IT'S DANIA

9.Happy wedding❤

"Dis lo sendiri Dania mana?" tanya Angga

"Dania ngga berangkat sakit" jawabnya
"Lo juga berdua Revan mana?"

"Ngga tau gue, mungkin masih di jalan" jawab Angga

"Ternyata Dania bisa sakit juga?" Ujar Aldo

"Ih apa-apaan si Do"

"Gue perhatiin Dania belakangan ini tu suka diem ga banyak omong ga ceria kaya dulu" ucap Angga

"Dania ada masalah Dis?" tanya Aldo

"Gue ngga tau Dania ngga cerita apa-apa sama gue" jawabnya

"Apa gue bolos aja ya gue khawatir sama Dania" ucap Gladis

"Eh eh jangan Dis, nanti kalo ketauan guru gimana?" Titah Aldo secara Aldo juga pernah bolos dan ketauan guru dan sebagai hukumannya dia disuruh bersih-bersih toilet

"Ya bilang ajh hari ini gue ijin gampang kan" ujar Gladis

"Tapi-"

"Mau jadi pacar gue ngga?" Ucap Gladis

Wajah Aldo sumringah "mau"

"Ya udah turutin perkataan gue"

"Oke..oke hati-hati dijalan sayang"

"Ya"

Dari tadi Angga terus melihat jam dia khawatir kenapa Revan belum muncul

"Kok Revan belum nyampe ya?" Angga resah takut terjadi apa-apa pada sahabatnya

"Coba telpon aja"

"Udah tadi tapi ga aktif hape nya"

"Mungkin Revan ada urusan sama papanya, Lo tau kan orang penting"

***

"Bagaimana apakah anda sudah siap" tanya pak penghulu

"Iya pa sudah"

"Van kali ini kamu harus bener, inget Dania bukan Safira" bisik Rama papanya

Segitu cintanya kamu sama Safira Van sampe nama aku aja kamu ngga inget, tapi kenapa Van kamu lakuin ini batin dania

"Iya pah" jawabnya

"Bismillahirrahmanirrahim sodara Revan Aditama bin bapak Rama saya nikahkan engkau dengan sodari Dania Azura Bianca binti bapak Lukman dengan mas kawin tersebut dan seperangkat alat sholat dibayar tunai.."

"Saya terima nikahnya Dania Azura Bianca binti bapak Lukman dengan mas kawin tersebut dan seperangkat alat shalat dibayar tunai"

"Bagaimana para saksi?"

"SAH"

"Alhamdulillah"

"Sekarang kalian berdua sah menjadi pasangan suami istri"

"Kalo gitu saya langsung permisi ya Pa Bu" ucap pak penghulu

"Terimakasih pa" ujar Lukman

***

Gladis yang sedang memarkirkan mobilnya melihat kearah pintu rumah Dania

"Kok rame banget si ada apa ini?"
"Jangan-jangan Dania"
"Haduh Dania kenapa ya?"

Gladis cemas dia langsung membuka pintu mobil dan masuk ke rumah Dania

"Assalamualaikum Dan-nia" Gladis terkejut melihat Dania menggunakan kebaya dan ada Revan menggunakan jas entah apa yang sedang terjadi

"Gladis" Dania tidak menyangka kenapa Gladis datang

Gladis merasa di bohongi oleh sahabatnya lalu dia langsung meninggalkan ruangan itu

Dania berdiri "Dis" tapi Frisly mencegahnya

"Biar gue aja"

Frisly langsung menghampiri Gladis yang lari dan memegang tangannya

"Gladis"

"Apa lagi si ka?" Dladis menghentikan langkahnya

"Kaka bakal jelasin ini"

"Nanti aja deh ka aku mau pulang" ujarnya

"Dis"

"Maaf ka aku harus pulang"

Gladis langsung masuk ke dalam mobil dan menyalakannya dan langsung pergi meninggalkan rumah Dania

"Kalo gitu kami berdua permisi ya Luk" pamit Rama

"Ohh iya hati-hati Ram"

"Van papa sama mama pulang dulu, papa mau kamu jaga Dania dan cucu papa"

"Luk saya nitip Revan ya, kalo memang dia salah marahin aja" ujar Rama

"Iya Ram" jawabnya

"Hati-hati om tante" ucap Dania

Rama tersenyum "jangan panggil om tante panggil papa sama mama kaya Revan"

"Iya om ehh pah"

"Mari saya antar" ucap Lukman dan istri

"Iya"

"Gimana ka?" tanya Dania

Frisly menggelengkan kepalanya

"Gladis mana?"

"Dia ngga mau dengerin penjelasan kaka, nanti kamu jelasin semuanya ke dia biar ga salah paham" ujar kakaknya

"Tapi aku harus ngomong apa Ka?"

"Ya kamu jelasin aja kalo lo hamil" jawab Kakanya

"Tapi kan Kaka tau Gladis suka keceplosan, nanti kalo semisal semuanya tau gimana?"

"Ngga ada cara lain Dan, kamu harus jelasin semuanya, Cepat atau lambat semua bakal tau"

Dania mengangguk

"Kalo gitu Kalian ganti dulu sana"

"Iya ka"

"Tunggu Dania papa mau ngomong"

"Iya pah"

Lukman mau ngomong apa ya?

Next?

The world secuil