Pagi itu, tepat empat belas tahun yang lalu, Caitlin terbangun dari komanya. Pertama kali yang dia lihat adalah Tom, lalu pertanyaan yang dia lontarkan adalah “Di mana Frans?” dengan suara yang masih sangat lemah. Tom terdiam cukup lama.
Caitlin kebingungan ketika Ayahnya bilang kalau Frans sudah pergi. Dunia Caitlin runtuh seketika, cinta pertamanya pergi tanpa meninggalkan pesan apapun, meninggalkannya sendirian, kebingungan, dan dia kesepian, lagi. Tidak ada yang bisa menghiburnya, termasuk seluruh anggota keluarga dia.
Bagaimana kronologis kecelakaan itu? Hanya Caitlin dan Tom yang tahu. Alana datang tak berapa lama kemudian setelah dia tersadar, Ibunya menangis melihat keadaannya. Sampai detik ini, Caitlin masih tidak tahu apakah Alana mengetahui tentang kronologis kecelakaan yang dia alami bersama Frans.
Seluruh keluarganya pasti sudah sepakat untuk tidak menyinggung hal itu. Carlos dan Phoebe sepertinya hanya tahu kalau Caitlin kecelakaan, hanya kecelakaan. Di sisi lain, Caitlin yakin itu kecelakaan yang disengaja dan Frans waktu itu berusaha mencoba menyelamatkannya. Tapi ketika dia bangun, Frans sudah pergi.
Selama belasan tahun Caitlin selalu merenung, memikirkan kenapa Frans pergi tanpa kabar. Apa laki-laki itu baik-baik saja? Apa dia selamat? Caitlin kerap kali diliputi rasa khawatir dan cemas, dia menghabiskan satu tahun terakhirnya di senior high school yang terasa begitu menyiksa dan sepi. Tanpa kehadiran Frans.
Caitlin menjadi gadis yang sangat dingin, tidak memiliki teman dan selalu menyendiri. Hingga beberapa tahun kemudian, Caitlin mulai bangkit dan melupakan masa lalu. Kemudian dia melihat pria itu, di berita, seorang pengusaha sukses, pemilik Savars Club, Club eksklusif yang tersebar di benua Eropa. Luar biasa, selama ini Caitlin pikir Frans sedang sekarat. Nyatanya pria itu semakin berkembang.
Banyak hal yang ingin Caitlin tanyakan ketika bertemu kembali dengan Frans. Namun, kenangan-kenangan masa lalu yang menyakitkan selalu menghantui dia. Sehingga tidak ada satu pun pertanyaan yang sangat ingin dia tanyakan berhasil dikeluarkan. Hanya Frans yang berusaha menjelaskan kenapa dulu dia pergi dan sekarang kembali untuk mendapatkan Caitlin lagi.
Frans kembali pergi dalam waktu yang lama, kali ini dia berpamitan karena ada pekerjaan yang harus dia selesaikan. Caitlin tidak pernah menyangka kalau itu butuh waktu satu tahun penuh. Sampai detik ini, di umurnya yang nyaris mencapai tiga puluh satu tahun, Frans belum kembali. Bahkan tidak pernah menghubungi dia.
Jujur saja, Caitlin sedikit merindukan Frans, sedikit. Selain itu, penyelamat misterius dia juga sudah tidak mengirim pesan lagi, mungkin karena tidak ada bahaya yang menimpanya akhir-akhir ini. Kehidupan Caitlin kembali datar dan monoton, tidak ada yang spesial. Ah, ada satu moment yang spesial.
Ketika Taylor melahirkan anak pertamanya bersama Carlos, Caitlin sangat terharu melihat pemandangan itu. Bayi mungil tersebut sangat menggemaskan dan lucu. Baru pada saat itu Caitlin berani menunjukkan emosinya di hadapan banyak orang, sampai Carlos sendiri heran. Nama keponakannya Freya Alexis Reynalds.
Tidak ada yang tahu kalau saat itu Caitlin kembali teringat dengan bayinya yang tidak pernah lahir ke dunia. Makhluk malang itu harus luruh dari rahim dia tanpa Caitlin ketahui keberadaannya. Dia berusaha mengendalikan diri dan syukurlah berhasil, sehingga tidak membuat yang lain curiga.
Saat ini, Caitlin sedang berada di kamarnya yang ada di apartemen. Dia sedang duduk di meja rias, memperhatikan cincin bertahtakan berlian pink yang diberikan Frans dan gelang berharga milik Ibu Frans. Caitlin menopang dagunya dengan sebelah tangan.
“Apa yang harus aku lakukan dengan kedua benda ini? Mau disimpan sampai kapan?” gumam Caitlin.
Kedua benda ini sangat cantik, Caitlin sudah gatal ingin mencoba memakai cincin tersebut. Tapi dia sudah berjanji tidak akan memakainya dan akan mengembalikan benda itu pada Frans ketika pria itu kembali menemui dia. Tapi sampai detik ini, Frans belum kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden In The Dark
Romance{Dark Romance} Setiap orang pasti memiliki masa lalu, entah itu tersimpan kenangan yang baik atau buruk. Namun bagi Fransisco Salvatore, masa lalu telah mengubah dirinya, menjadi sangat gelap. Fransisco tidak ingat lagi bagaimana dirinya yang ceria...