#18. HUT SMA MUTIARA

229 22 6
                                    

♥♥♥
♥♥




~~~~~%%%~~~~~
HAPPY!
READING!
~~~~~%%%~~~~~

Pagi ini Amanda diharuskan untuk sampai disekolah lebih awal. Bukan hanya dirinya, tapi seluruh murid SMA Mutiara. Dikarenakan tepat hari ini adalah HUT SMA Mutiara ke dua puluh lima.

Gadis itu kini mengenakan kaos putih berlengan pendek, dengan tulisan sebelas IPS satu didada kanannya dipadu dengan rok hitam selutut. Tak lupa mengucir kuda rambutnya. Setelah itu Amanda menyambar sweater-nya lalu mengikatnya dipinggang.

Tok.. Tok.. Tok..

"Dek, udah siap belom?" Amanda tersenyum mendengar suara kakaknya. Kakaknya itu rela pulang tengah malam dari luar kota saat mengetahui dirinya yang memilih pulang dari rumah Echa setelah dua hari menginap.

"Bentar kak!" sahutnya. Lalu menyambar dompet, handphone dan memasukkannya dalam tas. Sebelum beranjak dari kamarnya, Amanda menyempatkan mencium foto almarhumah bundanya.

"Cantik banget adek kakak," puji Andika membuat Amanda tersenyum.

"Ayok kak! Udah jam enam lima belas," ucap Amanda lalu menarik tangan Andika.

"Murid biasa aja berangkat sepagi ini, yang anak OSIS dari kapan?" tanya Andika setelah keduanya sudah ada dimobil.

"Denger-denger mereka nginep," sahut Amanda.

Andika menoleh sekilas, lalu kembali fokus pada jalan, "Demi apa nginep?"

"Demi mobil kesayangan kakak yang lecet panjang banget itu. Namanya juga anak OSIS, tanggung jawabnya besar."

Mendengar kalimat pertama Amanda, sontak membuat wajah Andika datar. "Itu juga karena teman somplak kamu!" balas Andika kesal.

"Hah?! Teman Manda? Siapa?"

"Siapa sih namanya? Ge... Ge... Ohh, Gema!"

"Hah! Gema! Demi apa?!" teriak Amanda.

"Demi kamu yang nginep disana!" balas Andika membuat Amanda terdiam. Dari mana kakaknya tahu jika ia menginap disana? Pasti Echa, awas saja.

"Lagian kamu tuh ngapain disana? Pake nginep lagi! Kan, kakak udah bilang kalo kamu dirumah Echa aja! Apa kamu pacaran sama dia?" Sontak Amanda menggeleng kuat mendengar pertanyaan Anduka mengenai hubungannya dengan Gema.

"Tapi, disana kamu gak ngapa-ngapain, kan?" Lagi lagi Amanda menggeleng kuat, "Amanda disana cuma saling cerita sama kakak Gema yang cewek," ucap Amanda.

"Awas kamu pacar-pacaran, masih kecil juga!" ucap Andika memperingati.

"Enggak, kakaknya Manda yang ganteng. Udah sampe nih." Amanda mencium tangan Andika, tak lupa mencium pipi kakaknya sekilas. Lalu segera turun dan memasuki gerbang sekolah yang sudah ada dua anak OSIS berjaga.

"Amanda!" teriakan Echa membuat Amanda berbalik. Segera saja, Echa berlari ke arah Amanda dan merangkulnya.

"Lo sadar gak sih, kalo sepanjang jalan lo jadi perhatian," bisik Echa.

Gemanda Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang