Saat Bangchan mengenakan dasi, Hazel juga mengenakan dasi namun dalam bentuk berbeda.
Bangchan the seven fold tie berwarna hitam, dan Hazel dengan bentuk seperti bunga berwarna merah muda.
"Kau bisa berjalan normal?" tanya Hazel, sembari melirik telapak kaki kanan Bangchan yang sudah diobati.
"Yang sakit bagian atas, bukan bawah," jawab Bangchan.
Selesai menggunakan dasi, Bangchan merapihkan rambutnya, sementara Hazel mencondongkan wajahnya ke cermin untuk memoleskan liptint dan memastikan makeupnya yang lain sudah benar.
Melihat Hazel memakai liptint, Bangchan secara otomatis memajukan bibirnya, dan Hazel dapat melihatnya dari cermin.
"Kau mau pakai?" tawar Hazel sembari mengangkat botol liptint-nya.
Bangchan menggeleng, "Aku sudah cukup pakai lipbalm, hanya saja bibirmu tampak semakin cantik karena pakai itu,"
"Lalu?"
"Poppo?"
Hazel langsung menoleh dan menatap tajam Bangchan, sementara Bangchan malah mendekatkan wajahnya pada Hazel, dengan bibir yang semakin dimajukan, tak lupa sebelah tangannya dengan sigap meraih pinggang Hazel, sebelum gadis itu sempat kabur.
Hazel memekik panik, kemudian menutup mulut Bangchan dengan sebelah telapak tangannya.
Melihat reaksi Hazel, membuat Bangchan sontak tertawa.
"Aku hanya bercanda," kekeh Bangchan.
Hazel menatap jengkel Bangchan.
"Kau ini benar-benar menyebalkan!" seru Hazel.
"Aku minta maaf, hahaha,"
Hazel bisa melihat wajah dan telinga Bangchan yang memerah, ia mungkin malu dengan tindakannya sendiri. Apa lagi saat ia membuang muka, dan tidak bisa menyembunyikan dirinya sedang salah tingkah.
Hazel jadi ingin mengerjainya juga.
Sebelum Bangchan melepaskan tangannya dari pinggangnya, Hazel tiba-tiba menarik kerah jas Bangchan, yang membuat pria itu kembali menoleh kearahnya.
Hazel kemudian mendekatkan wajahnya pada Bangchan, sembari menutup mata dan sedikit memiringkan wajahnya.
Bangchan terkejut, lalu menelan ludahnya.
Hazel yang merasa Bangchan ikut mendekatkan wajahnya, buru-buru hendak menjauh, tetapi Bangchan sudah lebih dulu menarik tengkuknya dan menyatukan bibir mereka.
°°°
Hazel langsung membuang muka begitu Bangchan masuk ke dalam mobil.
Wajah keduanya tampak sama-sama memerah.
"A-aku sebenarnya bisa naik taksi, atau minta supirku untuk mengantarku ke kantor. Kalau kau mengantarku dulu, jadinya nanti kau bolak-balik," ujar Hazel.
"Tidak masalah. Dari pada membiarkanmu pergi dengan pria lain, meskipun itu hanya supir taksi ataupun pribadi, lebih baik aku sebagai suamimu yang mengantarkanmu sendiri, toh, aku bisa, kecuali aku sedang sangat sibuk sampai tidak bisa mengantarmu,"
"Tidak usah dipertegas kalau kau suamiku,"
"Memangnya kenapa?"
"Sudah aku bilang, aku belum terbiasa dengan status menikah,"
"Makanya dibiasakan. Belum terbiasa, tapi mau menciumku,"
KAMU SEDANG MEMBACA
Wedding Bo2s | Bangchan ✔
Fiksi PenggemarKetika dua orang bossy yang selalu ingin mendominasi disatukan, inilah yang akan terjadi rate: 18+ (karena temanya pernikahan, mungkin sesekali akan ada pembahasan dan sedikit adegan dewasa, tapi bukan berarti isi cerita vulgar. i hope you understan...