Chapter 13

21K 2.1K 91
                                    

Note : umur Caitlin di masa sekarang anggap saja udah 30 tahun (walau belum ulth 😂), so flashbacknya tetap lima belas tahun yang lalu, walau Caitlin dan Carlos udah naik kelas satu tingkat, buat yang bingung.

🍁🍁🍁

Lima belas tahun yang lalu....

Hari ini adalah hari pertama Caitlin dan Carlos masuk ke sekolah setelah liburan panjang, mereka sudah naik ke tingkat 10th grade atau sophomore. “Well, sekolah lagi.” kata Carlos.

Caitlin menatap gedung sekolah di hadapan mereka sambil tersenyum kecil. “Ya, semoga tahun ini bisa menjadi lebih baik lagi dan pelajarannya tidak membosankan seperti kemarin,” balas Caitlin.

Carlos mengangguk—mengiyakan perkataan Caitlin, awal tahun sekolah biasanya menyenangkan. Tapi tidak bagi kedua saudara kembar itu, semua yang berjalan selama satu tahun awal itu terasa sangat membosankan.

Mereka lalu memasuki gedung sekolah, langsung disambut tatapan-tatapan kagum dari orang-orang. Caitlin memutar bola mata, harusnya dia sudah terbiasa dengan hal-hal seperti ini. Terlebih tatapan itu lebih banyak ditujukan pada Carlos, karena di koridor tersebut lebih didominasi oleh murid perempuan.

Caitlin mendekati loker dia dan mengambil, serta meletakkan beberapa barang di dalam sana, lalu mengunci lagi benda tersebut. Caitlin kembali berjalan beriringan dengan Carlos, mereka berdua tetap sekelas dan sudah tahu di mana letak kelas baru yang akan mereka tempati.

Di tengah perjalanan, mereka tiba-tiba dihadang oleh sekelompok murid perempuan yang masing-masing dari mereka memegang ponsel, ingin meminta foto—murid-murid baru. Bukan pada Caitlin, tetapi pada Carlos.

“Bolehkah kami berfoto denganmu?”

“Kumohon satu kali saja,”

“Aku adalah fans beratmu,”

Caitlin menahan senyum geli, untung saja dia tidak seterkenal Carlos jadi dia tidak pernah dikepung seperti ini. “Aku duluan, Carl.” kata Caitlin, berjalan mendahului Carlos. Membuat Carlos merutuki dia, bukannya membantu tapi malah pergi begitu saja.

Caitlin memasuki kelas baru, belum banyak orang yang datang dan hanya ada dua orang yang duduk di dalam kelas. Caitlin menuju salah satu kursi yang terletak di barisan kedua dari belakang, seperti biasa dia lebih suka duduk di belakang.

Carlos masuk tak berapa lama kemudian bersama Taylor. Sepertinya perempuan itu berhasil membebaskan Carlos dari kerumunan tadi. “Morning, Cait. Bagaimana liburanmu?” tanya Taylor, setelah meletakkan tasnya di tempat duduk yang ada di sebelah Carlos.

“Biasa saja, sama seperti liburan-liburan sebelumnya.” jawab Caitlin, intinya dia menikmati liburan di Praha kemarin. “Kau tidak pergi liburan kemarin?” tanya Caitlin balik.

Swiss, tempat itu sangat bagus. Lain kali kau harus berkunjung ke sana. Aku masih tidak rela liburan ini sudah selesai.” jawab Taylor, Caitlin terkekeh kecil dan menggeleng pelan. Dia sudah pernah tinggal di Switzerland selama tujuh tahun bersama Carlos dan Taylor tidak tahu.

Tiba-tiba ada satu murid laki-laki yang masuk ke kelas, dia mendekati meja Caitlin dan memberikan sebuah kertas note padanya. “He’s waiting for you,” bisik laki-laki itu, teman sekelas mereka yang Caitlin tidak tahu namanya siapa. Dia tidak perlu mengenal orang yang tidak berteman dengan dia.

“Siapa?” tanya Taylor penuh rasa ingin tahu.

Caitlin membaca note tersebut, menghalangi Taylor yang juga sangat ingin melihat isinya. “Jangan lihat!” pinta Caitlin, membuat temannya itu langsung cemberut.

Hidden In The DarkTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang