"seketika senyummu membuatku merasa sangat bersalah" ~Rasya Pratama
"pelukan hangat ini mengingatkanku masa-masa dulu, ingin rasanya kembali mengulang dan memperbaiki semuanya namun sepertinya sudah terlambat" ~Rasya Pratama
"Gue minta maaf karena udah buat Lo hancur kek gini" ~Rasya Pratama
•••••Happy Reading•••••
Revan dan Safira berada dalam satu mobil namun keduanya terasa seperti tidak saling mengenal, Safira terus terdiam tidak mengucapkan kata apapun pada pacarnya, dan Revan pun hanya memandang bingung pada Safira apa yang sebenarnya terjadi sampai Safira mendiami Revan seperti ini?"Saf?" Panggil Revan
"Hmm"
"Katanya mau ada yang di omongin" kata Revan penasaran apa yang ingin Safira katakan
"Ada apa sih, kok diem aja" Revan bingung tidak seperti biasanya pacarnya bersikap seperti ini"Nggak papa"
Revan menghembuskan nafas kasar "Plis deh jangan jawab nggak papa, klo kamu lagi ada masalah, aku jadi bingung tau"
Safira melirik sekilas ke Revan "ya memang aku nggak papa"
"Terserah deh" cicit Revan seperti perempuan sedang marah
Revan pun terdiam lagi dia bingung ingin bertanya apalagi. Setelah 15 menit perjalanan dari sekolah menuju rumah Safira, akhirnya mereka sampai. Safira yang tidak ingin berlama-lama di dalam mobil Dania pun langsung membuka seat belt.
"Makasih" ucap Safira membuka seat belt dan hendak keluar
"Kamu marah Saf?"
"Nggak"
"Kamu marah karena aku berangkat sama Dania?" Celetuknya
"Aku masuk dulu yah, ada tugas dari bu Eka"
"Bener kamu nggak marah?"
"Iya aku nggak marah Revan" sahut Safira, sebenarnya ada hal yang ingin ia katakan namun Safira, mengurungkan niatnya karena tidak ingin memperpanjang masalah dan dia juga tidak ingin nantinya bertengkar pada Revan.
Revan yang penasaran pada Safira ia pun kembali mengunci mobilnya dan kembali menyalakannya, dan melaju menuju taman yang tak jauh dari rumah Safira.
Safira menoleh terkejut pada Revan dan kembali memasang seat belt agar aman "Lho mau kemana? Kok jalan lagi si?" Ujar Safira
"Aku mau selesai in ini semua, jangan tutupin masalah dari aku Saf" ungkapnya tidak suka Safira, menyembunyikan masalah dari dirinya membuat Revan merasa bingung dan bersalah
"Terus kita mau kemana ini?" Tanya Safira
"Taman Flaminggo depan, nggak jauh dari rumah kamu"
"Yaudah bawa mobilnya jangan kencang-kencang gini, nanti mobil kak Dania kenapa-kenapa lagi"
Setelah beberapa menit menuju taman Flaminggo akhirnya sampai juga, dan Revan mengajak Safira untuk duduk
"Sekarang bilang ada apa?" Celetuk Revan
Apa aku bilang aja sama Revan? Tapi aku nggak enak nanti disangka aku jelek-jelekin mama nya lagi, nanti malah Revan marah lagi sama mamanya, duh gimana ini batin Safira.
"Emm ini Van, aku..." Belum selesai Safira melanjutkan ucapannya Revan memotongnya
"Apa si?"
Terpaksa deh aku harus bohong batin Safira lagi "Aku sebenarnya kangen aja sama kamu" kata Safira malu
KAMU SEDANG MEMBACA
IT'S DANIA
General Fiction[HIATUS] Fllw dulu sebelum baca heheh "Gue hamil Sya" "Lo harus tanggungjawab Sya" "Gue ngga mau Dan" "Stop biar gue yang tanggungjawab" 16+ Senja mengajarkan bahwa hal yang indah itu datang sesaat meski hanya singgah sebentar tapi tetap membekas D...