Chapter 6

23.9K 2.5K 113
                                    

Caitlin memasuki toilet wanita, dia mengembuskan napas lega saat tidak melihat seorang pun di dalam sana. Caitlin meletakkan tasnya di atas wastafel, melihat pantulan diri sejenak. Pikirannya kacau seketika saat bertemu dengan Frans.

Kenangan yang sudah lama dia kubur, dipaksa kembali muncul ke permukaan. Caitlin tidak akan pernah melupakannya, walaupun kejadian tersebut sudah dua belas tahun berlalu. Karena kejadian itu, Caitlin menutup hatinya hingga detik ini.

Caitlin menghela napas, menggeleng pelan—mengusir kenangan-kenangan masa lalu yang memenuhi kepalanya. Dia lalu mengeluarkan peralatan makeup dan membenarkan beberapa bagian yang menurut dia masih kurang.

Caitlin sengaja mengulur waktu dan tidak mau cepat-cepat kembali ke aula. Dia tersenyum pada beberapa wanita yang masuk ke toilet, mereka malah terkejut melihat Caitlin yang berada di sini.

Tidak ada yang tidak mengenal semua anggota keluarga Reynalds, sejak media tahu kalau Tom mempunyai anak, juga berita pernikahannya yang membuat heboh. Caitlin masih ingat, saat itu hampir setiap hari mereka dikejar media, sekarang sudah jarang. Media lebih banyak menyorot kakak sulungnya, Carlos Reynalds.

Setelah membenarkan makeup selama tiga puluh menit, Caitlin tidak langsung kembali ke aula. Dia malah masuk ke salah satu bilik toilet dan duduk di atas kloset. Caitlin mengeluarkan ponselnya dan memeriksa pekerjaan dia.

Caitlin sangat ingin pulang, tapi Ayahnya pasti tahu dan tidak akan membiarkan dia pergi sebelum acara selesai. Baru kali ini Caitlin rela berlama-lama di toilet. Dia jadi semakin malas karena ada kehadiran Frans di sana.

Wait, Caitlin mengernyit saat menyadari sesuatu. Ada kerjasama apa antara Carlos dan Fransisco? Carlos tidak biasanya mengundang orang asing ke acaranya, kalau Frans tidak memiliki hubungan apapun dengan Carlos. Tapi, apa kaitannya perusahaan teknologi dengan club? Ah sudahlah, Caitlin tidak terlalu paham dengan pekerjaan Carlos.

Hubungan Caitlin dengan Frans dulu, tidak ada yang tahu. Mungkin orangtuanya tahu, tapi mereka terlihat tidak tahu apapun. Carlos dan Phoebe tidak tahu sama sekali—sudah pasti, tidak ada satupun orang yang tahu tentang kronologis kejadian yang dia alami dulu. Hanya Frans yang tahu, tentu saja.

Caitlin menutup ponselnya karena pikiran dia sudah kacau, dipenuhi gambaran Frans dan kenangan tidak menyenangkan dua belas tahun yang lalu. Tanpa sadar, Caitlin membenturkan kepala ke dinding, saking frustasinya.

Tak terasa sudah satu jam Caitlin berada di toilet dan tidak ada yang mencarinya.

Stop!

Sshh... calm down, baby.”

Caitlin mengernyit saat mendengar suara dari luar toilet. Dia memutar bola mata, masih saja ada orang yang berbuat hal-hal tidak senonoh di acara ulang tahun perusahaan. Tempat ini bukan club.

Aku tidak mau, pergi!” Terdengar suara wanita yang berusaha mengusir lawannya.

Hanya sebentar, tidak akan lama.” Caitlin tersenyum sinis mendengar rayuan pria berengsek itu.

Aku tidak mau, lepaskan! Atau aku akan berteriak!” ancam si wanita.

Tidak akan ada yang mendengarmu.” kata pria tersebut, selanjutnya yang Caitlin dengar adalah suara jeritan wanita itu, berusaha meminta tolong.

Toilet ini memang sedikit jauh dari aula dan sepi, tidak ada penjagaan sama sekali. Wanita itu sedang mendapat tindakan pelecehan, mau tidak mau Caitlin harus keluar dan membantunya.

Caitlin membuka pintu dan keluar dari toilet. Caitlin langsung disuguhi pemandangan yang tidak pantas, di mana pria asing itu berusaha mencium wanita yang terus menghindar dan memberontak.

Hidden In The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang