau meminta maaf pada anak kita saat kita salah. Yang terpenting kita harus tahu tentang psikologi anak, bagaimana caranya memberi kasih sayang tanpa memanjakannya, dan mempelajari anak kita. Karena karakter anak kita nanti pasti berbeda dengan kita, apa lagi orang lain," papar Bangchan.

"Jangan hanya memberitahu pada anak kewajibannya untuk berbakti pada kita." sambung Bangchan.

Hazel mengangguk mengerti.

"Kalau melihat anak kecil, kadang aku ingin memilikinya, tapi ingat kewajiban yang akan ditanggung besar, aku jadi berpikir ulang," gumam Hazel.

"Lebih baik seperti itu, dari pada terburu-buru ingin punya, tapi setelah punya tidak bisa bertanggung jawab." timpal Bangchan.

"Mau latihan membuatnya dulu?" celetuk Bangchan, yang membuatnya dapat pelototan Hazel.

"Cari mati?" desis Hazel.

"Tidak, aku mau cari pengaman,"

Hazel mencubit pinggang Bangchan, yang membuat pria itu memekik kesakitan.

"Akkhh, sakit, memangnya apa yang salah sih?" dengus Bangchan.

"Masih tanya apa yang salah?" seru Hazel.

"Hah, lalu sekarang kita mau kemana? Aku dari tadi menyetir, tidak tahu tujuannya mau kemana," kata Bangchan mengalihkan pembicaraan.

"Aku mau makan," ucap Hazel.

"Makan aku?"

"Iya, aku akan membumbuimu, lalu aku panggang, pasti rasanya sangat enak,"

"Aww, kejam, aku lebih banyak otot dari pada daging, jadi tidak enak,"

"Aku mau makan!"

"Iya-iya, mau makan apa?"

"Eumm, pizza!"

"Tumben kau bersemangat soal makanan,"

"Hari ini hari pertamaku datang bulan,"

"Apa? Kau datang bulan?" seru Bangchan.

"Iya, memang kenapa?"

Bangchan mengerucutkan bibirnya, "Tidak...,"

"Memangnya kalau aku tidak datang bulan kita bisa melakukan itu? Tidak! Kita harus kencan dulu," ujar Hazel.

"Hah, lalu kapan kita mau kencan?"

"Aku tidak tahu jadwalmu bagaimana, jadi waktu kencannya aku pasrahkan padamu. Kalau aku sekarang banyak waktu kosong,"

Wedding Bo2s | Bangchan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang