31.Kenapa?

108 13 5
                                    

Seperti biasa tandai kalau ada typo
Makasih yang selalu stay nungguin aku update ❤

Nungguin yak?
Maaf aku habis nungguin Ibu aku di RS habis bersalin, jadi ga sempet buat. Alhamdulillah sekarang udah pulang jadi bisa Up deh

Happy Reading✨

Tepatnya jam 07.15 Revan terbangun dari tidurnya dia membuka matanya perlahan-lahan dan melirik kesamping kanan ke arah tempat Dania tidur tetapi bantalnya sudah kosong

Revan memegangi keningnya yang terasa pusing "Dan?" Panggilnya tidak melihat jam bahwa sudah pukul 07.15 pastinya Dania sudah pergi berangkat ke sekolah

Dia pun duduk sebentar dan bersandar di kasur nya sambil mengusap-usap matanya yang masih terlihat buram.

Setelah sekitar 10 menit Revan berdiri memakai sandalnya membuka pintu kamarnya dan keluar melihat ke arah bawah tapi tidak ada siapapun di sana dan dia masuk kembali ke kamarnya. Revan pun melihat ada secarik kertas di meja sebelah Dania tidur

"Itu apaan?" Gumamnya mengambil kertas yang berisi pesan

"Ini tulisan Dania?" Ujarnya bingung dan akhirnya Revan membuka kertas tersebut dan mulai membacanya

"Good morning Van, mungkin kalau kamu baca surat ini aku udah berangkat ke sekolah, maaf ya aku nggak pamit dulu sama kamu soalnya pas mau aku bangunin, kamu keliatan capek dan kamu kan juga harus masih banyak-banyak istirahat jadi aku langsung berangkat aja. Kamu nanti mandi dulu pakai air anget yah, terus kamu makan aku udah bikin bubur buat kamu, kamu tinggal ambil aja di bawah. Satu hal lagi, jangan lupa minum obatnya udah aku tumbukin buat pagi ini sama nanti siang tinggal nanti kamu kasih air, pokoknya aku mau setelah aku pulang sekolah nanti kamu udah harus  minum obatnya oke, udah itu aja. See you Van" baca Revan dengan tersenyum senang. Kenapa Dania seperhatian ini, Revan berfikir kalau Dania telah perlahan-lahan membuka hatinya untuk dirinya

"Iya baby" sahutnya setelah membaca surat yang di tulis Dania untuk Revan

"Jadi makin cinta gue Dan, sama lo" ujarnya

Bukanya pergi mandi Revan malah kembali duduk dan membayangkan wajah Dania ketika marah dan tersenyum

"Senyum kamu bikin aku semangat Dan," gumamnya "jadi nggak sabar pengen liat baby kita, walaupun baby bukan anak aku, aku janji Dan, bakal terima dia seperti anak aku sendiri"

"Ck jadi ga sabar, buat kasih adik lagi buat baby nanti. Kira-kira nanti Dania mau nggak yah?" bayangnya melihat keluarga kecil mereka

Tiba-tiba terlintas nama Safira dalam pikiran Revan "Salah nggak yah kalo gue mencintai dua wanita sekaligus?" Pikir Revan

"Gue harus pilih Safira atau Dania yah?"

Revan menghembuskan nafasnya "Ahh gue apaan si! Aku udah ada Dania sama baby dan aku harus fokus ke mereka berdua, mereka masa depan gue!" Ucapnya sendiri

***

Suasana kelas sudah mulai ramai berdatangan siswa dan siswi yang memasuki kelas karena jam pelajaran akan segera di mulai

Dania yang merasa jantungnya berdebar-debar sangat cepat dan rasa kekhawatiran mulai muncul di pikiran Dania, dia pun mencoba menormalkan nafasnya agar tidak kelihatan sedang panik

Aldo kini memperhatikan Dania terlihat panik dan kebingungan karena pertanyaan nya
"Oyy Dan, kenapa lu?" Tanya Aldo

Gladis melirik sebentar ke arah Aldo "bisa nggak sih nggak usah ributin Revan" Decaknya "REVAN NGGAK MASUK YA UDAH NGGAK USAH DI PERPANJANGAN, TOH DIA JUGA UDAH BILANG NGAPAIN HARUS TANYA-TANYA!" Bentaknya bisa-bisa hal sepele seperti itu harus di jawab dengan detail di posisi dirinya sedang tidak mood

IT'S DANIA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang