Chapter 20

21.1K 2.2K 106
                                    

Hari ini aku bakal double up. Seperti biasa, pastinya ada challenge:
Vote 700

Kalau udah penuh, aku langsung up. Aku tunggu sampai malam, thank you 😊

🍁🍁🍁

Lima belas tahun yang lalu....

Caitlin sedang membawa beberapa buku untuk dikembalikan ke perpustakaan sekolah. Saat ini jam istirahat sedang berlangsung, jadi sekalian saja Caitlin menghabiskan waktu istirahat di perpustakaan.

Caitlin masuk ke dalam dan tersenyum pada penjaga perpustakaan, dia meletakkan buku-buku yang dibawanya ke atas meja. “Sudah aku kembalikan semuanya bukan, Mrs.Jane?” tanya Caitlin, memastikan.

“Aku akan memeriksanya nanti.” jawab Mrs.Jane tanpa menatap Caitlin dan sibuk dengan ponselnya. Caitlin hanya mengangkat bahu dan kembali melanjutkan langkah.

Caitlin membawa makan siangnya secara diam-diam ke sini, lagi dan lagi. Sampai hari ini, dia belum pernah tertangkap basah karena Mrs.Jane yang selalu sibuk dengan ponselnya. Caitlin lalu meletakkan kotak bekalnya ke atas meja yang paling pojok dan tertutupi rak, jadi tidak ada yang melihat dia di sana.

Seperti biasa, untuk berjaga-jaga, Caitlin menyusun buku-buku hingga berdiri dan menutupi apa yang sedang dia lakukan. Setelah tersusun rapi, Caitlin mulai meletakkan kotak bekal berisi sandwich ke meja dan membuka benda tersebut. Wangi sandwich yang menggoda langsung menusuk indra penciuman Caitlin.

Caitlin mengambil satu sandwich tersebut dan hendak melahapnya. “Boo!” Caitlin terkesiap saat seseorang mengagetinya, buku-buku yang dia susun tadi terjatuh semua, untung saja Caitlin tidak sampai terpekik.

Caitlin mendelik kesal melihat Frans yang sedang tertawa—tidak keras—di hadapannya, ini bukan pertama kalinya laki-laki itu datang secara tiba-tiba dan membuat dia terkejut. Kalau dia tertangkap oleh Mrs.Jane karena sedang makan di sini, habislah riwayatnya.

“Kenapa kau selalu muncul secara tiba-tiba dan mengagetiku?!” tanya Caitlin, benar-benar kesal, dia memakan sandwichnya dengan gigitan besar.

“Kau harusnya sudah terbiasa, bahkan Mrs.Jane tidak tahu aku masuk ke perpustakaan. Wanita tua itu sepertinya sangat tertarik pada apapun yang ada di layar ponselnya.” balas Frans, kali ini membuat Caitlin menahan tawa.

“Kau tidak makan siang?” tanya Caitlin, biasanya Frans akan datang membawa beberapa snack, tapi kali ini dia hanya membawa sebotol air putih.

“Aku sudah tahu kau akan membawa sandwich dan aku menyukai sandwich buatan Ibumu, jadi—”

“Tidak boleh, kau sudah sering merebut makan siangku. Kenapa tidak kau buat sendiri saja?” balas Caitlin, kali ini dia hanya membawa dua potong sandwich.

“Ah, kau pelit sekali. Aku sedang lapar, berbagilah denganku.” kata Frans, dengan tatapan memohon yang dibuat-buat. Frans tahu kalau dirinya sedang mengalami perubahan besar setelah bertemu dengan Caitlin.

Caitlin mulai merasa iba pada Frans, selalu seperti ini. Atau dia yang mudah dibodohi? “Ini bukan sandwich buatan Ibuku, aku yang membuatnya sendiri.” kata Caitlin.

Frans tersenyum lebar. “Kalau begitu aku adalah orang pertama yang mendapat kehormatan untuk mencicipi makanan buatanmu.” balas Frans, Caitlin memutar bola mata.

“Makan saja! Sebelum aku berubah pikiran dan menghabiskannya sendiri. Kau punya uang, kenapa tidak membeli makanan sendiri? Lain kali jangan minta lagi!” cibir Caitlin, seharusnya dia tahu kalau Frans dari awal memang tidak ingin membeli makanan dan menginginkan sandwichnya.

Hidden In The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang