Penerbangan selama empat belas jam tiga puluh menit, satu kali perhentian akhirnya usai sudah. Pesawat yang ditumpangi Frans dan Caitlin akhirnya mendarat dengan selamat di tempat tujuan—Caitlin masih tidak tahu di mana, karena Frans tidak mau memberitahunya.
Semalam mereka—sebelum acara resepsi pernikahan selesai—langsung kabur ke airport dengan Caitlin yang masih mengenakan gaun pengantinnya, Frans benar-benar gila. Pria itu bahkan tidak memberinya waktu untuk mengganti pakaian dulu, alhasil dia menjadi pusat perhatian di sana. Caitlin yakin seluruh keluarganya dan tamu undangan pasti mencari mereka.
Frans mematikan ponsel mereka berdua agar tidak ada yang mengganggu dan mencoba menelepon. Rencana yang bagus, bahkan pesawat pribadi Frans sudah siap ketika mereka sampai. Pria itu menggendong Caitlin masuk ke dalam pesawat secepat kilat agar bisa meninggalkan California sebelum ada yang mengetahui keberadaan mereka.
Caitlin langsung terlelap beberapa saat kemudian setelah mengganti gaunnya dengan pakaian yang ternyata sudah disiapkan oleh Frans dalam sebuah paper bag dan Frans dengan berat hati harus melewatkan malam pertama yang dia tunggu-tunggu. Tidak apa-apa, masih ada hari-hari selanjutnya. Lagipula, hari itu adalah hari yang sangat melelahkan dan mereka perlu istirahat.
Dan disinilah Caitlin dan Frans sekarang, Caitlin masih berusaha menebak negara apa yang sedang dia pijaki ini. Airport–nya terlihat sangat familiar, Caitlin lalu menatap Frans yang duduk di hadapan dia. “Di mana ini?” tanyanya.
“Coba tebak!” balas Frans, Caitlin kembali menerka-nerka.
“Hmm... Europe? Aku tidak tahu negara apa ini, tapi terlihat familiar,” kata Caitlin, Frans tersenyum lalu bangkit sambil mengulurkan tangannya.
Caitlin meraih uluran tangan Frans, mereka kemudian turun dari pesawat setelah pintu dibuka. Caitlin menghirup udara di luar sana, sambil menatap sekelilingnya, dia benar-benar tidak bisa mengingat tempat ini. Caitlin yakin dia pernah ke sini sebelumnya. “Aku tidak bisa menebak lagi, sekarang beritahu aku!” pinta Caitlin, menyusul Frans yang sudah lebih dulu turun.
Frans berbalik menghadap ke arah istrinya, lalu merentangkan tangan dia. “Welcome to Geneva, Switzerland.” kata Frans sambil tersenyum lebar, Caitlin terkejut.
“Wow....” Tanpa sadar kata itu keluar dari bibir Caitlin, tentu saja dia tidak mengingat tempat ini. Terakhir kali dia berada di Geneva saat berusia tujuh tahun.
“Kau pernah berkunjung ke sini?” tanya Frans, kembali menggenggam sebelah tangan Caitlin. Lalu mendekati sebuah mobil di mana sudah ada sopir yang menunggu mereka, suruhan Frans. Barang-barang mereka juga sedang diangkut oleh beberapa petugas dan memasukkannya ke dalam bagasi mobil.
“Aku lahir dan besar di sini, hanya saja aku mulai lupa dengan tempat ini. Terakhir kali aku di sini saat usiaku tujuh tahun, setelahnya kami pindah ke Boston dan aku tidak pernah menginjakkan kaki di sini lagi.” jawab Caitlin, Frans terkejut.
“Aku tidak tahu hal itu. Apa ini ada hubungannya dengan rekor delapan tahun Tom yang pernah dibicarakan Ibumu?” balas Frans sekaligus bertanya, Caitlin terkekeh.
“Ya, Dad tidak pernah menceritakannya padamu?” tanya Caitlin, Frans menggeleng.
“Well, aku dan Carlos awalnya tidak mengenal siapa Ayah kami sampai usiaku tujuh tahun. Sesuatu terjadi pada Mom dan Dad, lalu Mom memutuskan untuk pergi dan yah... kami besar di sini, sebelum Dad menemukan kami dan membawa kami kembali ke Boston.” cerita Caitlin singkat, Frans mengangguk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden In The Dark
Romance{Dark Romance} Setiap orang pasti memiliki masa lalu, entah itu tersimpan kenangan yang baik atau buruk. Namun bagi Fransisco Salvatore, masa lalu telah mengubah dirinya, menjadi sangat gelap. Fransisco tidak ingat lagi bagaimana dirinya yang ceria...