“Oh my God.” gumam Frederick, sambil mundur selangkah. Terlalu terkejut melihat pria di hadapannya. “Kau....”
“Dimitri, Dimitri Salvatore. Aku adik tiri Fransisco.” kata pria itu, memperkenalkan diri. Melihat betapa terkejutnya beberapa orang yang ada di sana, sepertinya mereka sudah mengetahui siapa Dimitri sebenarnya.
Wajah Frederick yang tadinya terkejut, langsung berubah murka. Dia melangkah maju dan mencengkeram kerah kemeja Dimitri. “Kau... apa Chaiden yang mengirimmu?! Tanyakan padanya, apa dia sudah puas? APA DIA SUDAH PUAS MELAKUKAN SEMUA INI?!” bentak Frederick tepat di depan wajah Dimitri.
Richard dan Rex berusaha memisahkan kedua orang itu, tidak baik kalau terjadi pertengkaran di ruangan ini. Keadaan Frans masih lemah dan dia butuh istirahat, serta ketenangan. Dimitri membenarkan pakaiannya, Frederick masih menatap dia dengan tatapan membunuh.
“Aku datang ke sini untuk menemui kakakku, aku tidak datang atas suruhan Ayahku. Aku tidak pernah memihaknya. Maaf karena semua kekacauan yang dia buat.” kata Dimitri.
Frederick terkekeh sinis. “Seandainya kata maaf bisa menyelesaikan semua masalah, aku akan dengan senang hati menerimanya.” katanya.
Tom melangkah maju dan menengahi pembicaraan ini, hanya Tom yang bisa berpikir dengan jernih dan bijak di ruangan ini. “Tadi kau bilang kau adalah adik tiri Fransisco?” tanya Tom, memastikan.
“Ya, mereka semua tahu. Anda bisa bertanya, kalau tidak percaya.” jawab Dimitri sambil menatap seluruh anggota The Eight. Tom tersenyum miring, sepertinya semua anak Chaiden sangat pintar, tapi tidak dengan dirinya. Dimitri baru berusia dua puluh satu tahun.
“Harus aku akui, kau cukup pintar.” kata Tom.
“Bukankah Anda Thomas Reynalds? Kenapa Anda berada di sini?” tanya Dimitri, apa hubungan orang-orang ini sampai melibatkan Tom—seorang pengusaha terkenal dalam masalah ini?
“Oh, aku teman baik Frans. Aku datang ke sini untuk menjenguknya. Kau bisa jelaskan tujuanmu datang ke sini, kami tidak akan menghalangimu.” kata Tom, mempersilahkan Dimitri untuk menjelaskan maksud kedatangannya.
Dimitri menarik napas dan mengembuskan dengan pelan. Dia mendekati ranjang Frans dan menipiskan bibirnya saat melihat keadaan sang kakak yang cukup parah. Chaiden sudah sangat keterlaluan, sayangnya orang itu adalah Ayahnya sendiri. Sialan.
Jangan kira Dimitri menyukai Ayahnya, walaupun pria paruh baya itu selalu bersikap baik terhadap dia. Banyak perbuatan Chaiden yang tidak bisa dia benarkan, dan Dimitri tidak bisa terus berdiam lagi.
“Bagaimana kondisinya?” tanya Dimitri.
“Kau tidak berhak—”
“Kondisinya masih kritis, tapi aku yakin semuanya baik-baik saja. Dia pasti akan bangun beberapa hari lagi. Aku sangat percaya pada firasatku.” Tom memotong perkataan Frederick barusan. Tidak memberinya kesempatan untuk bicara.
Dimitri mengembuskan napas lagi. “Aku sangat mengaguminya, tapi dia tidak pernah mau berteman denganku—”
“Tentu saja dia tidak mau.” potong Frederick, membuat Carlos menatap tajam pria itu. Kenapa dia suka sekali menyela percakapan orang?
“—namun dia selalu berperilaku baik terhadapku. Aku tahu Ayahku memang keterlaluan, itu sebabnya aku datang ke sini karena sudah tidak tahan lagi dengan apa yang dia lakukan.” lanjut Dimitri tanpa memedulikan perkataan Frederick. Dia menyodorkan sebuah map yang sejak tadi dia pegang.
Rex yang maju mengambil benda itu. “Itu adalah bukti-bukti kejahatan yang sudah dia lakukan.” kata Dimitri. Semua orang langsung mengerubungi Rex untuk melihat kertas-kertas itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidden In The Dark
Romance{Dark Romance} Setiap orang pasti memiliki masa lalu, entah itu tersimpan kenangan yang baik atau buruk. Namun bagi Fransisco Salvatore, masa lalu telah mengubah dirinya, menjadi sangat gelap. Fransisco tidak ingat lagi bagaimana dirinya yang ceria...