Chapter 23

18.2K 1.9K 74
                                    

Caitlin masih terkejut melihat kehadiran Frans, dia tidak tahu kalau pria ini sudah berada di Boston—tentu saja Caitlin tidak tahu, lagipula mereka tidak memiliki hubungan apapun sehingga harus memberi kabar satu sama lain.

“Kenapa kau—”

“Berada di sini?” potong Frans, Caitlin mengangguk pelan. “Aku diundang, jadi aku datang.” lanjut Frans.

“Sebelumnya, kau dan Carlos saling mengenal? Maybe, di dunia bisnis?” tanya Caitlin penasaran.

Carlos tidak pernah mengenal Frans. Apalagi selama masa sekolah, mungkin Carlos pernah mendengar namanya tapi tidak mengenal secara pribadi. Carlos juga tidak pernah tahu apa yang pernah terjadi di antara Caitlin dan Frans tiga belas tahun yang lalu.

“Seharusnya kau bertanya saat aku berada di acara ulang tahun perusahaan kakakmu. Aku tidak pernah mengenal Carlos, secara pribadi. Aku diundang oleh Ayahmu.” jawab Frans, membuat Caitlin terkejut. Tom mengenal Frans?

“Ayahku mengenalmu?”

“Bisa dikatakan sebelumnya kami mempunyai bisnis, sampai sekarang pun masih sepertinya. Aku tidak tahu, semuanya diatur oleh Tom.” jawab Frans, Caitlin terdiam cukup lama. Bisnis apa?

Caitlin tahu, walaupun sudah pensiun dari perusahaan, Tom masih sering keluar entah mengurus apa. Alana selalu bilang kalau Tom sedang bekerja dan sampai detik ini Caitlin tidak tahu pekerjaan lain dan tersembunyi yang ditekuni Ayahnya.

“Bisnis seperti apa?” tanya Caitlin, maju selangkah mendekati Frans dan menatap pria itu dengan mata menyipit—penuh selidik.

Frans tersenyum miring. “Ada kalanya kau tidak perlu tahu apapun tentang hal ini. Hidupmu akan jauh lebih baik, sepertinya kau harus lebih mengenal Ayahmu.” jawab Frans penuh makna. Okay, dia berhasil membuat Caitlin penasaran.

“Kau membuatku penasaran lagi. Jadi, kau tidak bersedia memberitahuku?” tanya Caitlin, Frans menggeleng.

“Tidak penting, Catie. Bisakah kita bahas hal lain? Kenapa malah membicarakan bisnisku? Yang ingin aku tanyakan sekarang, bagaimana kabarmu selama aku tinggal?” tanya Frans, membuat Caitlin tertawa sinis.

“Jauh lebih baik tanpa melihat wajahmu selama itu.” jawab Caitlin.

“Ehem,” suara dehaman itu mengalihkan perhatian dua orang tersebut dan mereka baru sadar ada orang lain sejak tadi yang mendengar percakapan mereka.

Sorry, kita harus bergegas. Orang-orang sudah mulai pergi,” kata Phoebe, sambil tersenyum kecil.

Caitlin dan Frans kemudian mengalihkan pandangan ke sekitar mereka, orang-orang sudah keluar dari gereja. Pasangan pengantinnya juga sudah pergi. “Sorry, Ms.Reynalds sepertinya percakapan kami membuat Anda tidak nyaman. Perkenalkan saya Fransisco Salvatore,” kata Frans, sambil mengulurkan tangannya.

Phoebe menerima jabatan tangan itu. “Phoebe Reynalds, senang bertemu dengan Anda, Sir. Tapi sepertinya kami harus pergi sekarang, orangtua kami sudah memanggil.” kata Phoebe sopan, Frans tersenyum kecil.

“Silahkan,” kata Frans, memberi jalan pada dua wanita itu.

Caitlin menatap pria itu datar, lalu berjalan mendahului dia. Tapi, Frans mencekal tangannya. “Kita akan bertemu lagi nanti malam.” bisik Frans.

“Aku harap aku tidak melihat wajahmu.” balas Caitlin, menarik tangannya dari cekalan Frans dan melanjutkan langkah keluar dari gereja bersama Phoebe.

Frans tersenyum kecil melihat sikap Caitlin, dia pikir pertemuan mereka terakhir kali sudah membuat wanita itu sedikit mencair, tapi masih sama saja. Dia tidak akan menyerah membuat Caitlin kembali seperti dirinya yang dulu dan mau kembali menerima Frans.

Hidden In The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang