Chapter 35

17.1K 1.8K 51
                                    

Ketiga orang yang sedang berada di dalam mobil terlihat memperhatikan gedung apartemen yang terletak di seberang mereka. Frans menyandarkan tubuh dengan santai, sambil menopang wajahnya dengan sebelah tangan.

“Mau sampai kapan kita di sini? Buang-buang waktu saja,” tanya Lucas yang sudah sangat bosan sejak tadi.

“Kurasa wanita itu sudah pergi. Sudah dua jam kita di sini!” kata Rex, yang juga sama bosannya dengan Lucas. Tapi tidak dengan Frans yang dengan senang hati mau menunggu sampai berjam-jam, bahkan hingga matahari terbit di hari selanjutnya pun dia akan melakukannya.

Mereka sudah berada di sini sejak jam lima pagi, sekarang sudah jam tujuh. “Maksudmu dia keluar dari jalan lain? Tidak, Caitlin selalu keluar dari jalan utama. Aku selalu mengamatinya.” balas Frans, tentu saja mereka tahu Frans selalu mengamati Caitlin dari jauh. Dia melakukan hal yang sama selama satu dekade lebih.

“Lain kali jangan mengajakku lagi.” kata Lucas, lalu menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi.

Frans menoleh ke belakang dengan tatapan tajam. “Aku sangat ingat kalau aku tidak pernah mengajakmu, kau sendiri yang mau ikut.” balas Frans. Lucas sudah bosan sejak berada di markas, sekarang dia semakin bertambah bosan.

Frans sudah berada di Boston selama tiga hari, bersama Rex dan Lucas. Lucas seharusnya berada di markas untuk memantau para pengikut mereka, mencari tahu apakah ada yang mencurigakan atau tidak.  Sedangkan Rex, Frans sudah menyuruhnya untuk tidak ikut. Tapi kedua orang ini sangat keras kepala, ya sudah.

Frans sangat merindukan Caitlin, sudah satu tahun lebih mereka tidak pernah bertemu. Bahkan Frans tidak pernah menghubungi Caitlin. Itu karena Tua Bangka itu—musuh terbesarnya, Chaiden Salvatore—sudah melancarkan aksi, dia tahu Frans kembali mendekati Caitlin dan satu-satunya cara menghancurkan Frans adalah kelemahannya, Caitlin Reynalds. Frans sudah menduga hal ini, resikonya. Tugas dia sekarang adalah melindungi Caitlin.

Chaiden seharusnya melenyapkan Caitlin sejak belasan tahun yang lalu, tapi keamanan yang ada di sekeliling Caitlin sangat ketat dan Frans sangat berterima kasih pada Tom akan hal itu, tentu saja dia akan melindungi putrinya. Sekarang Frans sudah di Boston, dia akan kembali melindungi Caitlin, secepatnya dia akan menuntaskan masalahnya dengan Chaiden.

“Berapa lama lagi kita harus menunggu? Apa kau selalu seperti ini Frans? Menunggu layaknya orang bodoh. Kenapa tidak kau temui saja langsung?” tanya Lucas, dia orang yang sangat menghargai waktu dan dia tidak akan pernah melakukan hal seperti ini, seumur hidupnya. Sekarang, Frans membuat dia melakukan semua ini.

Bukan hanya memantau dari jauh, di dashboard mobil juga terdapat layar yang menampilkan rekaman CCTV di sepanjang lorong yang merupakan lantai unit apartemen Caitlin. Frans tidak mau meretas CCTV yang ada di dalam apartemen Caitlin, dia menghargai privasi wanita itu.

“Oh, kau tidak tahu bagaimana rasanya merindukan seseorang yang tidak bisa kau dekati, karena ketika kau mendekati dia, maka bahaya akan datang dan aku tidak mau Caitlin terluka lagi, itu sebabnya aku menjadi penyelamat misteriusnya. Hanya ini satu-satunya cara agar aku bisa melindungi dia.” balas Frans, tanpa mengalihkan pandangan.

Rex dan Lucas menghela napas, Frans cinta mati pada wanita bernama Caitlin itu. Lucas sering bertanya-tanya, apa yang membuat wanita itu spesial? Frans bahkan tidak pernah bertemu Caitlin selama belasan tahun, Lucas tidak pernah tahu bagaimana kisah cinta mereka berakhir. Sepertinya menyedihkan.

“Ya sudah, tunggulah. Tunggu wanitamu keluar dan kau akan meninggalkan semua pekerjaan hanya untuk mengawasi dia.” kata Lucas, sambil memejamkan mata.

“Saat ini fokusku adalah melindungi Caitlin. Tunggu saja Chaiden meneleponku dan aku jamin saat itu, rencanaku sudah harus dimulai. Empat belas tahun, sangat lama. Aku takut Tua Bangka itu keburu mati, kesempatanku tidak boleh hilang begitu saja.” balas Frans, sambil menatap ke luar.

Hidden In The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang