13.Mual

181 27 12
                                    

"Kok Dania lama banget ya," ucap Gladis yang tengan menyedot es teh manis

"Nggak tau" jawab Angga

"Biar gue susul deh, takut kenapa-kenapa dia" titah Gladis berdiri

"Eh Dis" cegah Revan

"Kenapa?"

"Biar gue aja, sekalian mau ke kamar mandi"

"Kan toilet cewe sama cowo beda"

Revan mengedipkan mata nya memberikan kode ke Gladis

"Yaudah sana jangan lama-lama ya" jawab Gladis membiarkan Revan menyusuli Dania

Saat di perjalanan menuju toilet, Revan melihat Rasya yang sedang mengobrol dengan istrinya, ya siapa lagi kalo bukan Dania.

Revan sengaja tidak menghampiri Dania dan Rasya, karena Revan ingin tau mereka berdua sedang membicarakan apa??

"Kamu ngapain ada di sini Sya?" Tanya Dania

Rasya melihat wajah Dania mantan kekasihnya yang terlihat pucat "Lo habis muntah Dan?"

Dania mengangguk "jawab pertanyaan gue, Lo ngapain di sini?"

"Dania muntah kenapa?" Ucap Revan yang berdiri di balik tembok

Rasya mengambil sesuatu di saku celana nya, dan menyodorkan ke Dania "ini buat lo"

"Itu apa?"

"Ini obat buat ngilangin rasa mual-mual" jawab Rasya. Walaupun Rasya tidak bertanggung jawab atas ke hamilan Dania, tapi dia tetap peduli pada Dania, Gimanapun juga Dania seperti ini karena ulahnya.

"Tau dari mana kalo ini buat orang hamil?" Tanya Dania bingung, karena Dania juga takut di bohongi oleh Rasya

"Bunda"

"Bunda?" Jawab Dania heran

"Jadi dulu waktu bunda hamil suka mual-mual terus aku sempet liat obatnya"

"Gue nggak percaya Sya, atau jangan-jangan ini obat buat nggugurin kandungan??"

"Enggak Dan, kalo nggak percaya lo liat di keterangan nya" ucap Rasya mengulurkan obat tersebut "nih"

Saat Dania ingin meraih obat yang di beri Rasya, tiba-tiba Revan merebutnya terlebih dahulu, dan melempar obat tersebut ke lantai.

"Istri gue nggak butuh bantuan lo" ucap Revan

"Lo siapa ngatur-ngatur" titah Rasya dengan nada kesal

"Gue suaminya"

Rasya terkekeh "tapi anak yang ada di kandungan Dania anak gue"

"Iya anak lo, tapi kan udah lu buang"
"Inget jangan pernah deket-deket Dania"

"Sial"

"Ayo Dan, kita pergi" ajak Revan menarik lengan Dania

Perjalanan menuju kelas Revan terus menarik lengan Dania.

"Lepasin gue, kalo Safira liat gimana?"

Revan mengentikan langkahnya dan melepas lengan Dania
"Aku nggak suka kamu deket-deket sama Rasya"

"Kenapa?"

"Ya nggak suka aja" Revan menatap mata Dania "Satu hal lagi"

"Apa?"

"Sepulang sekolah kita berdua di suruh mampir  ke rumah mamah Sarah"

"Ada apa" tanya Dania

"Tante aku yang dari Bandung, mau ketemu sama kamu"

IT'S DANIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang