Suasana malam ini begitu dingin terdengar suara deruman motor yang melaju di jalan raya, dan hembusan angin yang sepoi-sepoi menemani rumput dan dedaunan di sekitar bergoyang-goyang mengikuti arah angin. Dinginnya udara malam ini terasa menusuk hingga ketulang walaupun kini Rasya memakai Hoodie, namun hembusan angin masih sangat amat terasa membuat tubuhnya menggigil kedinginan.
"Pak masih lama ya pulangnya?" tanya Rasya karena ia sedari tadi menunggu pemilik rumah pulang dari kerjanya, Walaupun kini sudah pukul 9 malam lewat Rasya tetap stand by di rumah orang yang tak jauh dari halte yang ia duduk bersama Dania. Demi repotasi Dania ia rela menunggu berjam-jam pemilik rumah yang mempunyai CCTV untuk mengetahui siapa orang yang sudah menguping pembicaraannya, ya semoga saja dengan bantuan CCTV itu bisa mengungkapkan siapa orang itu dan memperingatkan agar tidak menyebarkan berita tentang kehamilan Dania
"Sebentar lagi kayaknya mas tunggu aja yah, soalnya saya juga nggak berani buat masuk rumah pak bos" jawab satpam rumah
"Iya pak nggak papa"
Beberapa menit kemudian terdapat sorotan mobil yang mengarah ke rumah tersebut membuat si penjaga satpam mengetahui bahwa mobil tersebut milik bos nya dan tak lama satpam langsung membuka gerbang itu agar mobil tersebut bisa masuk
"Itu bos nya?"
"Iya mas, silahkan masuk"
Rasya pun berjalan masuk melewati gerbang hitam dengan ukiran bunga berwana kemasan ia memandangi rumah itu yang menurut Rasya layanan besar dan terlihat bersih
"Siapa kamu?"
"Saya Rasya om anak SMA Pertiwi di depan, em saya mau minta tolong boleh?" Ungkapnya
"Kenapa?" Ucapnya dengan nada ketus
"Saya mau-" sebelum Rasya melanjutkan perkataannya tiba-tiba seorang wanita berparuh baya keluar dari dalam mobil dan matanya tertuju pada Rasya
"KAMU!" bentak wanita itu dengan nada terkejut melihat sosok Rasya di hadapannya
Rasya melotot melihat wanita itu "Sial kenapa ada ibu-ibu rempong ini!" Batinnya
Wanita itu pun turun dari mobil lalu memukuli tubuh Rasya dengan tas branded miliknya sambil mengeluarkan kata-kata pedas dan menyuruhnya pergi dari hadapannya
"Pergi kamu! saya nggak mau liat wajah jelek kamu! Sana pulang dasar anak ingusan jelek" cicit wanita itu tak lupa memukuli tubuh Rasya dengan tasnya
Rasya yang tak ingin mendengar wejangan-wejangan yang tak penting baginya, ia pun memutuskan untuk pergi. Niatnya untuk melihat CCTV semuanya batal karena bertemu wanita menjengkelkan yang ia temui di pasar.
Kurang lebih satu minggu lalu Rasya mengantarkan Linda ibu tirinya ke pasar untuk membeli belanjaan sayur mayur untuk isi kulkasnya, saat Linda sedang memilih sayur karena Rasya yang mulai bosan ia pun jalan-jalan ke sekitar pasar, tanpa hati-hati ia menabrak ibu-ibu yang tengah rempong membawa barang belanjaannya karena Rasya sedang melihat suasana pasar yang sangat ramai membuatnya tidak fokus berjalan. Walaupun ia sudah meminta maaf dan membereskan barang belanjaan yang jatuh, ibu itu tetap mengomelinya membuat semua orang yang ada di sekitarnya memperhatikan mereka berdua. Linda yang menyadari bahwa anak yang sedang di omeli ibu itu adalah anaknya dia pun menghampirinya dan meminta maaf kejadian tak sengaja ini, dan tiba-tiba Rasya pergi begitu saja karena malas harus berhadapan dengan ibu-ibu itu membuat Linda malu akan kejadian ini. Kalau di lihat-lihat si emang salah Rasya tapi bukankah dia sudah meminta maaf dan membantu mengambil barang yang telah jatuh tapi entah kenapa ibu itu mengomelinya lagi
Rasya menghidupkan motornya dan melaju untuk pulang kerumah "Shiaa gagal kan gara-gara ibu-ibu itu" ujarnya kesal
Sementara itu wanita pemilik rumah itu menjelaskan kepada suaminya tentang kejadian di pasar satu Minggu lalu saat ia di senggol Rasya, namun dia tidak bilang kalau Rasya sudah meminta maaf dan menolongnya, membuat suaminya itu mengecap buruk nama Rasya sungguh licik sekali wanita ini.

KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S DANIA
General Fiction[HIATUS] Fllw dulu sebelum baca heheh "Gue hamil Sya" "Lo harus tanggungjawab Sya" "Gue ngga mau Dan" "Stop biar gue yang tanggungjawab" 16+ Senja mengajarkan bahwa hal yang indah itu datang sesaat meski hanya singgah sebentar tapi tetap membekas D...