Chapter 12

20.6K 2.3K 154
                                    

Note : banyak yang bingung sama umur Caitlin dan Frans (udah aku revisi di part 4—aku cantumin umur Caitlin). Nah, kalian harus perhatiin tahun-tahunnya yang berganti, dilihat dari flashback dan masa sekarang.

Sekarang kan udah pergantian tahun, sebelumnya umur Caitlin 29, sekarang umurnya bakal 30. Frans lebih besar dari Caitlin satu tahun. So, harus teliti, mungkin karena alurnya maju mundur, pada bingung 😅.

Part sebelumnya juga udah aku revisi dari dua belas tahun yang lalu (tahun terakhir mereka bertemu), menjadi tiga belas tahun yang lalu, karena udah pergantian tahun di dunia mereka.

So, happy reading and thank you 😊


🍁🍁🍁


Caitlin memasuki salah satu nightclub paling eksklusif di sini. Setelah sekian lama, dia akhirnya menginjakkan kaki di club lagi. Penjagaan di tempat ini sangatlah ketat, tidak sembarangan orang bisa masuk. Caitlin diperbolehkan masuk setelah memperlihatkan tanda pengenalnya.

Caitlin belum melepaskan mantel, tatapannya menelusuri sekeliling club yang dipenuhi cahaya kerlap-kerlip, didominasi kegelapan, namun Caitlin dapat melihat di dalam sudut-sudut gelap itu, banyak sekali pasangan-pasangan yang sedang berciuman.

Posisi Caitlin saat ini sedang berada di atas, ada sebuah tangga yang menuju ke bawah sana. Caitlin berdiri di ujung tangga, melihat lautan manusia yang sedang menari diiringi dentuman musik DJ yang memekakkan telinga. Selain itu, di bawah sana juga terdapat puluhan sofa yang diduduki oleh orang-orang.

Ini pertama kalinya Caitlin memasuki club semewah ini, pasti semua pengunjungnya berasal dari kelas atas

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini pertama kalinya Caitlin memasuki club semewah ini, pasti semua pengunjungnya berasal dari kelas atas. Caitlin akhirnya turun ke bawah, beberapa orang langsung memusatkan perhatian mereka ke arah Caitlin yang cukup menarik perhatian.

Caitlin tidak peduli dengan tatapan mereka, dia menuju meja bar, mengabaikan orang-orang, musik yang berisik dan bau asap rokok. Caitlin mengambil salah satu tempat duduk di sana dan melepaskan mantel dia, memperlihatkan punggungnya.

"Vodka, please." kata Caitlin pada pelayan yang berada di balik meja bar. Kalau Ayahnya sampai tahu, Caitlin pasti akan dicincang, ini juga pertama kalinya Caitlin mencoba vodka.

Tatapan Caitlin terlihat kosong, pikirannya masih kalut karena fakta yang baru dia ketahui, fakta yang sangat penting. Caitlin tahu kenapa keluarganya memilih bungkam, tentu saja untuk kebaikannya-kalau mereka semua tahu atau hanya Tom saja? Mereka sudah cukup melihat Caitlin terpuruk tiga belas tahun yang lalu. Karena ditinggal Frans, semoga saja mereka tidak tahu kalau itu alasannya.

Hidden In The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang