Frederick, Rex, Lucas, Marco, Andrea, Valentino, dan Jake berdiri di pinggir ranjang Frans, memperhatikan pria itu yang masih betah memejamkan mata. Sudah empat hari, Frans sudah melewati masa kritisnya, lega sekali mendengar kabar itu, tapi tetap saja Frans masih koma.
Yang bisa mereka semua lakukan sekarang adalah berdoa dan menunggu. Banyak hal yang harus mereka lakukan, kalau saja Frans belum juga bangun. “Bagaimana dengan Tua Bangka itu? Ada pergerakan?” tanya Frederick.
“Beberapa hari lagi aku yakin dia akan segera meninggalkan Boston, membawa seluruh hartanya. Dia tidak bisa bertahan di sini lebih lama lagi. Ancaman Felix membuat dia ketakutan setengah mati.” jawab Marco, Rex mengernyit.
“Felix menemui Tua Bangka? Kapan?” tanya Rex, dia tidak tahu sama sekali tentang hal ini.
“Empat hari yang lalu, tengah malam. Felix menumbangkan seluruh penjaga keamanan Chaiden dan memberi peringatan pada Tua Bangka itu. Aku yakin dia tidak bisa tidur selama beberapa hari ini karena ketakutan.” jawab Marco.
“Lalu kenapa dia masih belum pergi kalau takut? Dia pasti tahu Felix bisa kembali kapan saja ke tempat tinggalnya,” tanya Frederick.
“Butuh waktu yang lama untuk mencairkan seluruh hartanya, sehingga bisa dibawa pergi semua. Kemungkinan dia akan bersembunyi di pulau terpencil agar Felix tidak bisa menangkapnya. Dia tentu saja tidak mau hancur, Felix mengirim bukti-bukti kejahatan Chaiden pada pemiliknya sendiri.” jawab Marco. Frederick tersenyum sinis.
“Kalau Frans belum bangun kita harus mengikuti rencana Felix.” kata Frederick, Rex mengernyit lagi.
“Kau sudah membuat rencana dengan Felix? Kalian semua juga tahu?” tanya Rex, menatap teman-temannya yang lain, mereka semua terdiam. “Shit!” umpatnya.
“Kau tidak mau meninggalkan rumah sakit setiap kami ajak, kami harus mengurus markas dan club, kemudian Felix datang secara tiba-tiba.” jelas Lucas.
“Apa rencananya?” tanya Rex.
“Plan A, kalau Frans bangun di saat yang tepat, maka kita akan mengepung Tua Bangka—dimanapun keberadaannya. Tentu saja Frans tidak mau ketinggalan melihat peristiwa itu, dia sudah menunggu saat-saat itu selama empat belas tahun. Kita akan menangkapnya.” jawab Marco.
“Plan B, Kalau Frans masih belum bangun, Felix dan kita semua yang akan turun tangan. Menyerahkannya ke pihak berwajib dan memastikan dia dikurung di penjara paling mengerikan seumur hidup. Terdengar lebih menyiksa, dibandingkan kematian yang mudah.” lanjut Frederick.
“So, Plan A dan Plan B itu sama? Bedanya hanya keberadaan Frans?” tanya Rex.
“Kurang lebih seperti itu. Aku tidak sabar menunggu saat itu tiba. Pasti sangat menarik.” jawab Frederick sambil tersenyum miring.
Valentino, satu-satunya yang paling pendiam di antara mereka, terbelalak saat dia melihat jari-jari Frans bergerak. Pandangan dia tidak pernah lepas dari sana sejak tadi. “Oh my God....” gumamnya.
Yang lain langsung menoleh. “What is it?” tanya Jake.
“Jarinya bergerak, aku melihatnya baru saja.” jawab Valentino, Frederick maju dan memperhatikan lebih detail. Siapa tahu Frans akan membuat gerakan-gerakan lagi, pasti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden In The Dark
Romansa{Dark Romance} Setiap orang pasti memiliki masa lalu, entah itu tersimpan kenangan yang baik atau buruk. Namun bagi Fransisco Salvatore, masa lalu telah mengubah dirinya, menjadi sangat gelap. Fransisco tidak ingat lagi bagaimana dirinya yang ceria...