Frisly dan Lukman yang tengah duduk di kasur kamar Lukman menunggu Mita bangun dari pingsannya
"Kok nggak bangun-bangun si mama kamu" ujar Lukman
"Tunggu aja pah" jawab Frisly yang tengah membaluri telapak tangan dan hidung Mita dengan kayu putih "papah mandi dulu aja sana"
"Kamu aja sana!" dengus Lukman yang geram dengan tingkah anak yang satu ini seperti anak laki-laki
"Aku nanti aja, papa duluan aja"
"Haduhh, dulu Mita ngidam apa si bisa ngelahirin anak kaya kamu"
"Tau" jawabnya singkat
"Kalo gitu papah mandi dulu, jagain mamah baik-baik" ujar Lukman menepuk pundak Frisly
"Iya papah" cibir nya
Lukman pun meninggalkan Frisly yang tengah menjaga Mita dan menunggu siuman
"Mah bangun dong" lirih Frisly "Frisly nggak mau mamah sakit kek gini mah"
Perlahan Mita mulai membuka matanya "Fris" ucap Mita dengan nada lemas
"Alhamdulillah mamah" sahut Frisly
"Dania mana Fris, mamah pengen ketemu dia"
"Mah Dania nggak ada" jawabnya lesu
"Sekarang kamu telpon Dania Mamah pengen bicara sama dia, mamah kangen Fris" pinta Mita pada Frisly
"Tapi mah" gumamnya
"Mamah mohon sama kamu"
Di satu sisi Frisly pengen buat mamahnya seneng, tapi di sisi lain dia takut dengan Lukman papanya kalau sampai tau Mita alias mamanya bakal ke kena marah.
"Oke Frisly coba hubungi Dania yah mah" jelas Frisly, lalu dia menyalakan handphone nya dan mencari nama Dania dan langsung menghubungi Dania.
***
Revan memapah Dania menuju kamarnya "kamu duduk di sini ya, aku mau mandi dulu"
"Iyah" jawabnya dengan nada lemas. Dania langsung merebahkan tubuhnya ke kasur, dan mengusap perlahan perutnya
Handphone Dania berdering
🎶Mungkin hari ini...
🎶Hari esok atau nanti...
🎶Berjuta memori...
🎶Yang terpatri, dalam hati inii..(Bacanya sambil nyanyi yaa😅)
Dania langsung duduk dan mengambil ponselnya yang ada di laci
"Kak Frisly?, Ada apa yah?" Gumamnya tidak biasanya kakanya menelpon malam-malam
"Halo kak? Ada apa?"
"Gimana kabar kamu Dan?"
"Mending aku nggak kasih tau kak Frisly, Nanti dia khawatir lagi" batin Dania
"Dan?? Lu nggak kenapa-kenapa kan?" ulang Frisly.
"Emm nggak kenapa-kenapa kok. Tumben Kaka nelpon, mamah gimana kak?" Tanyanya
"Oiyah to the point, mama mau bicara katanya kangen sama kamu"
"Mamah?" ujarnya terbata-bata
"Hallo Dania?" ucap mamanya sambil menangis karna kerinduan pada Dania
"Mamah kenapa?"
"Mamah-" ucap kita terpotong karena Lukman baru saja keluar dari kamar mandi
"Lagi telpon sama siapa kamu?" Ujar Lukman yang berjalan ke arah Mita dan merampas telpon genggam yang di pegang Mita, dan melihat kearah ponsel Frisly tertera nama Dania.

KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S DANIA
General Fiction[HIATUS] Fllw dulu sebelum baca heheh "Gue hamil Sya" "Lo harus tanggungjawab Sya" "Gue ngga mau Dan" "Stop biar gue yang tanggungjawab" 16+ Senja mengajarkan bahwa hal yang indah itu datang sesaat meski hanya singgah sebentar tapi tetap membekas D...